webnovel

Tak Saling Mengenal (Bab 35)

Lampu merah persimpangan jalan.

Saat itu Franklin yang terburu buru kembali dari rumah Sakit melihat mobil Seseorang sedang terparkir di pinggir jalan dan saat itu terlihat wanita itu memakai penutup mulut sambil menggendong seorang anak perempuan di tangannya.

Tentu saja Franklin yang berhati lembut tidak sampai hati membiarkan Wanita itu dan anaknya kesulitan. Franklin memutar setirnya dan berbeluk tepat di hadapan mobil CRV berwarna merah maroon tersebut. Franklin memakai kemeja biru berjalan cepat menghampiri wanita itu sambil berkata.

" Excuse me, Do you need help. Tanya Franklin dengan sopan.

Suara Franklin yang tidak asing di telinga Lia membuat Lia menoleh dan seketika terkejut bahkan hampir menjatuhkan Cecilia dari tangannya saat melihat wajah Franklin.

" Pria ini...!!! wa-jah nya sangat mirip dengan laki laki malam itu, mungkinkah...!!!

" Excuse me...!!! Franklin memetikkan jari jarinya di depan Lia untuk membuat Lia berhenti menatap kearahnya.

" Ohhh. ... Yes... Please !!! Kata Lia sambil menunduk berusaha menyembunyikan wajahnya.

Saat itu Franklin membuka dan memeriksa kabel Positif dan kabel negatif yang terhubung ke Aki dan tak berapa lama karena tidak mengetahui penyebab mobil itu bisa mogok akhirnya Franklin memutuskan menelpon bengkel dan menawarkan tumpangan kepada Lia dan Cecilia.

" Aku rasa mobil ini tidak akan bisa di gunakan untuk sementara waktu. Kata Franklin berbahasa Indonesia membuat Lia terkejut.

" Kamu bisa berbahasa Indonesia ? Tanya Lia bingung.

" Ya... sedikit sedikit, Tunangan ku yang mengajariku berbahasa Indonesia. Kata Franklin.

" Ouh...!!! Lia mengangguk angguk beberapa kali.

Saat itu Franklin melihat Cecil yang tertidur pulas di gendongan Lia. Merasa iba dan memilih menawarkan Lia dan Cecilia tumpangan menuju ke tempat tujuan mereka.

" Kalau kau tidak keberatan aku bisa menghantarkan mu ke tempat tujuan mu. Kata Franklin

Di dalam mobil mereka hanya diam membisu tanpa bicara apa pun. Saat itu suasana benar benar canggung dan Lia hanya duduk sambil memandangi wajah putrinya.

" How old she is ? Tanya Franklin memecah keheningan.

" 3 Years 6 month....!!! Jawab Lia

Franklin tersenyum sambil mengangguk paham. Saat itu entah mengapa perasaan Lia mengatakan wajah Franklin tak asing di matanya. Namun Lia tidak berani bertanya kepada Franklin apakah mereka pernah bertemu sebelumnya.

" Oh Ya... Dimana alamat mu ? Tanya Franklin.

" Oh... emmm !!! Bisa tolong antarkan kami ke perusahaan Ella's .

Seketika Franklin langsung tersenyum sambil berkata.

" ckkkk... bukan kah ini suatu kebetulan, Aku juga sedang menuju ke perusahaan itu. Kata Franklin.

" Tapi apakah mobil ku bau atau ada aroma yang tidak kau sukai ? Tanya Franklin menyindir Lia yang menutup wajahnya menggunakan face mask.

" Ah... tidak bukan begitu aku hanya sedang flu jadi aku memakai masker ini. Ujar Lia

Franklin hanya tersenyum sambil menghidupkan starter mobilnya dan memandu dengan sangat serius meskipun sesekali matanya tidak bisa lepas dari Cecilia yang tertidur pulas di pangkuan Lia.

Seperti ada ikatan batin dan perasaan kerinduan saat Franklin menatap wajah Cecilia.

Perusahaan Ella's

Saat akan memasuki area parkir tiba tiba Franklin mendapatkan panggilan darurat dari rumah sakit. Dengan terpaksa Franklin harus kembali ke rumah sakit setelah menurunkan Lia dan Cecilia tepat di depan perusahaan Shella.

" Maaf aku harus kembali ke rumah sakit sekarang juga. Kata Franklin menatap ke arah Lia yang baru saja turun dari mobilnya.

" Oh... ya tidak apa apa. Terima kasih atas tumpangannya. Kata Lia.

" Ya... sama sama.

Franklin berlari kembali ke kursi pengemudi dan dengan segera memutar setirnya menuju rumah sakit.

Lia yang masih memakai penutup mulutnya sempat merasa tidak enak karena sedari tadi memakai masker di dalam mobil pria yang sudah menolongnya.

" Pasti pria itu berfikir aku tidak menyukainya. Tapi sebenarnya aku seperti ini agar tidak menimbulkan bencana untuknya. Karena aku tau kemana pun aku pergi paparazi itu akan mengikuti ku. batin Lia melirik ke arah semak semak dan dari sana muncul kamera yang sedang mengintai Lia.

Pria yang kesal mengejek ke arah paparazzi tersebut dengan menurunkan sedikit masker penutup mulut nya. Tak lama Lia melihat mobil Tia memasuki area parkir perusahaan Ella.

Lia langsung berlari menghampiri dia dengan segera dan saat itu terlihat Tia langsung menghentikan mobilnya.

" Kenapa kalian ada di sini di mana mobilmu ? Tanya Tia.

" Tiba-tiba saja mobil ku mogok. Untung saja ada seorang pria tampan yang mau menolong kami berdua dan mengantarkan kami ke sini, kalau tidak aku tidak tahu bagaimana nasib kami. Kata Lia mendesah kesal dan saat itu segera Tia turun dari mobil dan berjalan bersama Tia dan Cecilia menunju ruangan Shella.

" Benarkah, hemmm bisa dikatakan kau tidak sedang mengalami sial namun yang ada kau malah beruntung bertemu pria tampan bukan...! sindir Tia.

" Iya tampan tapi sepertinya karena aku memakai penutup mulut dia jadi menganggap ku sedikit tidak sopan. Ujar Lia.

Tia menggelengkan kepalanya sambil berkata..

" Sebaiknya jangan kau buka karena jika saja kau bukan tepat di hadapannya mungkin dia akan lari melihat wajah aslimu. Ejek Tia.

" Berhenti bercanda !!! aku sedang serius . Kata Lia.

" Jadi Kau pikir aku tidak serius ini adalah sebuah kebenaran Aku tidak menyangka kau bisa menjadi seorang model terkenal dengan wajah pas-pasan. Ejek Tia kembali sembari tertawa.

" lihatlah sahabat seperti apa kau, ckkkkk.... Kata Lia ikut tertawa.

Shella sedang sibuk di ruangannya mengangkat telepon dari Franklin yang mengatakan bahwa saya tidak bisa datang hari ini karena tiba-tiba saja ke rumah sakit memanggilnya untuk segera melakukan operasi kepada pasien gawat darurat.

" Jangan pikirkan aku...! aku bisa makan sendiri sebaiknya fokus urus pasien mu. Aku akan lebih bangga mendengarmu menyelamatkan nyawa seseorang ketimbang menyelamatkan perut ku yang lapar. Kata Naya sembari sedikit tertawa.

Karena terlalu asyik mengobrol, Shella tidak menyadari keberadaan Tia dan Lia yang berdiri tepat di belakangnya sembari menatap satu sama lain.

" ehekkkkkk hikkssss....! Rengek Cecilia yang saat itu mulai terganggu dengan suara Shella.

Shella terkejut dan langsung menatap ke belakang dan benar saja, Shella langsung terperanjat dan tanpa sengaja menjatuhkan handphone nya.

" Huhhh... Kalian mengagetkan saja...! ujar Shella yang membungkuk untuk meraih handphone nya.

" Siapa yang sedang berbicara dengan mu di telpon seperti nya dari pembicaraan kalian, terdengar bahwa kalian sangat dekat satu sama lain bahkan melebihi sepasang kekasih ? Tanya Tia.

" emmm... ahhh... bukan siapa siapa...! Jawab Shella. gugup sembari mengambil Cecilia dari tangan Tia karena saat itu Cecilia menangis karena merasa terganggu.

" Sayang....! Aunty sangat merindukan mu, lihatlah akibat berjemur di pinggir pantai kulitmu jadi lebih hitam dari biasanya. Gumam Shella.

Bab berikutnya