webnovel

Ketiga Pria ( Bab 30 )

Franklin berdiri dan langsung menatap Jonathan dengan Sinis.

" Siapa yang anda maksud ? tanya Franklin.

" Oh... kau bisa berbahasa Indonesia. Hemmm baguslah setidaknya kau mengerti tentang apa yang aku bicarakan tadi.

Jonathan berjalan keluar ruangan dengan gaya sombong sedikit membuat Franklin merasa kesal.

" Siapa Dia ? tanya Franklin.

" Jonathan ...! jawab Shella dengan lembut.

" Oooh... namanya Jonathan. . . Seketika Ekspresi Franklin berubah sambil menatap Shella terkejut dan kembali bertanya.

" Dia Jonathan. Laki laki dari masa lalu mu ?

suara Franklin tidak percaya, mengingat dari cerita Shella selama ini seharusnya Jonathan tidak bersikap seperti tadi.

Shella mengangguk sambil menggaruk lehernya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.

Tak terasa Jam menunjukan pukul 2 siang waktunya kami untuk makan siang. Tapi berhubung karena Franklin sejam yang lalu sudah pergi berangkat untuk bertugas di sebuah rumah Sakit jadi Shella berfikir untuk kembali ke rumah dan makan bersama pak Adi dan Bik Nani.

Di Meja makan

Shella sedang menyantap dengan lahap sayur lodeh dan sambal dendeng yang di masak oleh Bik Nani. Meskipun lama tinggal di London tapi Shella harus mengakui hanya masakan bik Nani yang paling ia sukai dan menjadi makanan yang paling cocok di lidahnya.

" Bik... kayanya Bibik lebih cocok jadi Chef internasional deh. Kata Naya dengan nada memuji yang amat berlebihan.

" Hehehe... Nak Shellaa bisa aja. O ya Mas Bule gak makan bareng kita ? Tanya Bibik menyadari ketidak hadiran Franklin di ruangan tersebut.

" Mas Bule kan lagi tugas di rumah Sakit. Sambung pak Adi.

" OOO... begitu ya !!!

" emm Non... setelah makan bibik mau ngomong sesuatu.

Shella menatap Bibik dengan penuh curiga, karena selama ini Bibik tidak pernah berbicara terlalu serius seperti ini.

" Bik kalo mau ngomong sekarang juga gapapa kok. Ujar Shella sambil memegang tangan Bibik yang ada di atas meja makan.

" Gapapa Non habisin dulu makanannya Bibik takut mengganggu Nak...!

Dan seketika Shella melahap habis makannya yang ada di atas meja sambil berkata.

" Udah abis... sekarang Bibik boleh ngomong ! Ada apa ? tanya Shella.

" Non.. Bibik kayanya mau berhenti kerja deh. Soalnya cucu udah pada besar-besar tapi bibik Ga pernah liat sama sekali. Lagi pula umur bibik udah ga muda lagi Non jadi rasanya udah waktunya bibik pensiun. Kata Bibik membuat Shella terlihat sedih.

" Bibik beneran mau pulang, terus Shella siapa yang ngurusin. Bibik itu udah kaya Mama kandung Shella. Kok Bibik tega sih ninggalin Shella.

" Bukan gitu Non, Non juga kan bentar lagi bakalan nikah sama Mas Bule jadi Bibik Pikir suatu hari nanti Non juga bakalan pergi dari kehidupan Bibik. bibik sayang sama Non melebihi diri bibik sendiri tapi anak anak di desa udah pada mengeluh nyuruh Bibik pulang. Kata Bibik sambil mengelus pipi Shella.

Shella menarik nafasnya dalam dalam dan perlahan mulai berfikir apa yang dikatakan Bik Nani memang ada benarnya. Bahkan selama hidupnya bik Nani sudah banyak menghabiskan waktu bersama Shella sedangkan anak anak nya harus menahan kerinduan yang mendalam terhadap ibu mereka. Entah mereka mendapatkan kasih sayang yang selayaknya atau tidak namun yang jelas Bik Nani pasti Sangat merasa bersalah kepada anak anaknya.

" Ya udah ...! Bibik kapan mau pulang ke desa. Nanti saya anterin bik sekalian silaturahmi sama keluarga di sana. ujar Shella.

" Minggu depan ya Non... kebetulan ulang tahun cucu. Bibik mau kasih kejutan.

" Kok cepet banget si bik... !!! Shella jadi sedih ni... kata Shella menunjukan raut wajah sedih dengan mata berkaca-kaca.

" Non ... Kan masih bisa main ke tempat Bibik kalo lagi kangen. Bibik Bakalan seneng kok kalo Non bisa datang. Ucap Bik Nani.

" Duh... dua orang ini bikin terharu...! saya udah mewek dari tadi loh kaya nonton drama India aja. hiksssss.... hiksss... ! kata Pak Adi yang sudah bergelimang air mata.

Akhirnya Bik Nani dan Shella terbahak bahak melihat tingkah lucu Pak Adi yang saat ini sedang menghapus air mata nya menggunakan sapu tangan.

Memang benar setiap pertemuan pasti akan hadir perpisahan semua berjalan dan menunggu waktu di mana Perpisahan menjadi pelajaran dalam sebuah hubungan.

Setelah menyelesaikan makan siangnya Shella kembali ke perusahaan. Tak lama di depan perusahaan terlihat Leo sedang berjalan masuk ke dalam perusahaan dan tak lama Handphone Shella berdering. Panggilan dari Leo.

" Hallo.... Kata Shella yang terus memantau pergerakan Leo.

" Hai... Shella ! Apa kabar ? Sekarang aku ada di kantor mu ? Huhhh tur benar benar membuatku merindukan mu ! Kata Leo tanpa ragu.

" Aku ada di belakang mu...! Kata Shella

Dengan cepat Leo menoleh dan menatap ke arah Shella yang saat itu berdiri tepat di belakang nya.

" Wahhh Shell !!! Kau semakin cantik setelah aku tidak melihat mu selama beberapa bulan.

Saat itu Leo dengan cepat memeluk Shella. Shella terkejut namun berusaha biasa saja.

Kebetulan di waktu yang sama Jonathan Sedang berjalan masuk bersama Clara dan langsung terperanjak mendapati kami sedang berpelukan. Dengan cepat Jonathan menghampiri kami dan menarik ku dari pelukan Leo.

" Jonathan....??? Clara...??? dal hati Shella.

Saat itu terlihat raut wajah Clara menatap Shella dengan tidak senang sambil menarik tangan Jonathan.

" Apa kau sudah gila ? Sebaiknya jangan mengganggu wanita yang sudah memiliki tunangan. kata Jonathan spontan membuat Clara dan Leo terbelalak.

" Tu-na-ngan...? Apa maksudmu ? Tanya Leo.

" Ya... dia wanita ku...! Ucap Franklin dari arah belakang dan menarik tangan Shella tadi genggaman Jonathan.

Shella semakin bingung karena ketiga pria itu berada di hadapannya. Solah sedang pernah elemen, mereka menunjukkan raut wajah tidak suka kepada Franklin dan begitu juga dengan Franklin.

Aku mulai takut melihat ekspresi mereka bertiga. Aku takut akan ada peperangan antara mereka.

" Hahha.... Iya dia adalah tunangan ku. Franklin perkenalan ini Leo dan ini ... menunjuk ke arah Jonathan Shella Segera menghentikan kata katanya... ! Emmm kau pasti sudah tau dia siapa... Desis Shella.

" Aku tau sayang...!!! Franklin sengaja mengabaikan kedua orang yang ada di hadapannya dan sengaja mencium keningku di hadapan semua orang sambil membawa ku berjalan memasuki Lift.

Pandangan Leo terlihat sangat kesal Sedangkan Jonathan terlihat dingin menatap kami. Pintu lift tertutup dan aku langsung menatap Franklin yang Menatap lurus kedepan.

" Kenapa menatap ku ? Tentu saja tunangan mu sedang terbakar api cemburu. Apa kau tidak lihat bagaimana mereka menatap mu dengan penuh cinta. Kata Franklin.

Seketika Shella yang awalnya ingin bertanya lebih banyak malah tertawa melihat raut wajah kecemburuan dari Franklin.

" Jangan berpaling dari ku...!! Kata Franklin sambil mencium kening Shella.

Seketika Shella terdiam dan langsung memerah setelah Franklin mencium keningnya.

Bab berikutnya