Jeha meneteskan air mata lebih deras lagi saat mendengar apa yang Mayleen katakan. Ia tidak menyangka akan mendengar Mayleen mengatakan kalau dia sedih karena dirinya.
"Kamu berhak bahagia, karena air mata dan ketulusan mu pantas di bayar mahal. Kadang kita harus melepaskan apa yang sangat kita inginkan pada suatu kesempatan, jika kembali maka itu milik kita, jika tidak tentu yang lebih baik lah yang akan datang. Oleh karena itu, jalani hidupmu dengan bahagia, jangan sia-sia kan pengorbananku untukmu... Aku mencintaimu... " Setelah mengatakan itu Mayleen langsung mencium kening Jeha lalu menghilang.
"Leen ... Dimana kamu... Kenapa kamu pergi begitu cepat... "
"Leen ..."
Jeha langsung tersentak kaget dan terbangun dari tidurnya dengan berlinang air mata. Seketika itu hatinya sakit, ia pun jatuh dalam kesedihan yang mendalam.
Keringat membanjiri wajahnya bersamaan dengan air mata yang mengucur deras.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com