Leon membeku di tempatnya berdiri ketika ia melihat bercak darah yang menetes dari tempat Aslan berdiri. Sementara Aslan menatap Leon dengan tatapan setengah memohon. "Save Jenna. I'll finish this. Please."
"But—"
"Don't worry about me. I can handle this," ujar Aslan sambil menahan sakit di bagian belakang tubuhnya. Ia mengangguk pelan pada Leon sembari tersenyum simpul.
Leon memalingkan wajahnya. Dengan berat hati ia segera menghilang dari hadapan Aslan. Begitu Leon menghilang, Aslan langsung kembali menyerang lawannya. Tersisa tiga orang yang masih harus ia lumpuhkan sebelum ia benar-benar kehilangan kekuatannya.
Aslan kembali menatap lawannya dan mulai menyerang mereka tanpa mempedulikan luka di belakang tubuhnya. Lawan yang sedang dihadapi Aslan tidak tinggal diam, mereka bertiga memanfaatkan luka yang Aslan derita dan menyerangnya secara bergantian.
----
"Lu ngapain?" Teriak Leon pada Raline yang masih menyalakan suara sirine polisi di ponselnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com