Lion menyadari satu hal kalau setiap kali dia melihat Mayleen tersenyum kearahnya. Senyum yang memperlihatkan deretan gigi kecilnya yang manis dia selalu terpesona.
Tepat saat itu, proyektor dalam otak Lion berhenti pada satu kalimat yang membuat senyuman menghiasi wajah nya yang kaku karena tidak pernah tersenyum.
"Iya, aku akan menyiapkan tempat terbaik untuk pertemuan kita lagi. Tapi, bolehkah aku tau siapa lelaki yang kamu suka itu?" tanya Lion dengan ragu.
Mayleen menatap langit cerah tanpa awan, tepat saat itu lelaki yang dia sukai tampak berjalan sendirian di bawah, tepatnya di bagaian taman sekolah setelah itu lelaki itu tampak duduk sambil membuka buku yang dia pegang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com