webnovel

Hahaha

Tepat saat aku mengatakan itu, aku melompat dengan tenaga yang kuperkirakan setara dengan kecepatan Eurofighter Typhoon. Shockwave besar melanda area ku berpijak sebelumnya. Namun sedikit kupercepat lagi kecepatanku saat berada di udara, semua itu dapat kulakukan jika aku menginginkannya.

Pandanganku terhadap objek di dunia ini terasa sangat lambat, tampaknya semua orang berjalannya seperti tersendat-sendat. Jadi ini rasanya jika kita bisa melebihi kecepatan suara. Lantas bagaimana jadinya jika aku mencapai kecepatan cahaya, apakah aku akan bosan bolak-balik memutari seluruh planet ini.

Kulihat semua pasukan infanteri dibawahku tampak bersemangat ingin mengalahkan kami. Namun, kurasa semua itu bisa menghilang begitu cepat.

Sekitar 3 detik, aku menyadarinya. Orang yang memakai pakaian yang mencolok serta disekitarnya ada banyak jenderal. Dia pasti putra mahkotanya.

Kuarahkan lajuku ke arahnya, dalam waktu 1 detik aku sampai di depannya. Kucabut pedangku dan kuarahkan ke lehernya. Percepatan 5 mach ku berakhir. Ledakan udara mengguncang tempatku sampai disekitar pemimpin musuh. Semua orang disekitar kami terpental jauh, untung saja aku sudah memasang terlebih dahulu penghalang angin di sekitar tubuh pemimpin musuh jadi dia tidak ikut terpental.

" menyerahlah, wahai jenderal musuh. "

Aku mengeluarkan sedikit aura intimidasi.

" siapa kau ?, bagaimana bisa kau sampai disini. "

" itu tidak penting, jadi apakah kau menyerah ? "

" kenapa aku harus menyerah, kau sudah terkepung. "

" jadi begitu. "

Kuarahkan pandanganku ke matanya dan kukirimkan gelombang otak lewat perantara tatapan kami.

Dia melihatnya, pandangan masa depan tepat saat aku mengayunkan pedangku. Tercipta tornado hitam yang besar yang mampu menyedot semua pasukannya yang ada disini. Semua orang tanpa terkecuali terpotong-potong karena tajamnya sabetan angin yang tercipta. Pada akhirnya dia selamat karena medan sihir yang dibuat oleh orang berpakaian hitam yang menyerangnya.

Semua peristiwa itu dikirimkan lewat otakku ke arah pemimpin musuh. Saat menyadarinya pemimpin musuh menunjukkan ekspresi ketakutan.

" jadi, apa yang terjadi ?. kenapa semua pasukanku masih hidup ? "

Dia berteriak keras.

" jadi bagaimana ?, apa kau sudah menyerah ? "

Aku terus mengulangi perkataanku.

" mustahil, aku tidak bisa melawanmu. Kami tidak akan pernah sanggup. "

Tampaknya semua orang disekitar kami mulai datang untuk mengepungku.

" putra mahkota, apa Anda baik-baik saja ?. kami akan segera menyelamatkan Anda. "

Jenderal pepeto mengatakan hal itu dengan nada khawatir.

" sepertinya, seseorang yang datang adalah orang yang menghentikan panahku hanya dengan tangan kosong. "

" hehhhhh ??? "

Semua orang disekitar ku kaget.

" hei, apa kau telah melukai putra mahkota ? "

Jenderal pepeto mulai fokus padaku.

" kenapa kau tidak tanyakan pada orangnya langsung. "

Aku pun segera menyarungkan kembali pedangku.

Beberapa pasukan segera mendekati putra mahkota, dan mereka melihatnya ekspresi putra mahkota seperti baru saja merasakan sebuah ketakutan.

" brengsek, apa yang sudah kau lakukan kepada beliau. "

Tanpa pikir panjang jenderal saka berniat menebasku. Namun, sebuah suara keras menghentikannya.

" HENTIKAN, KAU TIDAK BOLEH MELUKAINYA. "

Tampaknya putra mahkota sudah bisa mengatasi ketakutannya.

" tapi, kenapa begitu pemimpin ?. "

" kita menyerah, perang ini tidak mungkin kita menangkan. "

" apa yang membuat Anda yakin, bukankah kita sudah menang diatas segala aspek putra mahkota, "

" kau tidak akan mengerti, tuan berpakaian hitam yang terhormat. Tolong tunjukkan pada mereka kebenarannya. "

Sang putra mahkota tiba-tiba bersujud padaku.

" ehhh, apa kau yakin. Itu sedikit menyakitkan bagi mereka lho.... "

" biarkan mereka menyadarinya. "

Dia terus memohon padaku, apa boleh buat akan kulakukan. Aku memutar tubuhku untuk mendapatkan pandangan mata semua orang jenderal disekitarku. Kuputar ulang rekaman yang sudah kuberikan pada ingatan pemimpin musuh. Reaksi semua orang terlihat sama, jatuh tersungkur ke tanah. Dan mereka menunjukkan perasaan takut.

" sudah cukup bukan, seharusnya kau memberikan sinyal tanda menyerah. "

" baik, akan saya lakukan. Kirimkan pesan, semua pasukan. Kita menyerah. "

Tampaknya semua orang yang mengkoordinir heran, kenapa petinggi menyerah sebelum bentrokan awal. Tapi, tugas adalah tugas. Terompet kedua berbunyi yang berarti itu adalah tanda menyerah.

Situasi kembali ke arah pasukan elite, tepat setelah perkataan raven dono terjadi ledakan angin didepanku. Dan raven dono menghilang.

" raven dono, kemana Anda pergi ?. apa jangan-jangan Anda diculik penyihir musuh ? "

Aku terus berteriak mencari raven dono.

" tolong tenanglah komandan, saya tidak merasakan jejak sihir atas kejadian barusan. "

" tapi, kenapa raven dono menghilang ? "

" hal yang paling masuk akal adalah beliaulah yang melakukannya. "

" eh, apa jangan-jangan dia pergi sendirian ke arah pasukan musuh ? "

" itu mungkin. "

Tepat setelah wakil komandan mengatakan itu, ada sebuah laporan dari seorang pasukan garis depan.

" komandan emily, saya melapor. Ada sebuah ledakan di markas utama musuh, saat ini pasukan penyerbu musuh telah berhenti maju. "

" apa, jangan-jangan itu perbuatan... "

Aku merasa ragu namun aku bisa percaya disaat bersamaan

" ada hal lain lagi yang ingin kau sampaikan ? "

Wakil komandan mencoba untuk memperjelas situasi.

" beberapa saat kemudian, terdengar suara terompet yang kedua. Tiba-tiba semua pasukan musuh mulai mundur kembali. "

" apa maksudnya ?. "

" saya juga kurang tahu, sekian dari laporan hamba. "

" terima kasih, dan pergilah. "

" saya mohon permisi. "

Aku mulai memikirkannya, intruksi raven dono sebelumnya. [ jika kau mendengar suara terompet yang kedua, tolong jemput aku ]. Aku terus memikirkan artinya.

" sial, kenapa tuan sekretaris menghilang disaat seperti ini. "

Wakil komandan tampak begitu bingung dengan keadaan yang terjadi.

" tunggu sebentar, wakil komandan. Suara terompet kedua, kita harus bergegas. "

" bergegas kemana ? "

" menjemput raven dono. "

" tapi kemana ? "

" kupikir dia ada ditenda utama pasukan musuh. "

" bagaimana mungkin, apa dia tertangkap oleh pasukan musuh ? "

Wakil komandan terlihat pucat.

" kukira tidak seperti itu, kita harus tetap melaju sesuai rencana. "

" tapi, bagaimana bila ini adalah jebakan pasukan musuh ? "

" jebakan atau tidak, bukankah kita saat ini berada diposisi yang diuntungkan ? "

" kenapa Anda bisa seyakin itu ? "

" karena raven dono memintaku menjemputnya. "

Di dalam hatiku, entah kenapa aku bisa mempercayainya. Dia memang orang yang selalu membuat keajaiban.

" baiklah, kalau begitu. Sesuai kata komandan. Kita akan maju sampai ke titik darah penghabisan.  "

Wakil komandan memerintahkan semua pasukan elite untuk segera menuju ke arah markas pusat pasukan musuh.

Di atas benteng, fredella tampaknya menyadari keanehan situasi yang terjadi. Dia segera kembali ke ruang komando. Ada beberapa prajurit yang membawa pesan dari seluruh regu.

" sampaikanlah pesan secara berurutan, dimulai dari pasukan garis depan dan pasukan elite. "

" baik, saya wakil komandan garis depan. Melapor. Telah terjadi sebuah ledakan di markas utama musuh, saat ini pasukan penyerbu musuh telah berhenti maju. "

Dalam pikiran fredella, bukankah pasukan bantuan yang kuminta masih memerlukan waktu satu hari lagi.

" terus lanjutkan. "

" baik, saya pembawa pesan pasukan elite. Melapor, telah terjadi gelombang angin di sekitar pasukan kami, dan tuan sekretaris menghilang. "

Saat mendengarnya, kekhawatiran fredella memuncak.

" apa kau bilang, lantas bagaimana itu bisa terjadi ? "

" saya kurang tahu, tapi tiba-tiba emily sama memerintahkan semua pasukan menuju ke markas musuh. "

" apa yang sebenarnya terjadi, lantas apa yang terjadi dengan pasukan musuh ? "

" kalau soal itu, terdengar suara terompet yang kedua. Dan pasukan musuh mulai mundur kembali ke tempat awalnya. "

" ini benar-benar membingungkan, yang jelas. Komandan pasukan belakang, kuserahkan rantai komando saat ini padamu. Aku akan menuju ke garis depan. "

" tunggu sebentar fredella sama, saya tidak memiliki hak setinggi itu. dan yang paling penting, kenapa Anda tidak yakin dengan sekretaris Anda sendiri ? "

" meski begitu, pergerakan pasukan depan sangatlah ceroboh. Aku harus memastikan semuanya bisa bertahan di dalam benteng. "

" saya menyadarinya, tuan sekretaris bukanlah orang biasa. Mungkin saja saat ini dia sedang mengobrak-abrik markas pusat musuh. "

" kenapa kau seyakin itu ? "

" ini hanya firasat saya, setidaknya saya bisa mengatakan tuan sekretaris tidaklah diculik. "

" kalau begitu, aku akan pergi garis depan. Tetaplah disini. "

" dimengerti. "

Aku pun segera keluar untuk memastikan sesuatu.

Seorang jenderal lain mulai berbicara.

" kenapa kau seberani itu ? "

" aku hanya mengatakan fakta. "

" tapi itu terlalu menyinggungnya. "

" aku sendiri cukup yakin, apa yang beliau khawatirkan tidak terluka sama sekali. "

" apa yang kau bicarakan ? "

" orang kuat akan selalu membawa wanita cantik disisinya, dan kita hanya akan mendapatkan bekasnya saja. Itulah hukum alam. "

" bukankah itu konteksnya sudah lain. "

" tapi cocok bukan. "

Pembicaraan dua jenderal garis belakang yang cukup aneh.

Saat ini diriku yang sedang diperbincangkan diseluruh benteng sedang duduk santai di markas musuh. Tepatnya di tenda utama.

" anu, apa ada yang Anda inginkan raven sama ? "

Pelayan pihak musuh mulai mengkhawatirkan sesuatu.

" bawakan aku air putih dan buah-buah segar. "

" akan segera kami bawa. "

Pelayan itu pergi, saat ini aku sedang bersantai dengan pihak musuh, bersama putra mahkota dan para jenderal penting lainnya.

" jadi, apa yang Anda inginkan dalam perjanjian penyerahan ini ? "

" heh, kau belum mendapatkan surat baruku ? "

" surat, saya tidak merasa tidak menerima surat apapun dari Anda. "

" ah, aku lupa. Sepertinya aku malah mengirimkannya ke ibukota. Tapi biarlah. "

" kalau perlu akan saya suruh bawahan saya ke ibukota sekarang."

" tidak perlu, isinya tidak terlalu penting kok. "

" kalau begitu, mohon maafkan saya. Bisakah Anda memperkenalkan diri Anda ?. kami hanya ingin tahu siapa orang yang mengalahkan kami. "

" aku Ichibei Raven Romanova, pangkatku harusnya dirahasiakan tapi apa boleh buat kalian harus tahu. Saat ini akulah Panglima Kekaisaran Heavenly. "

" ichibei dan romanova, kenapa dua nama legenda itu ada disini. Pantas saja kita kalah telak. Hahaha "

Jenderal saka tiba-tiba tertawa konyol.

" kenapa kau tiba-tiba tertawa sekeras itu jenderal saka ? "

Pemimpin musuh tampak khawatir.

" tolong maafkan ketidaksopanan saya, jadi Anda Raven sama. Anak dari Perdana Menteri Shoichi dan Tuan Puteri Es Cleopatra. "

" kenapa kau bisa mengenali kedua orang tuaku. ? "

Aku cukup heran dengannya.

" apa Anda berkata hal konyol, bagaimana bisa saya tidak mengenali dua orang legenda yang tak terkalahkan. Ayah Anda selalu mengalahkan saya disetiap pertarungan, dia adalah pahlawan terkuat umat manusia. "

" ah, jadi begitu. Aku malah kurang tahu kalau mereka sangat terkenal. "

" mohon maafkan saya telat memperkenalkan diri, nama saya adalah saka bier. Saya adalah panglima kerajaan balbados saat ini. "

" salam kenal, jenderal bier. "

" panggil saja saka, aku hanyalah orang yang sudah tua. "

" kenapa kau menjadi sok akrab denganku ? "

" tentu saja agar anda meringankan kompensasi perang kami, dan juga kami ingin menjadi sekutu Anda. "

" heh... "

" dan juga mohon maafkan saya juga, karena telat memperkenalkan diri. Nama saya Godwin Wegsburg, saya adalah putra mahkota pencetus perang ini. "

" jadi kau yang membuatku bekerja seperti ini. "

" mohon maafkan saya, karena telah membuat Anda bekerja keras. Saya akan memberikan segala yang Anda inginkan. "

Godwin menunduk padaku.

" aku tidak terlalu memikirkannya, seharusnya sebentar lagi bawahanku akan tiba disini. "

" kalau soal itu saya sudah memerintahkan bawahan saya untuk menyambut mereka. Sebenarnya saya juga ingin menegosiasikan perjanjian damai dengan kekaisaran Anda. "

" pekerjaan itu biar kuurus nanti, tapi apa alasanmu menyerang kami ? "

" sebenarnya, saya hanya ingin prestasi. Bisa menaklukkan sesuatu yang tidak pernah ayah saya taklukkan aku ingin melakukannya.  "

" apa kau tidak mempunyai pendukung yang kuat ? "

" sebenarnya banyak, Cuma saya belum pernah memimpin peperangan besar. "

" kalau begitu kuberitahu hal kecil, kembalilah secepat mungkin. Kerajaan parthia berniat melakukan invasi ke kerajaan kalian. "

" apa benar yang Anda katakan raven sama ? "

Tampaknya godwin menganggap derajatku lebih tinggi darinya.

" ini hanya prediksiku. "

" kalau begitu, kami akan segera bergerak. "

Godwin memerintahkan semua pasukan untuk membongkar semuanya, dan segera bergegas kembali ke ibukota.

Ada seorang prajurit masuk yang membawa pesan.

" permisi godwin sama, pasukan pihak kekaisaran heavenly telah sampai diperkemahan utama. "

" bagus, sambut mereka. "

Godwin memerintahkan untuk membawa berbagai hal yang dibutuhkan.

" kalau begitu, aku keluar dulu. "

Saat hendak berjalan keluar, saka meraih pundakku.

" akan lebih baik kita semua keluar bersama, aku merasa bersikap tidak sopan pada perwakilan pasukan yang menjemputmu. "

" kau benar, aku lupa memberitahu sesuatu kalau pangkatku sebenarnya belum mereka ketahui. "

Semua jenderal di ruangan ini berteriak keras.

" EHHHHHH !!!!! "

" kenapa kalian semua sekaget itu ? "

" lantas bagaimana Anda memimpin pasukan ini jika tanpa tahu posisi Anda yang sebenarnya ? "

Jenderal saka sangat penasaran

" tentu saja, aku berperan sebagai sekretaris panglima yang menjabat di publik saat ini. "

" jadi, begitu. Namun, bagaimana bisa mereka patuh pada perintah Anda ? "

" kusuruh saja wakilku. "

" sepertinya kita sedikit tahu tentang hal yang cukup rumit. "

" tenang saja, aku berniat memberitahukan identitasku kepada mereka. "

" jadi Emily smith, belum tahu Anda sebenarnya ? "

" tentu saja, kejutan yang cocok untuk kemenangan ini bukan. "

" saya mengerti, mari kita segera menyambut mereka. "

Aku pun keluar bersama 7 jenderal serta putra mahkota.

Pandangan emily dan semua pasukan elite sangatlah waspada, padahal saat ini banyak orang yang memberikan hidangan lezat. Sepertinya aku memang salah, menyuruh pihak musuh berbaik hati tanpa tahu keadaan peperangan saat ini. Bayangan kami mulai tampak dalam pandangan mereka semua. Aku berjalan tepat ditengah mereka. Diantara orang yang seharusnya dianggap jenderal musuh.

Pandangan semua pasukan elite tertuju padaku,dan mereka tampak heran.

" yo, bagaimana kabar kalian semua ? "

Aku mencoba menyapa mereka dengan penuh semangat.

Tapi emily tiba-tiba berlari ke arahku, mengecek sebagian tubuhku. Sepertinya dia menganggapku dilukai oleh pihak musuh.

" apa Anda disiksa atau terluka raven dono, bagaimana bisa Anda diculik pihak musuh ? "

" yak, tunggu sebentar, aku bisa jelaskan. "

Inilah bagian yang mana aku sangat malas menjelaskannya.

" aku cukup heran, kenapa pihak musuh membebaskan kami memasuki perkemahan ini dengan mudah. Apa kita sudah dijebak. "

" bohrer, seperti biasa intuisimu sering kali salah. Tapi pikiranmu memang cocok untuk ini. "

" jadi, apa yang sebenarnya terjadi tuan sekretaris kenapa Anda bisa di dalam markas utama musuh dalam waktu singkat ? "

" kalau itu, tunggu sebentar. "

aku berjalan ke arah emily.

" emi san, bisakah aku minta bantuanmu ? "

" apa itu raven dono, jika saya bisa membantu tolong katakan saja. "

" tolong bantu aku menghadapi amarah fredella karena bertindak ceroboh. "

" ehhhhh..., kalau itu..... "

" hwahwahahahaha, sepertinya tuan putri fredella memang menakutkan. Seperti yang dirumorkan. Hahaha "

" hei, saka. Pihak yang kalah tidak pantas mengatakan hal itu. "

" tentu saja, ahahahaha. "

" kalah ? "

bohrer tampak menyadari sesuatu.

" Soal itu, kuumumkan kepada semua pasukan elite sekalian. Kerajaan balbados telah menyerah kepada kita dalam perang ini. "

" EHHHHHHHH ????? "

Semua anggota pasukan elite berteriak kencang tanpa terkecuali.

" hehehe, oleh karena itu. sebaiknya suruh fredella. Untuk segera bersiap. "

" meski Anda menang, tidak sopan memanggil fredella sama tanpa imbuhan kehormatan tuan sekretaris. "

" ah, aku lupa. Maafkan aku "

" tapi apa Anda yakin tetap seperti ini raven sama ? "

Jenderal saka tampak peduli.

" akan kukatakan nanti saja. "

" begitukah, kalau begitu mari kita putuskan tempat perundingan perjanjian. "

Godwin mencoba menengahi pembicaraan kami.

" maafkan saya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku, Godwin Wegsburg, putra mahkota kerajaan balbados. "

" jadi begitu, lantas apa yang membuat pasukan sebesar ini menyerah kepada kami. "

Bohrer sepertinya sangat penasaran dengan kemenangan yang tidak masuk akal ini.

" tentu saja ini karena Ichibei Raven Romanova sama telah mengalahkan kami. "

" nama itu, kenapa bisa ? "

Bohrer semakin terkejut mendengarnya.

" acha, tuan godwin. Anda terlalu banyak berbicara. "

Jenderal saka memegang kepalanya

" Agh, maafkan aku. Akan aku tambah biaya kompensasinya sebagai permintaan maaf. "

Dia kembali menundukkan kepalanya padaku.

" jadi raven dono, jadi itu nama lengkap Anda ? "

Emily tampak kaget.

" maafkan aku, tapi ini memang benar. "

" kalau begitu, Anda dan fredella sama ? "

" sebaiknya ku umumkan sekali lagi, dengarkan aku seluruh pasukan elite. Namaku Ichibei Raven Romanova, sebenarnya akulah panglima kekaisaran heavenly sesungguhnya. "

" EHHHHHHHHHH !!!!!!!!!! "

Semua orang sangat terkejut.

" tapi menurut pengumuman yang dikatakan kekaisaran, putri fredella lah yang menjadi panglima utama. "

Emily tampak tidak paham.

" soal itu, aku meminta fredella untuk melakukan pekerjaanku. Karena aku tidak suka bekerja terlalu keras. "

" jadi, Anda anak kedua keluarga romanova ?. "

Mata emily menatap takjub padaku.

" jangan terlalu mengagumi ku emi san, aku hanyalah orang biasa sepertimu. "

" tapi tetap saja Anda orang paling hebat yang pernah saya temui, kuberikan kesetiaanku pada Anda. "

Emily berlutut padaku.

" jika semua peristiwa diurutkan menjadi satu, maka akan jadi masuk akal. Anda telah membawa kami ke dalam kemenangan yang berharga, sepertinya saya harus mengubah panggilan Anda dari tuan sekretaris menjadi panglima tertinggi. "

Bohrer pun berlutut padaku. Lalu diikuti oleh semua pasukan elite lain.

" atas nama kesatria elite, kami persembahkan jiwa raga kami kepada Anda, hidup panglima raven. "

Emily mengatakan hal itu cukup keras, itu membuatku cukup malu.

" sudahlah, kalian ayo segera kembali. "

Aku mengatakan itu agar hal memalukan itu tidak dikatakan lagi.

" kalau begitu, tunggu sebentar. Tolong bawalah surat penyerahan ini. Agar menjadi bukti bahwa kami dikalahkan kalian. "

Godwin memberikannya padaku.

" akan kuterima. "

" raven sama, jika soal pembahasan perjanjian itu, biarlah raja,menteri besar,pangeran,dan tuan putri yang akan datang ke ibukota Anda. Bisakah Anda memberi sedikit waktu ? "

Jenderal saka mencoba bernegosiasi denganku.

" itu tidak sopan, bukankah kalian pihak yang kalah ? "

Bohrer mencoba menghentikannya.

" tak apa, kuizinkan. "

" tapi, raven sama ? "

" mereka akan berperang lagi, sebaiknya biarkan mereka mempertahankan wilayahnya terlebih dahulu."

" perang lagi, apa itu prediksi Anda lagi ? "

"  entah, sebaiknya kita segera pergi. "

" saya telah menyiapkan 3 kereta harta sebagai awal kompensasi perang kami. Tolong untuk dibawa. "

" eh, kenapa kalian membawa harta saat berperang ? "

Aku cukup kaget mendengarnya.

" tentu saja agar dapat dijadikan negosiasi, pertukaran tawanan penting dengan pihak yang menang. Itu sudah menjadi pengetahuan umum. "

Dan aku baru mengetahuinya, sepertinya godwin memang sedikit pintar juga.

" kalau begitu kuterima, ayo segera kembali. Dan juga, aku akan naik bersama emi san agar latihan kita tidak sia-sia, hehe. "

Semua prajurit dari kerajaan balbados mengucapkan selamat tinggal dan melambaikan tangan kepada kami, jadi sebenarnya kami itu sedang berperang atau sedang berpiknik sih ?.

Kutatap sekelilingku, hamparan padang rumput yang hijau. Tidak ternodai darah sedikitpun, mungkin inilah perang yang terunik. Tanpa korban jiwa sedikitpun, peperangan antara 150 ribu orang melawan 5200 orang, dan itu dimenangkan oleh jumlah yang kecil. Namaku pasti akan tercatat dalam buku sejarah, kuakui aku sedikit kurang menyukainya.

Namun, perlahan aku menyadarinya. Sejak tadi. Pasukan pertahanan masih tetap stand by diposisi awal mereka, tapi kenapa mereka masih sepatuh itu. apa mereka mengira pasukan yang sedang berberes-beres sambil membongkar perkemahan akan menyerang mereka lagi. Bohrer yang menyadarinya langsung berkuda dengan cepat menuju ke arah pasukan utama. Dia mengatakan sesuatu dengan keras.

" KITA MENANG, PASUKAN BALBADOS TELAH MENYERAH. "

Tampaknya semua pasukan kebingungan, bagaimana tidak. Mereka tidak melakukan apapun tapi kenapa pasukan tiba-tiba menyerah.

" TUAN RAVEN TELAH MENGANCAM PEMIMPIN MUSUH DAN MEMBUAT MEREKA MENYERAH. "

Saat mendengarnya, entah kenapa rasanya namaku telah dicemarkan oleh ucapan bohrer.

" WHOAAA "

Teriakan keras semua pasukan terdengar di depan gerbang.

Fredella yang mengamatiku dari atas benteng terlihat lega.

Semua pasukan membukakan jalan bagi kami untuk masuk kedalam benteng.

Tampaknya untuk hari ini aku selamat.

Aku segera bergegas untuk menuju ruang komando, diikuti oleh Emily dan Bohrer dibelakangku, ku ketuk pintunya dan segera masuk.

Perhatian semua orang tertuju kepada kami. Namun, fredella segera membuka percakapan.

" jadi, benarkah kita menang ? "

" itu benar fredella sama, saya menyaksikannya dengan mata kepala saya sendiri ? "

Emily mengatakan hal itu dengan nada bersemangat.

" jadi, bagaimana caranya kita bisa disebut sebagai pemenang perang ini ? "

" kalau itu, saya akan menjelaskannya. Pertama raven sama mengeluarkan sihir ledakan angin tepat ke arah tenda utama musuh, disaat itu juga dia langsung berlari dan mengarahkan pedangnya ke arah pemimpin musuh ? "

Bohrer mencoba menjelaskan dengan metode yang sedikit masuk akal

" kau bilang berlari ?, dia tidak menaiki kuda ? "

Fredella mengatakan hal itu sambil menunjuk ke arahku.

" itu benar, sejauh itu yang saya ketahui. "

" akan lebih baik mendengar dari orangnya langsung, jadi apa yang kau lakukan kepada pemimpin musuh ? "

Fredella langsung menuju ke pertanyaan utamanya.

" sebenarnya, aku hanya mengancamnya dengan mengarahkan pedangku ke lehernya. Selebihnya, aku melompat untuk sampai ke tenda utama musuh. "

Tiba-tiba saja fredella mendekat ke arahku, dan dia mencengkeram keras kerah bajuku, sambil membisikkan sesuatu.

" tunggu lah aku dikamarmu, jelaskan semuanya tanpa terkecuali. "

Ancamannya terasa nyata.

" yes, mam. "

Aku segera menjawab

Dia pun melepaskanku dan membuat keputusan.

" karena sudah jelas, maka kita memang pemenang perang ini. Segera pimpin pasukan masing-masing untuk merayakan kemenangan. "

" dimengerti. "

Semua jenderal tampaknya bahagia saat mendengar kemenangan ini. Yang tersisa diruangan ini hanyalah fredella,aku,emily, dan bohrer. Sebaiknya kukatakan saja pada fredella tentang hal itu.

" fredella, sebenarnya aku sudah memberitahukan identitasku pada emily dan bohrer. "

" eh, baguslah. Mereka memang harus mengetahuinya. Kalau begitu aku harus memperkenalkan ulang diriku. Aku adalah Fredella Reichenhall Wakil Panglima Tertinggi Kekaisaran Heavenly. "

" ternyata ini yang dimaksud wakil oleh raven sama "

Emily tampaknya memahaminya.

" kalau begitu, sekarang semuanya sudah jelas. Tapi kenapa kalian menyembunyikan kenyataan sesungguhnya. "

Bohrer masih tampak penasaran.

" itu karena keinginan raven sendiri, katanya dia tidak mau dikenal masyarakat. "

Fredella sangat pintar jika membahas tentangku.

" eh, tapi Anda keren sekali raven sama. Menjadi orang penting di usia semuda ini, dan juga Anda telah menyelamatkan banyak orang tanpa sadar. "

Saat mengatakannya entah kenapa kalimat yang terucap oleh emily terasa sangat tulus.

" itu benar, baru kali ini aku mendengar dan merasakan sendiri terjadinya sebuah perang tanpa korban jiwa diantara kedua belah pihak. "

Bohrer mengatakan hal itu sambil menggelengkan kepalanya karena tidak percaya.

" aku sedikit mengantuk, kalian semua terima kasih atas pujiannya. Dan selamat tidur. "

" eh, Anda kan bintang utamanya. Kenapa Anda malah ingin tidur. "

Emily mencoba membujukku.

" aku tidak terlalu menyukai berada dikerumunan banyak orang, lebih baik bertemu bantal tidur yang empuk, selamat tinggal. "

Akupun segera keluar agar mereka tidak mengoceh lagi.

" sepertinya kita punya pemimpin yang sedikit merepotkan. "

Bohrer mengatakannya dengan sedikit nada tawa.

" tapi, secara teori bukankah kalian tidak berada dibawah kekuasaan kami ?, kalian tidak harus selalu siap ketika kami memanggil kok. "

" dasarnya memang begitu, tapi kami melakukannya atas dasar keinginan kami sendiri. Mohon maafkan keegoisan kami fredella sama. "

" kalian ini, kalau begitu istirahatlah dan nikmati kemenangan kalian. aku akan mengurus petinggi kalian yang tidak bisa diandalkan itu. "

" kalau bisa jangan terlalu keras kepada raven sama ya, fredella sama. "

" akan kulakukan. "

Akhirnya mereka menuju ke tujuan masing-masing.

Saat ini aku sedang berbaring di atas kasur kamarku, rasanya sangat empuk. Inilah salah satu kenikmatan surga dunia. Tempat tidur adalah suatu masterpiece yang dibuat oleh manusia. Ku putar arah tubuhku menjadi tengkurap. Kurasakan tubuhku terasa kaku, karena aku sudah lama tidak bergerak secepat itu tubuhku terasa pegal. Kuharap fredella segera datang untuk memijatku.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka,

" apa yang sedang kau lakukan ? "

" fredella, kau datang disaat yang tepat. "

" kau ini, bangunlah dan segera makan ini. "

Saat aku menoleh, dia membawakanku teh hangat dan beberapa roti kering.

Aku segera menghampiri semua makanan itu.

" jadi, apa yang sebenarnya terjadi ? "

" aku hanya mengancam pemimpin musuh, itu saja. "

" tapi, yang membuatnya tidak masuk akal adalah kenapa mereka bisa langsung menyerah padamu. "

" soal itu, mungkin untuk menghindari korban jiwa. "

" maksudmu, kau sendirian bisa membunuh 150 ribu musuh ? "

" entahlah, aku juga tidak yakin. "

" fiuh, kupikir kau menyandera raja atau tuan putri mereka."

" aku tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan hal itu. "

" aku berpikir kau menggunakan cara licik itu. "

" aku tidak mungkin melakukan hal itu, kau mengawasiku selama ini bukan. "

" tapi kau selalu tiba-tiba menghilang dari pandanganku, aku jadi tidak tahu apa yang kau lakukan. "

" soal itu mungkin aku sedang ke kamar mandi, waktu yang tepat tolong pijat aku fredella. "

Aku segera membuka kaosku dan tengkurap diatas kasur.

" eh, apa kau yakin. Aku tidak pernah memijat sebelumnya. "

" tidak apa-apa, aku tahu kau bisa melakukannya. "

" baiklah, akan kucoba. "

Saat menyentuh punggungku, entah kenapa tangan fredella sedikit bergetar. Namun, perlahan dia bisa memijat area yang pegal disekitar punggungku.

Didalam pikiran fredella, jadi punggung laki-laki sebesar ini. Pasti banyak beban yang dibawanya.

" bagus, rasanya enak. "

" entah kenapa, kau terdengar seperti orang tua saat mengatakan hal itu. "

" sepertinya kau bisa melakukan segala hal dengan baik ya. "

" jadi kau menganggapku sebagai pelayan pribadimu ya. "

Aku sedikit kesakitan karena punggungku ditekan dengan kuat.

" bukankah kau akan menjadi istri yang baik jika bisa melakukan semua pekerjaan rumah tangga. "

" terlalu cepat untuk membahas itu, dan juga apa ada yang berani mendekatiku. "

" tentu saja ada, karena kau cantik dan juga kuat. "

" justru itu yang membuat semua lelaki menjadi minder dihadapanku. "

" nyatanya aku bisa bersamamu, bukankah orang lain juga bisa. "

Tiba-tiba pijatan fredella terhenti sejenak, dan dia menggumamkan sesuatu yang tidak kudengar.

" bodoh, aku hanya ingin melakukan ini denganmu. "

Namun, aku sama sekali tidak mendengarnya.

" bisa kau katakan lagi, aku tidak mendengarnya sama sekali. "

" bodoh, aku tidak akan mengulanginya. " punggungku ditekan sekali lagi dengan begitu keras olehnya.

Dengan begitu keseharian kami berlanjut seperti biasa.

Bab berikutnya