Semenjak itu, Stanley kecil mengikuti pria itu yang baru diketahui adalah Zero II. Dia lebih terkejut lagi saat mengetahui Zero II secara rutin tinggal di rumah sakit jiwa dan bersikap seperti orang yang memiliki kelainan mental.
Disaat Zero II kembali ke rumah, Stanley menghabiskan waktunya bersama orang itu. Zero II mengajarinya banyak hal. Membaca, menulis dan berhitung. Zero bahkan menyekolahkannya di sebuah sekolah selama beberapa bulan sebelum akhirnya Stanley memutuskan untuk berhenti.
Karena dia tidak memiliki orangtua ataupun keluarga, teman-teman sekolahnya memandang rendah dirinya dan dia menjadi bahan olokan setiap hari.
Merasa tidak tahan dengan lingkungan sekolahnya, Stanley memutuskan untuk menyerah. Zero menyadarinya dan tidak memaksanya untuk sekolah. Justru sebaliknya.. Zero mengajarkan apapun yang diajarkan disekolah padanya. Bahkan hal-hal yang tidak diajarkan di sekolah juga diajarinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com