webnovel

RUMAH PAPI

Sesampainya di rumah aku menurunkan rayna dari gendongan dan mendudukkannya di kursi. ku genggam lengan kedua anakku itu.

"sayang,maafin papi harus bawa kalian pergi dari mami" ucapku penuh penyesalan.

"gapapa papi, selama masih ada papi rayna baik baik aja" ucap rayna sambil mengelus pipiku

"makasih rayna sayang" ucapku sambil mengecup kening rayna

"Aku gak masalah ada di manapun. lagipula memang dari dulu pama souji menyukai mami. hanya mami aja bodoh gak sadar" ucap ray membuatku terkejut.

"aaahhh kamu paling ngerti perasaan papi ray" ucapku sambil memeluk ray

"papi,rayna gak mau kerja lagi. rayna pengen sekolah kaya anak lain dan hidup sederhana sama papi dan ray" ucap rayna dan disetujui oleh ray.

"kenapa kalian baru bilang sekarang?" tanyaku karena setauku anak anak tidak terpaksa menjalankan hidup dengan pekerjaan.

"Mami mendidik kami agar mandiri. tapi sekarang suda lewat batas" ucap ray

"yasudah, gimana kalo sekarang kalian tidur dulu. besok pagi baru kita lanjutkan obrolan kita" ucapku karena melihat rayna mengantuk.

Akupun mengantarkan mereka ke kamar mereka masing masing. Setelah itu aku kembali ke kamarku.

'geanha salah dalam mendidik anak anak kami. mereka terlalu dewasa dan tidak bisa menikmati masa kecil mereka. aku harus membuat kedua anakku bahagia walau tanpa geanha. Entah mengapa setelah kembali geanha dari jepang aku merasa ada yang berbeda dengan pribadinya yang dulu, apa karena sebelumnya memang dia sudah jatuh cinta pada souji?' pikiranku berterbangan ke segala arah membuat kepalaku sakit dan akhirnyan akupun tertidur.

"papi bangun" teriak rayna sambil memelukku sementara ray duduk di sisi lain tempat tidur.

"ada apa sayang?" tanyaku kepada rayna yang tampak bersemangat.

"aku mau liburan" ucap rayna kepadaku.

"Ya ampun. tapi kan ray gimana?" tanyaku kepada rayna

"ini atas persetujuan ray" ucap rayna.

"Oke oke. nanti kita liburan ya. ke tiongkok gimana?" tanyaku

"oke deal kita ke tiongkok" ucap rayna semangat berbarengan dengan anggukan dari ray.

"kakak, kamu ke ruang makan dulu. aku mau ngobrol sama papi" ucap ray tiba tiba

"haisshh.. kamu belaga dewasa lagi" ucap rayna dengan bibir mengerecut

"yasudah rayna keluar duluan nanti papi sama ray menyusul oke" ucapku kepada rayna

Rayna pun melompat dari kasur dan pergi keluar kamarku.

"ada apa ray?" tanyaku penasaran.

"emm,, papi sebenarnya,," aku tidak mengerti kemana sikap tegas ray yang biasanya.

"katakan" ucap ku

"Papi,paman souji orang jahat" ucap ray

"Jahat gimana maksud kamu?" tanyaku bingung

"paman souji mendekati mami hanya untuk menguasai pandora" ucap ray sambil menundukkan kepalanya.

"biarkanlah. salah mami kamu sendiri terlalu mudah percaya sama orang. mulai saat ini mari kita hidup bersama tanpa mami" ucapku kepada ray dan ray langsung memelukku.

"ray sayang sama papi" ucap ray dalam pelukanku.

Setelah itu kamipun sarapan bersama dengan suasana yang hangat. setelah itu kami bersiap siap untuk berlibur.

Sementara itu di rumah geanha sedang sibuk dengan misi penyelamatan untuk anaknya.

"nona. saya mendapat kabar bahwa tuan sean membawa ray dan rayna berlibur ke tiongkok hari ini. saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju bandara" ucap seorang lelaki

"baiklah. siapkan mobil dan kita berangkat ke bandara sekarang"

sesampainya geanha di bandara ternyata pesawat yang di tumpangi oleh sean dan kedua anaknya sudah terbang. Geanha pun makin kalang kabut karena tak lama setelah dia kembali dari bandara dia mendapatkan berita bahwa pesawat yang di tumpangi sean dan kedua anaknya mengalami kerusakan saat penerbangan dan semua penumpang di nyatakan meninggal.

"kak souji, gimana ini? anak anak mereka" ucap geanha gelisah

"Semuanya sudah terjadi mau bagaimanapun memang sudah seperti ini jalannya" ucap souji mencoba menghibur.

'huh,akhirnya lenyap juga mereka bertiga. merekalah penghambat jalanku mendapatkan geanha' bathin souji.

Bab berikutnya