webnovel

Way of Life

Ara termenung di depan cermin dan dia menyadari bahwa wajah yang tampan dan harta tidak akan berarti jika seseorang memiliki way of life yang jauh dari Tuhan. Tuhan sudah memberikan beberapa kesempatan kepada Ara untuk memilih jalan yang baik dan benar. Namun Ara selalu saja terjatuh pada jurang hawa nafsu. Kenikmatan dan Kebebasan bagi Ara adalah kebahagiaan yang dia cari dan selalu dia cari. Ara selau saja haus untuk membuktikan bahwa dia bisa merengkuh semua kenikmatan dan hawa nafsu. Ara terus merasa bahwa banyak wanita yang mau membuat dia bahagia dengan hidup yang mewah dan Ara selalu merasa layak untuk mendapatkan kenikmatan tersebut terutama dalam hal sex. Jika hatinya sedang galau, maka dia mencari kenikmatan pada wanita. Ara pun mencari wanita yang kaya raya sehingga dia tidak perlu pusing untuk meminta mobil dan apapun yang dia inginkan. Ara juga suatu saat bisa mengembalikan apa yang wanita tersebut inginkan karena Ara jika sudah menjadi suami akan bertanggung jawab mencari nafkah. Hati Ara terus saja mencari sesuatu yang hakiki namun tergelincir lagi dan lagi dan lagi karena untuk bisa hidup sederhana adalah hal yang sulit bagi Ara. Jika ada seorang wanita datang mendekat padanya maka Ara akan mulai menghitung berapa banyak kekayaan sang wanita yang bisa dikorbankan untuk Ara. Hingga pada suatu hari, Ada bertemu dengan ibu Rania yang sangat sederhana dalam penampilan dan tidak pernah menggunakan baju yang sexy namun Ara jatuh cinta. Ara menyadari bahwa ini seperti kehendak Tuhan yang ingin menjawab doanya bahwa dia sudah bisa bertemu dengan cinta sejatinya. Namun sisi hitam dan gelap dalam hidup Ara belum mau membuat Ara berpindah cara hidup. Gaya hidup Ara dan cara memandang kehidupan buat Ara dan ibu Rania sangat berbeda. Ara merasa bahwa hidup bebas tanpa ikatan pernikahan bisa dilakukan sebagaimana anak muda pada umumnya dan jika terjadi kejadian hamil diluar nikah maka hal tersebut bukan aib selama pelakunya suka sama suka. Adapun ibu Rania adalah tipe wanita yang mencari jalan Tuhan dan selalu dekat dengan Alquran. Ara mengagumi wanita ini namun tidak bisa memilikinya. Ara jatuh cinta namun tidak bisa terbuka untuk menyatakan perasaan cintanya karena hal yang halal buat Ara maka itu adalah haram buat ibu Rania maka Ara tidak bisa berduaan di tempst sunyi bersama Bu Rania dan tidak bisa menyentuh wanita suci itu. Ara hanya bisa menikmati aroma cinta dihatinya setiap kali bisa melihat wajah Bu Rania. Jantung Ara dan senyum Ara akan selalu saja muncul ketika ada di samping Bu Rania dan tiba-tiba saja Ara menggoda ibu Rania. Hal yang tidak bisa dilupakan adalah apapun yang pernah Ara sampaikan kepada ibu Rania maka akan terus bisa diingat oleh ibu Rania dan sebaliknya, apapun yang pernah disampikan oleh ibu Rania maka Ara pasti ingat. Observasi Ara terhadap ibu Rania sangat panjang dan dalam. Ibu Rania adalah satu-satunya wanita yang membuat Ara merasa yakin bahwa ini adalah tujuan akhir hidupku yaitu menikah dan memiliki wanita ini. Kalaupun seandainya Ara belum bisa menikahi wanita ini, maka Ara tetap akan menunggu di penghujung usianya agar bisa menikah dengan wanita ini. Jalan hidup Ara dan ibu Rania memang berbeda walaupun memiliki agama yang sama namun konsep hidupnya berbeda. Inilah yang membuat Ara merasa malu dan harus bertobat agar dia bisa menjemput atau menemui ibu Rania kemudian ketika ibu Rania bertanya apakah Ara sudah sholat ?..maka Ara ingin meyakinkan bahwa Ara bukan hanya mendirikan sholat namun sudah melaksanakan isi dari sholat nya yaitu Ara sudah membutuhkan sholat itu sendiri. Jika Ara sudah membutuhkan sholat maka dia tidak lagi melakukan sex bebas dan melakukan tindakan yang menyimpang dalam ajaran agama. Ara mencari wanita suci namun hidupnya sendiri masih bergelimang dengan dosa. Nilai-nilai hidup yang sangat berbeda itulah yang membuat Ara bertekad untuk belajar agama Islam dan mencari jati dirinya dengan mencari juga guru agama yang akan meningkatkan kemampuan spiritualitasnya dan kemudian bisa sejajar dengan cinta sejatinya yaitu Rania.

Bab berikutnya