webnovel

Chapter 4.4 - Silver Cross

"Jadi bagaimana kami bisa membuat Yuuna bisa pergi ke alam baka," Kata Kogarashi. "Aku dan semua orang di Yuragi Sou sama sekali tidak tahu apa yang menjadi penyesalannya."

"Selama Yuuna masih memiliki penyesalan, dia tidak akan pernah bisa move on dan akan selalu menjadi arwah penasaran," Kata Chisaki.

"Tadi sudah kubilang bukan kalau hantu itu menyukaimu," Kata Maria. "Ada kemungkina n kalau penyesalan hantu itu adalah tidak bisa memiliki kehidupan normal dan membentuk keluarga bersama dengan lelaki yang disukainya. Dan dalam kasus ini lelaki yang ia sukai ialah kau Yatahagane."

"Penyesalan Yuuna benar-benar berat untuk dihilangkan," Kata Kogarashi. "Aku memang ingin menghilangkan penyesalanya dan membuatnya pergi ke alam baka, tapi aku tidak mau berpacaran dengan hantu! Itu adalah hal yang salah! Lagipula kalau aku berpacaran dengan Yuuna walaupun itu demi membuat Yuuna bisa pergi ke alam baka, itu akan membuat Chisaki sedih. Yuuna adalah teman yang penting untukku, tapi Chisaki jauh lebih penting bagiku!"

Chisaki tadinya mau berkata kalau ia mengizinkan Kogarashi untuk berpacaran dengan Yuuna walaupun hanya pura-pura. Karena Chisaki ingin Yuuna bisa pergi ke alam baka. Tapi begitu ia mendengar ucapan Kogarashi ia tidak jadi untuk menyuruh Kogarashi berpura-pura pacaran dengan Yuuna. Kogarashi lebih mencintainya daripada Yuuna kalau ia menyuruh Kogarashi berpura-pura pacaran dengan Yuuna bukankah itu sama saja dengan melukai perasaan Kogarashi?

"Jadi apa yang harus kami lakukan?" Tanya Kogarashi. "Aku dan Chisaki yang saling menyukai hanya akan menjadi penghalang bagi Yuuna untuk pergi ke alam baka."

"Pakai ini," Kata Ban sambil menyerahkan sebuah salib perak kepada Kogarashi. "Salib perak ini sudah didoakan dan diberkati, tempelkan salib ini pada dahinya dan secara otomatis, penyesalan yang mengikat hantu itu akan dilenyapkan dan dia akan langsung pergi ke Alam baka."

Kogarashi mengambil salib perak itu, dan ketika ia menyentuhnya dalam sekejap Kogarashi merasakan kalau tubuhnya seperti disengat listrik beraliran tinggi. Dia bahkan sampai terjungkal ke bawah karena pengaruh kekuatan salib itu.

"Ko-kun!" Teriak Chisaki yang langsung menolong Kogarashi. "Kau tidak apa-apa?"

"I-Iya, aku tak apa-apa Chisaki," Kata Kogarashi. "Aku hanya merasakan sengatan listrik karena kekuatan suci yang ada di salib ini terlalu besar, tubuhku tidak bisa menahannya."

"Salib adalah simbol penebusan dan penyucian," Kata Maria. "Kalau kau memakai salib itu, aku jamin kalau hantu yang bernama Yunohana Yuuna bisa menghilangkan penyesalannya dan pergi ke alam baka."

Kogarashi menganggukan kepalanya, ia percaya dengan ucapan Maria. Karena ia bisa merasakan kekuatan besar yang ada di salib itu, dengan salib perak yang saat ini ada di tangannya ia yakin kalau ia bisa menolong Yuuna.

Kogarashi dan Chisaki lalu undur diri dan keluar dari Kafe Honky Tonk. Mereka memiliki tugas untuk membuat Yuuna pergi ke alam baka.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ah, mereka akhirnya pergi juga," Kata Maria tepat beberapa menit sebelum jam sibuk."

"Kasus mereka bertiga cukup rumit juga," Kata Ban. "Tapi kalau Kogarashi bersatu dengan hantu itu, Chisaki tidak akan pernah menikah sepanjang hidupnya dan mati dalam kesepian karena tidak bisa move on dari Kogarashi. Kupikir kemampuan melihat masa depan Tenko Ryuuzen yang akurat 100 persen sekalipun tidak bisa melihat efek samping dari kebodohan yang ia lakukan akan membuat orang lain menderita."

"Tenko Ryuuzen tidak peduli dengan hal seperti itu, Ban," Kata Maria. "Yang ada di otak dan hatinya ialah kebahagiaan untuk Tenko Genryuusai walaupun ia harus menghancurkan dunia sekalipun."

"Sepertinya Ryuuzen menganggap Genryuusai sebagai Tuhannya," Kata Ban. "Benar-benar kesetiaan buta sampai ke level extreme."

"Makanya aku menghentikan Ryuuzen dan mengembalikan aliran waktu ke jalur yang normal," Kata Maria. "Karena kalau Genryuusai dan Kogarashi memiliki keturunan, anak mereka akan menjadi mahluk jahat yang akan mengacaukan dunia."

"Sigh sudahlah, Ma, sebaiknya kita bersiap," Kata Ban. "Karena dalam semenit kafe ini akan sangat sibuk."

"Roger!" Kata Maria.

Author Note: Mengenai Yuuna akan dibahas lain kali.

Bab berikutnya