Leon mengerutkan keningnya sambil memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa ngilu. Di tengah-tengah rapat yang sedang ia hadiri, ia terpaksa harus menahan rasa ngilu tersebut. Perlahan Leon kembali menegakkan tubuhnya dan kembali memperhatikan rapat yang sedang berlangsung.
"Hei, you okay?" bisik Andrei pada Leon. Ia menyadari perubahan ekspresi Leon yang duduk di sebelahnya.
Leon menganggukkan kepalanya. "Yeah, I'm fine."
"But you don't seem to be okay," sahut Andrei.
Leon kembali menganggukkan kepalanya. "I'm okay. Don't worry."
Andrei menghela nafas panjang. "Right, then."
Leon berdehem pelan sambil merapikan jas yang ia kenakan. Meski perutnya masih terasa ngilu, namun ia harus menahannya sampai rapat dengan salah satu investor di perusahaan milik Kellan selesai. Untuk mengalihkan rasa sakitnya, Leon memainkan ballpoint yang ada di tangannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com