"Ooouuuuuu..... "Teriakan iri dan kebaperan dari semua orang melihat Lion yang menarik Nana kepelukanya memenuhi ruangan itu.
"Siapa gadis itu? aduh sangat beruntung" teriak mereka semua.
"Tapi sepertinya dia ingin kabur, kenapa ya? apa dia tidak waras? "
"Apa? orang itu adalah Nana? kenapa harus kursi Nana? dan kenapa tuan Lion terlihat baik-baik saja membiarkan sampah itu menempel di tubunya? " ucap Dania dengan raut wajah gelap dan mengerikan.
Wajah Dania merah padam melihat tatapan Lion yang begitu lembut pada Nana.
"Mingkin dia lagi beruntung aja mbak, anggap saja begitu" sahut Sya yang mencoba menenangkan perasaan Dania.
"Diam kamu, aku memang sangat membemci wanita licik itu, dulu dia mengambil Raka dariku, sekarang dia malah berusaha merebut gelarku sebagai desainer terbaik di Indonesia, dan sekarang dia malah beruntung bisa dekat dengan tuan Lion" ucap Dania sambil mengeratkan tinjunya.
"Bukanya kebalik nya mbak?" ucap Sya sambil menyeringai kearah Dania.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com