webnovel

Dosa

Melihat ulah Randi, Kasih malah ketawa cekikikan. kasih tau kalau Randi cuma bercanda, karena Randi tak akan mungkin melakukan hal itu karena dia masih sekolah.

Melihat Kasih yang tertawa, Randi malah tersenyum dan mengusap kepala kasih dengan lembut.

"Kau udah mulai dewasa ya! " Kata Randi senyum..

Jika beberapa hari yang lalu kalimat tadi keluar dari mulutnya, pasti Kasih akan langsung kabur, tapi sekarang dia sudah bisa membalas perkataan Randi dengan gurauan juga.

" Apa kamu benar-benar tak keberatan jika akan sekamar denganku? "Tanya Randi lagi.

Kasih hanya tertunduk malu, melihat itu Randi berkata..

"Jika kamu belum siap, aku tak keberatan jika harus tidur di bawah" Kata Randi lagi.

" Gak usah.. " Jawab kasih,

" Terima kasih " Kata Randi sambil memeluk Kasih.

Mereka tidur di kasur yang sama, jantung Randi berdetak kencang. Dia juga dapat mendengar detak jantung Kasih yang juga tak beraturan, karna mereka tidur sangat dekat, untuk menghilangkan kegugupannya, Kasih tidur membelakangi Randi, melihat itu, Randi memeluk istrinya dari belakang..

Tiba-tiba Randi mendengar suara kasih.

"Mas... kok diam? " tanya kasih sambil melambaikan tangannya di depan mata Randi. Randi kaget, ternyata dia masih berdiri. di dekat tempat tidur

"Mas nggak usah tidur di lantai.. aku akan tidur sama ibu, dengan alasan aku kangen beliau, bereskan? " kata Kasih lagi.

'Ya Allah Ya Gusti... ternyata aku cuma berkhayal' Batinnya menangis miris.

Dia menghempaskan badannya ke kasur itu.

Kasih langsung menemui ibunya yang masih ada di tokonya, mereka sedang menutup toko itu.

"Ibu... aku pengen tidur sama ibu... boleh ya.. " rengeknya.

"Lah.. suamimu gimana? " Tanya Ibunya lagi.

"Udah di izinin kok bu.. soalnya aku kangen banget ma ibu.. " bujuk Kasih lagi.

"Ya udah.. gak papa.. Ayah tidur di kamar lain." kata Ayahnya.

"Benar yah? makasih ayah.. " kata Kasih kegirangan.

Sambil tidur, ibunya memberi banyak nasehat pada putri bungsunya ini mengenai perihal berumah tangga.

" Jika kamu akan keluar rumah, kamu harus ijin suami, jika tidak maka kamu akan berdosa. Kamu juga gak boleh asal dekat sama laki-laki lain, bisa menimbulkan fitnah, Trus.. kamu harus patuh apapun perkataan suami mu selama itu sesuai dengan ajaran agama kita. Kamu juga gak boleh nolak jika suamimu mengingankanmu, jika nolak, maka kamu akan dikutuk malaikat sampai terbit fajar" Kata Ibunya lagi. hal terakhir ini yang membuat dia syok.

" Apa bu? Ibu serius? " Tanyanya ngeri.

"Ya.. kayak itu deh.. kata nenek mu dulu pada Ibu. " Jawab Ibunya.

Gadis itu termenung mendengarkan perkataan ibunya tadi. Seandainya suatu saat Randi menginginkannya trus dia nolak, dia bakal dikutuk? parah parah.. ' batinnya cemas

.....

Seperti biasa Kasih selalu bangun sebelum subuh. Kasih menemui Ibunya yang sudah ada di dapur.

" Kamu udah bangun? " Tanya ibunya.

"Udah.. ibu lagi bikin apa? "Tanya Kasih memeluk ibunya.

"Bikin gorengan," jawab ibunya.

"Kamu udah sholat? " Kata Ibunya lagi.

"Lagi gak Solat bu" Jawab Kasih.

Ibunya menghembuskan nafas lelah.

"Ibu kenpa? " Tanya Kasih lagi.

"Kok kamu lama banget ya? " Ibunya balik nanya.

"lama? " Kata kasih tak paham.

" Iya, kok belum hamil juga? " Tanya Ibunya menjelaskan. Kasih langsung malu.

" Ah Ibu... aku kan masih kecil" jawab kasih.

"Ibu seusia kamu udah punya anak satu loh " Jawab ibunya lagi.

" Ibu... aku masih sekolah " Kata kasih.

"Gimana bisa?" Kata ibunya kaget.

" Dari dulu aku kan juga sekolah bu. " Jawab Kasih heran karena pertanyaan ibu nya.

" Tapi bukankah nak Randi udah pulang? apa bisa kamu masih sekolah? " Tanya ibunya lagi.

"Mas Randi gak larang aku sekolah bu, bahkan mengizinkan aku kuliah, " Jawab Kasih.

"Syukurlah " Jawab Ibunya.

...

Siang itu mereka kembali kerumahnya.

" Ibu harap.. kalian akan sering ke sini" Kata Ibu Kasih.

"Iya, terimakasih banyak Bu, Ayah.. kami berangkat.. Assalamualaikum.. " Kata Randi.

"Wa'alaikumussalam.." Jawab kedua orangtua itu serentak.

...

Kasih hanya terdiam selama perjalanan, dia masih ingat dengan pesan ibunya.. dosa...

"Kasih... kamu kenapa? dari tadi diam? " Tanya Randi heran.

" Mas Randi.. maafkan atas semua salah ku ya! " Kata Kasih tiba-tiba .

Mendengar itu Randi langsung Menghentikan motor nya.

" Kamu kenapa tiba-tiba ngomong gitu? " Tanyanya cemas, Kasih kayak orang yang lagi mau pamit.

Kasih terdiam, melihat itu Randi mencari tempat istirahat agar mereka bisa ngobrol dengan tenang.

Kasih menceritakan semua perkataan ibunya, dia takut akan sering kena kutuk. mendengar itu Randi tertawa..

" Oo itu.. Baiklah.. sebelum kamu lulus SMA Aku gak bakal minta itu, biar kamu gak dosa. nolak aku" Kata Randi sambil membelai rambut Kasih.

"Bukannya sampai usia 20" kata Kasih..

"Sampai usia 20 Kalau kamu mau nolak" jawab Randi cuek.

"Yuk pergi lagi" Ajak Randi lagi, Kasih langsung naik di boncengan nya.

...

Esok harinya, mereka berdua udah mulai pada sibuk, Randi ke kantor, Kasih ke sekolah. Tapi Kasih tak lupa membuatkan sarapan untuk mereka berdua.

Randi mengantar Kasih ke sekolah, teman-teman kasih dapat melihat Kasih di antar seorang cowok cakep. mereka menggelilingi Kasih karna penasaran.

Kasih menjadi bingung, tak tau meski jawab apa. dia kesal kenapa Randi pake acara bukain pintu segala untuknya, padahal dia kan bisa buka pintu sendiri. Akhirnya Kasih cuma jawab..

"Itu kakaknya Randa. "

"Ya ampun... kakak ma adek sama-sama cakep.. kasih.. beruntungnya kamu bisa cuci mata tiap hari" Kata mereka dengan nada iri yang di buat-buat.

Kasih amat di sukai oleh semua teman-temannya, baik cowok maupun cewek, mereka juga sudah tau siapa Randa, meskipun banyak yang tak satu sekolah waktu SMP dengan Kasih dan Randa.

Randa sering antar jemput kasih ke sekolah itu, jadi Randa tak asing lagi bagi teman-teman kasih, apalagi cowok itu sangat supel dan mudah bergaul.

....

Pulang sekolah, Kasih naik angkot, dan turun di gerbang kompleks perumahan itu. diwaktu yang bersamaa, seorang cowok, juga memasuki gerbang itu, karna melihat kasih cowok itu menghentikan motor nya dan berkata..

"Kamu tinggal di blok B Nomor 5 kan? " tanya cowok itu.

"Iya kak" jawab Kasih.

"Aku tetangga kamu. yuk bareng! " ajak cowok itu lagi.

"Gak usah kak.. nanggung udah dekat" tolak kasih halus, dia ingat pesan ibunya.. 'dosa ' dia masih terus berjalan, sehingga cowok itu menjalankan motor nya dengan pelan dan akhirnya mereka sampai juga dirumah itu.

"Aku masuk dulu kak! " kata Kasih tersenyum ramah.

"Ya.. sampai jumpa lagi" jawab cowok itu.

Bab berikutnya