webnovel

hari terakhir elif di irak dan pertunangan jnas

" Kamu jangan pergi, Jnas...!"

Jnas menghampiri Elif dan memegang tangan Elif dengan lembut, tatapan mata Jnas sangat dingin ketika melihat Elif, tatapannya berubah lembut.

" Jnas kamu kembali, syukurlah jangan pernah tinggalkan aku lagi ?"

Jnas hanya tersenyum kaku setelah seorang wanita menarik tangan Jnas untuk menjauh dari Elif, Jnas tak bereaksi, ia mengikuti saja saat gadis itu membawanya pergi, dan mereka pergi...

" JNAAASSSSS.....!!!"

" Elif... Elif.. bangun Elif !"

Elif terbangun dengan penuh keringat. Jantungnya berdegup kencang, ia mulai menangis kembali, ruqia di sampingnya memeluk Elif dengan kasih sayang.

" kamu mimpi buruk ya ?"

" ruqia..." Elif gemetar. " Jnas kembali kepada ku, tapi di bawa lagi oleh wanita itu, aku takut ruqia " Elif terisak dalam tangisnya, dadanya terasa sesak.

" tenanglah Elif, kamu hanya mimpi buruk " ruqia memeluk Elif, merangkulnya seperti memeluk anak kecil yang ketakutan, Elif menangis tersedu-sedu di pelukan ruqia.

" sekarang kamu harus tenang ya... aku selalu bersama mu Elif " ucap ruqia sambil memeluk Elif.

ruqia merasakan detak jantung Elif berdetak sangat kencang, sepertinya Elif sangat ketakutan, napasnya cepat sekali, dadanya naik turun dengan cepat, tubuhnya berkeringat, ruqia sedih dan sakit melihat sahabatnya seperti ini.

" sudah ya " perlahan ruqia melepaskan pelukannya kemudian tangannya memegang wajah Elif yang gemetar dan pucat " Elif ingatlah kamu sahabat aku, kamu masih mempunyai aku, aku akan selalu berada di samping mu Elif, tenangkan dirimu oke ?!"

Elif mengangguk lemah, ia tidur di pangkuan ruqia seperti anak kecil, " ruqia terima kasih atas semuanya "ucap Elif lemah.

" Sssssssttt tidak perlu berterima kasih seperti itu, kita sahabat kita seperti saudara oke, ayooo tidurlah kembali, aku akan terus temani kamu "

Elif mulai tenang, ia tetap tertidur di pangkuan sahabatnya, ruqia tak tega untuk membangunkan Elif meski kedua pahanya mulai kram, jadi dia tidur sambil duduk dan bersender, dengan kepala Elif di pangkuannya, ia rela melakukan apa saja asal sahabatnya baik-baik saja.

***

waktu berjalan sangat lambat, satu minggu pun berlalu hari ini adalah hari terakhir Elif di Irak ia akan pulang ke Indonesia, awalnya ruqia melarang Elif untuk pulang, ruqia mengajak Elif ke Baghdad tapi gadis itu bersikeras akan pulang ke Indonesia saja, Jnas beberapa kali mendatangi rumah paman ruqia tapi Elif tak mau menemuinya, ia sangat takut jika menemui Jnas ia akan sangat sulit melupakan pria itu.

hari ini juga adalah hari pertunangan Jnas, Elif sengaja pulang hari ini karena ia ingin melihat Jnas untuk yang terakhir kalinya dia di Irak, ruqia sangat tidak setuju Elif pergi ke acara pesta pertunangan Jnas, tapi Elif sangat keras kepala dia tetap akan pergi untuk melihat Jnas dan menyaksikan pertunangan mereka, Elif berangkat ke rumah Jnas di temani ruqia di sampingnya sepanjang perjalanan tangan Elif gemetar dan berkeringat dingin. Hati ruqia sakit dan sedih melihat sahabatnya seperti ini

" Elif kamu yakin akan tetap akan pergi kerumanya " tanya ruqia

" aku yakin, dan kamu tenang saja ruqia, aku tidak akan buat masalah disana, aku akan sembunyi agar tidak ada yang melihat ku "

" baiklah jika ini memang keinginan mu, aku akan tunggu kamu di sini saja oke "

Elif mengangguk dan turun dari mobil, ia memakai syal untuk menutupi wajahnya, jantungnya berdegup sangat kencang saat dia memasuki halaman rumah Jnas, rumah itu sangat ramai oleh tamu-tamu Elif menyelinap masuk ke ruang pesta pertunangan dia sembunyi di balik pot bunga besar di samping pintu, pesta pun di mulai lututnya terasa lemas saat melihat Jnas keluar dengan Aisyah di sampingnya, Elif menahan nafasnya dan menggenggam erat cincin pemberian Jnas saat di turki.

Elif menarik nafas berat saat Jnas memasangkan cincin di jari manis Aisyah, hati Elif sakit saat melihat raut wajah sedih Jnas, dia melihat Jnas memasangkan cincin di jari manis wanita lain, pria itu terlihat tidak bahagia, air mata Elif mulai menetes dadanya sakit, sesaat Elif terpaku, Jnas melihat dirinya, ia tidak ingin merusak pesta Jnas, Elif ia berbalik untuk segera pergi sebelum Jnas mengejarnya,

SREEEK ! syal Elif terselip ke pintu, ia tak punya waktu untuk menariknya, akhirnya Elif melepaskan syal kesayangannya dan berlari menjauh dari rumah Jnas, dada Elif terasa sesak ia menangis dan naik ke mobil lalu berhambur ke pelukan ruqia, mobil mereka meninggalkan halaman rumah Jnas untuk menuju langsung ke bandara, Elif akan pulang ke Indonesia, sudah cukup waktu Elif di Irak, ia akan meninggalkan kenangannya di Irak dengan berat hati.

di sisi lain di rumah Jnas.

Jnas terduduk lesu di sudut kamarnya, saat Yunus adik laki-laki Jnas memanggilnya untuk keluar, karena acara tukar cincin akan di mulai, Jnas melangkah dengan gontai, ia harus bisa melakukan pertunangan ini demi kesehatan ibunya, ucapnya dalam hati

" Jnas. kamu sudah siap ?" tanya paman Jnas ayah Aisyah.

" Ya..." ucap Jnas dingin.

" Aisyah Kamarilah nak, keluarlah bersama tunangan mu " kata ayah Aisyah,

" baiklah baba " Aisyah tersenyum bahagia dan berjalan ke samping Jnas, dia memakai gaun putih cantik sangat pas dan indah di tubuhnya dengan kombinasi hijab yang cantik ,ia benar-benar cantik hari ini, semua mata memandang dirinya dengan kagum.

mereka keluar untuk melakukan acara tukar cincin, pandangan Jnas sangat dingin, ia melangkah dengan berat hati di samping Aisyah, pikirannya hanya fokus kepada Elif, Jnas sangat sedih dan terpukul, seharusnya Elif yang berada di sampingnya saat ini, saat acara tukar cincin selesai, Jnas melihat ke arah pintu masuk berharap Elif berdiri di sana, sesaat Jnas terpaku, dia merasa Elif benar-benar berdiri di samping bunga dekat pintu itu, ia yakin itu Elif, ia tidak berkhayal, dan sesaat gadis itu berlari keluar, tidak berpikir dua kali Jnas berlari untuk mengejar Elif tapi gadis itu telah pergi, Jnas

memanggil namanya tapi Elif telah pergi, ia melihat sebuah syal biru tergantung di pintu, Jnas mengambilnya dan terus berlari keluar rumah menyusul Elif semua tamu melihat dengan wajah bertanya-tanya ada apa dengan Jnas.

" ELIIIIIFFFFFF...!" Triak Jnas

" Eliiiiifffff...! Jnas berteriak memanggil nama gadis itu tapi sepertinya Elif sudah pergi, sudah beberapa hari Jnas berkunjung ke rumah paman ruqia untuk bertemu Elif, tapi Elif tidak mau menemuinya, Jnas sangat merindukan Elif ia mencium syal kesayangan Elif, ada perasaan sedih bercampur bahagia saat mencium aroma khas parfum kekasihnya, lalu ia kembali ke ruang pesta dengan wajah kusut.

" ada apa Jnas, kenapa kamu tiba-tiba lari ?" tanya Aisyah.

" Bukan urusan mu "ucapnya dingin

Aisyah melihat syal di tangan Jnas dan ia meraihnya.

" Lepaskan Aisyah " Jnas menepis tangan Aisyah saat menyentuh syal di tangannya, Aisyah bersikap mengalah karena ia tak mau acara pertunangannya menjadi kacau jika ia terus memaksa Jnas, Aisyah menghampiri para tamu dan tersenyum anggun kepada mereka, seperti tidak terjadi apa apa.

Bab berikutnya