webnovel

Hobi Dia Satu-satunya adalah Menjalin Cinta

Editor: Wave Literature

Melihat senyum Dongfang Yu, hati Lin Xin'er menjadi berat seakan-akan dia telah kehilangan sesuatu yang sangat penting.

Selama ini dia selalu mengira Hai Xiaotang tidak sepadan dengan direktur dan mengira mereka sebentar lagi akan segera bercerai.

Tetapi sekarang, Lin Xin'er merasa kalau semua tidak seperti apa yang diperkirakannya.

Apakah dia benar-benar sudah tidak punya kesempatan lagi untuk mendapatkan Dongfang Yu?

Memikirkannya, napas Lin Xin'er menjadi sesak.

**********

Setelah meninggalkan 'Dongfang', Hai Xiaotang pergi ke sebuah tempat lainnya.

Ternyata dia pergi mengikuti Tes Minat dan Bakat!

Hai Xiaotang ingin menggali minat dan hobinya, lalu bekerja keras untuk menekuninya.

Namun hasilnya…

Memikirkan kata-kata orang yang menjelaskan hasil tesnya tadi, Hai Xiaotang benar-benar sulit untuk mempercayainya.

Hai Xiaotang ingin sekali mencari tempat untuk mengubur dirinya sendiri!

Sepertinya di seluruh dunia ini dia adalah orang yang paling eksentrik. Hasil tesnya menunjukkan bahwa satu-satunya hobi dan keinginannya adalah menjalin cinta!

Yang lebih menakutkannya lagi adalah, bahwa saat ini dia sama sekali tidak tertarik untuk mencintai pria mana pun. Bahkan satu-satunya hal yang bisa dikejarnya pun telah hilang!

Suasana hati Hai Xiaotang menjadi sangat murung.

Benar, dia sangat sedih karena kehidupannya yang membingungkan itu.

Di kehidupan yang lalu, satu-satunya tujuan hidup Hai Xiaotang adalah mencintai Dongfang Yu.

Tetapi di kehidupan ini Hai Xiaotang tidak mencintai Dongfang Yu lagi. Dia benar-benar telah kehilangan tujuan hidupnya.

Dia tidak tahu harus melakukan apa, harus mempunyai impian apa, bahkan harus berjuang demi tujuan apa, dia tidak tahu lagi.

Selain makan dan minum, apa bedanya dia dengan mayat hidup?

Bahkan dia lebih parah dari serangga. Tujuan hidup serangga adalah makan dan menunggu waktunya mati.

Hai Xiaotang bahkan tidak bisa seperti itu!

…..

Sesampainya di rumah, Hai Xiaotang merasa seluruh tubuhnya seperti boneka. Dia menyilangkan kakinya lalu duduk bersandar di sofa.

Ketika Mama Zhang bertanya apa yang terjadi dengannya, Hai Xiaotang hanya menggeleng dan tidak mengatakan apa pun.

Dia yang terus seperti ini membuat Mama Zhang menjadi khawatir.

Hingga saat Dongfang Yu pulang dari kantor pun, Hai Xiaotang masih tetap seperti itu.

Melihatnya, Dongfang Yu agak sedikit bingung.

Mama Zhang berinisiatif untuk menjelaskan, "Tuan, setelah nona pulang dari kantor untuk mengantarkan makan siangmu, dia terus seperti ini. Sekarang sudah beberapa jam dan dia masih saja begini. Kalau ditanya, dia sama sekali tidak menjawab. Aku tidak tahu ada apa dengannya."

Dongfang Yu menjadi semakin bingung.

Dia menggulung lengan bajunya lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Sudah memanggil dokter atau belum?"

"Sepertinya nona tidak sakit…"

Dongfang Yu berdiri di hadapan Hai Xiaotang dan menatapnya sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang.

Pandangan Hai Xiaotang kosong, seolah-olah tidak menyadari keberadaannya.

Dongfang Yu bisa merasakan suasana hati Hai Xiaotang yang murung itu, dia memanggilnya dengan suara rendah, "Hai Xiaotang, sedang memikirkan apa?"

"…"

"Aku bertanya kepadamu, sedang memikirkan apa?"

Hai Xiaotang masih tetap tidak bereaksi.

Mengingat Hai Xiaotang menjadi seperti ini setelah pulang dari mengantarkan makan siangnya, Dongfang Yu menebak kalau kemungkinan Hai Xiaotang mengalami sesuatu di kantornya tadi.

Tetapi satu-satunya hal besar yang terjadi di kantor hari ini adalah kompetisi desain itu.

Entah kenapa Dongfang Yu tertawa, "Hai Xiaotang, kau menjadi seperti ini tidak mungkin karena aku belum memberikan uang lima juta kepadamu kan?"

"…"

"Aku tidak mengumumkan namamu sebagai penerima penghargaan khusus karena tidak ingin orang mengira aku menyalahgunakan kekuasaanku. Tetapi aku sudah bilang kalau hadiahnya akan kuberikan kepadamu. Pasti akan kuberikan."

Hai Xiaotang masih diam tidak bergerak bagaikan boneka. Jiwanya mengembara entah kemana.

Dongfang Yu mendekat dan mendorong sedikit dahinya hingga kepala Hai Xiaotang pun terantuk sofa. Akhirnya Hai Xiaotang menunjukkan sedikit reaksi.

Hai Xiaotang menatap Dongfang Yu tanpa ekspresi, "Sedang apa?"

Mata Dongfang Yu tampak gelap, "Seharusnya aku yang tanya, kamu sedang apa?"

Bab berikutnya