webnovel

Ceritakan semuanya

Jnas terkejut saat membuka matanya, ia melihat Elif berdiri di hadapannya dan gadis itu menyentuh wajahnya dengan lembut, ini sangat nyata, seakan ini adalah mimpi, dengan sigap Jnas bangkit dari tempat tidurnya dan menyentuh wajah Elif, lalu memeluknya dengan erat seakan tidak akan pernah mau melepaskannya kembali, Jnas menangis sambil memeluk tubuh Elif dan mencium rambut gadis itu.

" Elif, farosyah sungguh kamu sudah bangun sayang " dengan rasa setengah tidak percaya Jnas terus memegang wajah Elif dan terus memeluk gadis itu, sungguh ini sebuah ke ajaiban.

Elif hanya terdiam dalam pelukan Jnas, tenggorokannya tercekat, ini bukan sebuah mimpi ini sungguh Jnas, ini sangat nyata ini Jnas yang ada di hadapannya, ucap Elif dalam hatinya.

" Oh tuhan, syukurlah kamu telah mengembalikan farosyah ku, sayang kenapa kamu bangun dari tempat tidur " ucap Jnas lembut.

" A-aku haus " ucap Elif sedikit serak

" Oh tentu akan aku ambilkan air, ayooo kamu harus berbaring kembali " Jnas menggendong Elif dan membaringkan tubuh Elif ke tempat tidurnya dengan hati-hati, lalu membereskan selang infus yang berada dingan Elif, segera ia memberikan segelas air untuk Elif.

" Elif, kamu membuat aku takut, jangan pernah tinggalin aku lagi ya " ucap Jnas sambil terus memegang tangan Elif.

" aku tidak pernah ninggalin dirimu Jnas, tapi kamulah yang ninggalin aku " ucap Elif pelan

Jnas diam membeku dengan ucapan Elif seakan akan Elif menampar wajahnya dengan ucapan singkat Elif, Jnas langsung memegang tangan Elif dan mencium kening gadis itu dan memandangnya dengan perasaan bersalah

" Maafkan aku Elif, aku tidak ada niat untuk ninggalin kamu, aku benar-benar minta maaf, mulai saat ini aku akan menebus semua kesalahan aku terhadap mu, aku tidak akan membuat mu menderita lagi, ini janji ku sayang " ucap Jnas dengan penuh penyesalan

" kenapa kamu ada di sini, dimana Aisyah istrimu ?"

" Aisyah, kami.... "

sebelum Jnas melanjutkan kata-katanya pintu terbuka dan seorang dokter dan dua suster masuk ke ruangan Elif.

dokter Heri terkejut begitu juga dengan kedua suster itu saat melihat Elif telah sadar dan duduk di hadapan Jnas

"selamat pagi Elif, sungguh ini sebuah keajaiban, kamu sudah bangun Elif, aku sangat tidak percaya kamu bangun di saat dirimu sedang kritis " ucap dokter Heri sambil menghampiri tempat tidur Elif.

" apa yang terjadi dengan ku dokter " tanya Elif datar.

dokter Heri menyuruh Elif untuk berbaring kembali dan mulai memeriksanya

" kamu tidak sadarkan diri selama satu bulan lebih satu minggu Elif, tampa penyakit yang serius, dan dua hari yang lalu kondisi kamu sedang kritis dan di pindahkan ke ICU sangat sedikit harapan untuk kamu bangun " ucap dokter Heri tersenyum lalu ia melanjutkan kan

" dan dari hasil pemeriksaan sekarang semuanya bagus, hari ini kamu akan di pindah ke kamar biasa "

" thanks you dokter " ucap Jnas lalu memandangi Elif kembali setelah dokter Heri serta kedua asistennya keluar dari ruangan mereka.

" sayang aku akan menghubungi mama dan papa mu segera, mereka sangat khawatir dengan kondisi mu " ucap Jnas.

" Jnas jelaskan dulu bagaimana dengan Aisyah, bukankah kalian menikah, kenapa kamu bisa ada di sini "tanya Elif dengan wajah penasaran

" Elif, aku akan ceritakan semuanya setalah kamu pulang dari rumah sakit, kondisi mu masih lemah saat ini kamu harus banyak istirahat, yang penting aku ada di sini bersama mu sekarang oke !"

" aku tidak ingin jadi wanita yang egois Jnas, dengan kondisiku saat ini, aku tak ingin merebut mu dari istri mu " kata Elif sedih

" sudahlah jangan banyak berpikir, kamu tidak merebut aku dari siapa pun sayang, aku janji aku akan menceritakan semuanya setelah kamu pulih dan keluar dari rumah sakit "

setelah meyakinkan Elif, Jnas menelepon kedua orang tua Elif dan Elif pun di pindah kan ke kamar biasa.

***

Tiga hari pun berlalu

Elif di bawa pulang ke rumah oleh mama dan papanya karena kondisi Elif pulih dengan sangat cepat, tiap hari Jnas selalu menemani Elif di rumah sakit menjaga Elif dan merawatnya dengan baik dan penuh kasih sayang, dia tidak meninggalkan elif seorang diri walau sedetikpun, kedua orang tua Elif bahagia dengan pemulihan putrinya yang sangat cepat, Jnas mengantarkan Elif ke kamarnya.

" sayang sekarang kamu istirahat oke, setelah sore nanti aku akan membawamu ke taman " ucap Jnas sambil mencium kening Elif.

" Jnas jangan tinggalin aku, tetap lah disini " Elif menarik tangan Jnas dan mencegahnya untuk pergi

" sayang aku tidak akan ke mana-mana, jadi istirahatlah sekarang, aku tidak akan meninggalkan mu "

" aku a-aku butuh penjelasanmu, sekarang aku sudah pulih, dan aku ingin mendengar langsung penjelasan darimu, dimana Aisyah "

Jnas menghela nafasnya dengan berat, ingatan Jnas kembali pada hari itu saat dia menemui Aissyah untuk yang terakhir kalinya dua hari sebelum hari pernikahannya.

Di rumah Aisyah.

" Aisyah, aku datang kesini untuk memperjelaskan semuanya, aku akan mengatakan semuanya, kita akan menikah dua hari lagi, aku minta kamu putuskan semuanya sebelum terlambat "

" apa maksud mu Jnas !" tanya Aisyah dengan suara tercekat menahan amarah

" ingatlah Aisyah, dulu aku memang sangat mencintai mu dan sekarang aku sudah sangat membenci dirimu, jika kamu mau tidak apa-apa kamu menikah dengan ku, dengan pria yang sangat membenci mu, dan akan membuat hari-hari mu seperti di neraka"

" ke-kenapa kau mengatakan itu Jnas " ucap Aisyah terbata.

" dan satu hal lagi, aku tidak akan pernah kembali untuk mencintai mu Aisyha, apalagi setelah kita menikah aku akan tambah membenci dirimu, jika kamu mau menikah dengan pria yang sangat membencimu silahkan teruskanlah pernikahan ini, aku tidak akan membatalkannya, tapi semuanya tergantung dirimu mau atau tidak kamu hidup menderita bersama ku " ucap Jnas sinis sehingga membuat wajah Aisyah memerah menahan tangisannya

" kenapa kamu sangat membenci ku Jnas " ucap Aisyah dengan mata yang berkaca-kaca

" karena aku sangat membenci pengkhianatan Aisyah "

" aku minta maaf untuk itu, aku khilaf, hanya kamu orang yang aku cintai Jnas"

" tapi nyatanya sekarang Jnas mu sudah pergi dari mu, Jnas mu sudah tidak mencintai mu lagi, sedikit pun tidak ada rasa cinta, terserah dirimu akan melanjutkan pernikahan ini atau tidak, aku tidak peduli, atau kamu akan menggagalkannya, karena meskipun kita menikah, kamu akan hanya memiliki tubuhku tidak dengan hati ku Aisyah, tidak akan pernah mempunyai hati ku"

Aisyah mulai terisak dan sakit dengan kata-kata Jnas, ia tak menyangka Jnas akan mengucapkan semua itu, Jnas yang dulu tergila-gila padanya.

" Cukup Aisyah, hentikan tangisan mu, aku tidak akan pernah tertipu lagi dengan air mata mu, semuanya aku serahkan kepada mu, tapi kamu harus ingat Aisyah, kamu tidak akan pernah bahagia menikah dengan ku, aku akan memastikannya itu dan aku akan membuat mu menyesal telah menikah dengan ku" ucap Jnas lalu meninggalkan Aisyah yang menangis di halaman rumahnya, ia sangat sakit dengan ucapan Jnas, hatinya hancur dan sakit dengan sikap Jnas, dia benar benar tidak punya harapan lagi.

Bab berikutnya