webnovel

BAB 8 TERTANGKAP

Darah yang keluar dari bahu lisa semakin banyak keluar aku berusaha untuk mencari kain agar darah nya tidak banyak keluar.

"Duhh tambah banyak darahnya lagi keluar," kemudian aku melihat kain gordeng dimana kain gordeng itu aku sobek.

SRETTT SRETT

Kemudian aku mengikat nya.

"Huf sudah, bagaimana persaan kamu, lisa" kata aku.

"tenang aja aku baik - baik saja," kata lisa.

mendengar jawaban dari lisa aku meneruskan mencari ardi.

aku berlari sekuat tenaga aku untuk mencari ardi ada hal penting yang aku ingin sampaikan. tiba - tiba suara guntur terdengar lagi dan cahaya kilat terang menyinari tempat ku yang sedang berlari

DRUUSSS

"hah hah hah," aku yang sedang ngos - ngosan sedang berhenti berlari.Dan aku melihat ada seorang cowok sedang berjalan aku pikir itu adalah rian atau ardi aku yang mencoba bangun untuk berdiri tetapi tenaga ku sudah habis aku terbaring di lantai dan sambil masih menatab cowok itu yang semakin jauh pergi,tiba - tiba mata aku mulai kabur dimata aku yang mulai kabur dan lemas aku melihat orang berdiri dedepan aku sepertinya dia manusia dan aku menutub mata.

Waktu berjalan dan suara hujan turun dari atas langit dan aku mulai terbangun dimana tangan dan kaki aku di ikat oleh rantai.Aku mengangkat kepala aku dimana ada seseorang lagi merauk kayu di depan api unggung agar kayu itu tajam tiba - tiba orang itu keluar lewat pintu.

"hah dimana aku," kata aku

"Sst sst," kode dari rian

"Haaah siapa,"kata aku yang sedikit lemas untuk menoleh nya ketika aku melihat orang itu ternyata itu rian."aku ingin menunjukkan diriku kalo aku ini lily yang berada di tubuh lisa tetapi mustahil rian tidak akan mempercayainya,kemudian aku kembali tertunduk dimana mata ku keliatan bercahaya putih dimana mata batin ku masih berfungsi kedua mata aku lewat tubuh lisa.kemudian rian mengkode aku lagi.

"sst sst cewek bantu ambelin kunci itu," kata rian.kemudian aku membalas nya.

"Bagaimana caranya," jawab aku.

"haah,hmm kamu siapa?"tanya rian.kemudian aku membuka mata,aku ingin mengatakan yang sebenarnya aku ini lily tetapi aku ragu mengatakan nya.

"kok diam,hmm cewek jago cuek kalo soal di tanyaain nama dia," kata rian.kemudian aku menjawab nya.

"Aku lily," kata aku

"siapa,?"tanya rian yang heran mendengar ucapan ku.

" eh maksd aku,nama aku hmm lisa," kata aku.

"hmm lisa nama kamu bagus," kata rian.

"heh dasar cowok raja gombal," kata aku dalam hati.

"jadi kenapa kamu bisa ada di sini," tanya rian.

"eee aku di sini,"kata aku yang ragu untuk menjawab nya.

tiba - tiba ada bayangan orang terlihat dibawah selah pintu dan kemudian pintu itu terbuka

TEEEIKKK!!!

Ternyata ardi yang datang.

"Ardi,"kata rian dimana ardi akan membuka gorbol berantai di tangan rian.

"ssst sst jangan berisik," kata ardi

"yah buruan buka gorbol nya," kata rian

"ia masalah nya kunci nya ada dimana," tanya ardi.

"haaah tuh kunci nya tergantung dekat cewek itu," tanya rian menunjuk ke arah ku kemudian ardi berdiri mengarah ku untuk mengambil kunci yang tergantung di atas kepala aku.

"ok sabar,"kata ardi kemudian ardi mengambil kunci itu tiba - tiba ardi berhenti di hadapan aku seakan - akan dia mengenali aku.

"hmmm kek aku pernah liat kamu tapi dimana,dan mata bercahaya putih kamu aku juga pernah liat," kata ardi.

"pleas ardi jangan dulu kasih bongkar tentang ini kasihan rian kalo dia tau," kata aku dalam hati sambil menundukkan wajah aku

"woy kamu lagi ngapain sih sama itu cewek buruan kesini bukain," kata rian.

"oh ok sabar," kata ardi yang membuka gombok di tangan rian.

"kamu kenapa diam tadik ada yang mencurigakan di cewek itu," tanya rian

"oh nggak cuman,lupakan saja," kata ardi

kemudian ardi mengarah ke aku untuk membuka gombok di tangan aku juga.

"nah sekarang kamu bebas," kata ardi.

kemudian kami bertiga keluar dari pintu untuk mencari yang lain nya.

"ok kita sekarang kemana?" kata rian sambil suara berbisik.

"hm kita cari loly,aku tadi melihat loly di bawah tangga sambil di kejar makhluk tanpa kepala tadi," kata ardi sambil berbisik juga.mendengar ucapan dari ardi ternyata benar loly di kejar sama makhluk tanpa kepala,aku kira itu cuman halusinasi aku ternyata itu benar.kemudian kami bertiga keluar dari tempat kurungan di bawah tanah.

Kami bertiga mengendap endap sampai pada di ujung lorong makhluk tanpa kepala itu muncul di hadapan kami lalu ia mengejar kami lagi dengan membawa pisau dimana masih ada bekas darah di bahu ku tadik.

"LARI,"Teriak rian.tiba - tiba aku terjatuh

BRUG!

"Aw," kata aku.rian menoleh kebelakang melihat aku yang jatuh.

"ardi tunggu," kata rian

"ayolah di depan kita ada makhluk itu," kata ardi.

"eh kamu tidak apa - apa," kata rian yang kemudian dia membantu aku berdiri lalu ia menarik tangan aku

"cepat buruan," kata ardi yang lagi greget melihat makhluk itu sudah dekat di belakang kami berdua.

"hah hah hah," kata aku yang ter'engah lari - larian.kemudian di depan ada sebuah pintu yang terbuka kemudian kami memasuki nya kemudian secara sigap ardi menutub nya dan mengunci nya.

PAG!

"Hah untung saja,bagaimana dengan makhluk itu," tanya rian.

"tunggu sebentar biar aku dengar,"kata ardi yang sambil menempel kan telinga dia ke pintu tiba - tiba suara cukup kencang terdengar di pintu

TAAAAG! Pisau itu menembus pintu kayu itu dimana pipih ardi tergores akibat sambaran dari pisau makhluk tanpa kepala itu.aku cuman panik dan tidak bisa berkata - kata.

"Lari," teriak ardi.

kemudian kami berlari lagi dan kami bertiga berhenti di suatu tempat dan masih di dalam rumah besar itu.

"Hosh hosh hosh,capek" kata ardi.

"pipi kamu," kata aku

"oh ini tenang aja nggak sakit kok," kata ardi supaya tidak kelihatan kesakitan.

"oh iya lily," kata rian.

mendengar ucapan rian aku ingin sekali berkata rian ini aku lily di samping kamu itu semua musatahil untuk mempercayai ke rian.

"hah ya juga dan loly yang lain nya juga kita berpencar rian dan kamu cari lily,biar aku sendiri cari yang lainya,dan ngomong - ngomong nama kamu siapa," kata ardi.

"oh aku lisa," kata aku yang sedikit agak ragu.

"ok kalian berangkat, hati -hati," kata ardi dan aku dan rian pergi mencari tubuh aku.

"eh tunggu sebentar lisa," kata ardi yang menggambarkan sosok bule yang pernah ia temuinya.

kisahku masih berlanjut

Bab berikutnya