Setelah menyaksikan apa yang terjadi pada Aslan di kamar mandi, Leon hanya duduk sambil memandangi Aslan yang kini meringkuk di sofa ruang tengah di dalam apartemennya. Setelah sebelumnya ia menghabiskan banyak waktu di dalam kamar mandi sambil duduk dan memeluk kedua kakinya.
"Kalau lu ngga sanggup melanjutkan ini, lu bisa berhenti sekarang juga, Lan," ujar Leon.
"Kalau pun gue mau berhenti, orang-orang pasti melarang gue buat berhenti. Menyelamatkan kehidupan lu lebih penting ketimbang mikirin hidup gue yang emang sudah kacau," sahut Aslan.
"Tapi ngga bisa begini, Lan. Kalau lu perlu sesuatu yang bisa bikin perasaan lu jauh lebih baik, lu bisa bicara ke Nadia atau Karina. Gue yakin mereka bisa ngerti."
Aslan berdecak pelan. "Awalnya gue baik-baik aja buat mengabulkan permintaan mereka untuk menggantikan lu di kantor. Tapi, berita soal Mama yang mau datang bikin gue ngga bisa tenang."
"Lu takut ketahuan sama Mama?" Tanya Leon.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com