webnovel

Pertemuan pertama 2

Hari semakin sore

Setelah cukup lama Jnas bersama Elif di taman.

Jnas membawa Elif ke mobilnya yang di parkir di pinggir taman, Mobil itu berjalan pelan. dua puluh kilo meter per jam. menyusuri kawasan kota Mosul yang asri dan sepi. sepasang suami istri tampak asyik joging di trotoar. dua laki laki remaja berkejaran dengan sepeda. seorang kakek kakek berjalan menuntun anjing mungilnya. matahari bersinar oranye namun hanya tamaran di tutup awan. Sekarang musim hujan di negara Irak.

dua menit kemudian, Jnas sudah memarkirkan mobilnya dan keluar membukakan pintu untuk Elif.

" kita dimana ?" tanya Elif sambil melihat ke sekelilingnya.

" bukankah dulu kamu ingin melihat sungai dajallah Elif?" kata Jnas sambil menuntun Elif turun dari mobilnya.

Elif melihat ke depan dan terpesona dengan pemandangan sungai yang ia tahu hanya dari gambarnya saja, sungai dajallah adalah sungai terbesar di Irak bisa di sebut sungai Tigris ialah salah satu daripada sungai besar yang mentakrifkan Mesopotamia (Mesopotamia bermaksud tanah di antara sungai-sungai), bersama dengan Sungai Furat. Sungai Tigris mengalir dari pergunungan Taurus di Turki. Dari situ, ia mengalir ke banyak negara terutamanya Turki, Suria dan Irak. Sungai ini berukuran 1,900 kilometer panjang dan bertemu Sungai Furat untuk membentuk Sungai Shatt-Al-Arab yang mengalir keluar ke Teluk Parsi.

Jnas menggenggam tangan Elif dan menariknya ke pinggir sungai

"waaah airnya sangat jernih dan dingin sekali " Elif membasuh mukanya.

" hahahaa ya memang dingin lah, karena sekarang musim hujan, di Irak tak ada pantai hanya sungai Elif" kata Jnas sambil memandang wajah gadis di sampingnya.

" aku tahu dan sungai di sini sangatlah besar, ini sedikit seperti lautan "kata Elif asal.

Jnas hanya terkekeh dan tiba tiba ia maju selangkah.

Elif terkejut karena jarak antara dirinya dan pria di hadapannya sangat dekat.

" Jnas " ucapnya lirih.

" Elif boleh kah aku memelukmu " tanya Jnas hati hati dengan sedikit bimbang kepada sahabatnya takut membuat Elif tersinggung dan marah.

Elif terperangah dan wajahnya bersemu merah dia hanya tertunduk malu dan hanya melihat batu batuan yang ada di bawahnya, ia tak tahu harus berkata apa, ia terlalu malu.

" Elif aku tanya pada mu, bolehkah aku memeluk mu, aku ingin memeluk sahabat ku " ulang Jnas.

" iya...." gadis itu hanya menjawab singkat sambil tersipu malu.

Jnas tersenyum, dan langsung memeluk gadis di hadapannya itu, ia merasa sangat bahagia dan tidak ingin membiarkan Elif lepas dari pelukannya, ia merasa tenang dan nyaman saat memeluk sahabatnya, ia berjanji akan menjaga Elif dan akan membuat gadis itu bahagia, tiba-tiba sebuah suara teriakan mengganggunya dan membuatnya melepaskan gadis itu seketika, ia sangat kesal.

"Jnas !" teriak seorang pria tak jauh dari mereka berdua.

mereka berdua menoleh dan melihat dua pemuda di belakang mereka sedang berjalan menghampirinya, Elif merasa salah tingkah dan kaku sangat malu.

" Hai Jnas " sapa salah satu di antara mereka.

dengan wajah kesal Jnas menghampiri teman temannya. " Ada apa kalian ke sini ? "

" siapa gadis ini Jnas?" Tanya salah satu dari mereka.

Jnas tak menjawab pertanyaan mereka tapi ia bertanya balik kepada mereka" ada apa kalian kesini bukankah kalian seharusnya bertugas ?"

" santai bro... kami hanya lewat dan melihat mobil mu terparkir di sana, kami tidak bertugas " tunjuk pria yang berpakaian jaket merah.

" Hem... hem.. jika boleh tahu siapa dia ??" kata pria yang memakai kaos hitam berdehem sambil melihat ke arah Elif lalu melambaikan tangannya.

" Elif kemarilah kenalkan mereka teman-teman ku, mereka juga tentara, satu bascame dengan ku" kata Jnas singkat.

Elif hanya tersenyum ramah.

" waaaaaah cantik sekali ... Jnas sepertinya dia bukan gadis arab dan aku juga merasa tidak asing lagi ?" Kata pria yang rambutnya sedikit berdiri itu

Jnas meninju temannya " dia Elif masa kalian lupa, gadis Indonesia yang sering aku telpon di bascame dan fotonya yang kalian hapus dulu "

" wah waaaaaah iya aku ingat, gadis khayalan mu kan, wkwkwkw... kenal kan nama ku Yunus" kata pria yang berjaket merah itu.

" dan aku Rakan " pria satunya juga menjulurkan tangannya, tapi Elif hanya tersenyum dan mengangkat kedua tangannya.

" Salam kenal aku Elif "

" Bagaimana kabar Indonesia Elif ?" tanya Rakan basa basi

" sangatlah baik "

setelah sedikit berbincang bincang akhirnya Yunus dan Rakan pamit pergi dari hadapan mereka berdua.

Jnas menoleh ke samping " Elif hari mulai akan gelap mari kita pergi dari sini aku sudah mulai lapar dan sekalian ingin mengajak mu berkeliling kota Mosul setelah ini"

Elif melihat jam di tangannya seraya berkata " Jnas maafkan aku, sudah empat jam aku bersama mu enggak enak keluar lama- lama pada keluarga paman Ruqia"

" baiklah ... besok aku akan jemput kamu lagi oke ?!"

"iya tapi untuk saat ini aku minta maaf ya" kata Elif dengan mimik wajah menyesal

" iya enggak apa apa Elif "

dengan perasaan sedikit kecewa akhirnya Jnas menarik tangan Elif menuju mobilnya dan mengantarkan gadis itu pulang.

Bab berikutnya