webnovel

Link 2 - Satomi Adachi

Safe Area.

Arcadia

[Ibu Kota Kerajaan]

Hiro login di tempat pertama dia memulai game tersebut. Suasana sangat ramai dengan NPC yang seperti hidup layaknya manusia. Namun hanya terlihat beberapa player yang aktif di daerah itu. Mungkin hal itu karena masih tahap OBT yang akan berjalan sampai perilisan game tersebut untuk global.

Hiro berjalan meninggalkan Arcadia menuju tempat dimana tadi ia berlatih bersama adiknya. Nampak dalam peta yang terlihat di sudut pojok kanan, wilayah itu bernama WildWood. Sempat dia berfikir mengenai suasanan yang ada dalam game.

(Padahal di kehidupan nyata hari sudah mulai malam tapi kenapa di game ini mulai larut malam)

Dikarenakan perbedaan waktu yang sidikit lebih lambat dari kehidupan nyata. Hal tersebut digunakan untuk para pekerja yang lelah, dapat bersantai dan menikmati beberapa waktu yang tertinggal, hal itu juga termasuk para mahasiswa yang pulang sekolah larut sore.

Langkah kaki Hiro menyusuri sebuah rerumputan yang agak luas. Terlihat disana ada seekor Babi hutan yang tengah memakan rumput. Hiro segera mendekatinya. Namun sebelum itu dia melihat Skill apa saja yang dia miliki.

[Ability]>>[Sword Skill]

-Dark Flame

-Shadow Wave

-Shadow Blade

[Ability]>>[Magic]

-Reality

-Mana Void

(mari kita lihat apa yang terjadi)

Hiro berlari menuju seekor Babi hutan itu, lalu dia melompat tinggi kira-kira 5 meter dari tanah,

[Dark Flame]>>Active

Boar

Lv.5

HP 600/600

Exp Point 200

Keluarlah sebuah api yang menyelimuti pedangnya, Kobaran api itu membuat damage dari seranganya bertambah sekitar 15%. Perlahan darah Babi hutan itu terkuras dengan cepat. Setelah HP-nya menjadi nol, babi hutan itu hancur seperti butiran partikel-partikel Crystal yang melayang lalu menghilang meninggalkan sebuah item yang disebut Item Drop.

Tidak lama kemudian api yang tadinyaa menyelimuti pedangnya kini padam setelah 40 detik berkobar. Mungkin hal itu dikarenakan Hiro masih memiliki level rendah, jadi durasi saat mengeluarkannya juga masih sangat cepat namun delay dari skill itu hanya 10 detik saja. Dengan begitu skill itu sangat efisien untuk melawan moster yang memiliki ketahanan lebih.

Setelah itu, Hiro melanjutkan levelingnya lebih dalam lagi menuju sebuah hutan yang sangat sunyi. Dia harus waspada apabila ada segerombolan goblin datang untuk menyerangnya.

(Ternyata benar dugaanku,,, itu adalah segrombolan Goblin atau bisa disebut monster MoB)

Goblin

Lv.6

HP 650/650

Exp Point 275

Hiro memanjat sebuah pohon dengan tinggi tidak lebih dari 4 meter. Hal tersebut dia lakukan agar para goblin tidak melihatnya. Saat beberapa goblin itu berjalan tepat di bawahnya, Hiro terjun dengan menebas salah satu dari goblin itu meggunkan Dark Flame.

Dua dari empat goblin telah gugur. Kemudian  dia memcoba melawan dua goblin yang tersisah dengan mencoba menggunkan skill sihir yang ia punya.

[Reality]>>Active

Munculah seorang laki-laki yang berada di samping Hiro, sosok itu sama persis denganya namun agak transparan.

(Ini seperti jurus ninjutunya Naruto haha,, keren!!!)

Hiro tersenyum kecil, dia tahu apa yang harus dilakukanya. Hiro berlari menuju arah gobin itu berasama bayanganya. Namun ketika berjarak 2 meter seblum sampai pada posisi goblin itu, ia bertukar tempat bersama bayanganya itu dan membuat seranga menyilang menggunkan Dark Flame.

Darah goblin itupun dengan cepat terkuras habis. Namun tiba-tiba ada 3 goblin spear yang datanng menyerangnya.

Goblin Spear

Lv.6

HP 650/650

Exp Point 250

Hiro melihat sisah durasi yang ada pada bayanganya yaitu kurang dari 30 detik. Lalu dengan gerakan cepat ia berlari memutari 3 goblin spear itu bersama bayangnya. Namun bayangnya melawan arah putarannya sehingga goblin spear itu bingung untuk menyerang.

Setelah 15 detik berputar, Hiro mengaktifkan skill Dark Flame miliknya dan menyerang 3 goblin spear itu bersama bayangnya yang kini memiliki sisa durasi 5 detik.

(Cih..Serangan comboku hanya mampu mengurangi 45% dari total HP yang mereka punya)

Hiro melihat disudut pojok kiri, HP-nya terkena beberapa serangan saat melawan beberapa moster yang telah ia kalahkan. 1050/1575 itulah yan terlihat.

Durasi untuk skill Reality telah berakhir membuat  delay 3 menit. Sehingga dia tidak bisa menggunakanya sekarang.

(Apa skill yang belum aku coba ya?)

Sembari mengingat, Hiro sedang berusaha menghidar dari serangan yang di lancarkan oleh ketiga goblin spear tersebut.

(Aku ingat,,, skill itu pasti akan sangat membantu)

Setelah beberapa lama bertahan dari serangan yang mendarat di tubuhnya, Hiro mencoba membuat para goblin spear itu berada pada satu titik. Dia mencoba melawan secara bergantian.

Saat goblin spear itu sudah berkumpul pada satu titik, Hiro segera mengeluarkan skill yang ia punya.

[Shadow Wave]

Yaitu sebuah skill yang mengeluarkan 3 tebasan secepat angin dan dengan tekanan yang sangat tinggi, tebasan itu mampu memotong sebuah pohon menjadi beberapa bagian.

Lantas, Hiro menggunakannya dan menebasnya ke arah Goblin Spear. Para Goblin tersebut mencoba menangkis seranganya. tapi sayang, tebasan itu dapat menembus pertahanan mereka shingga HP mereka menjadi nol. Goblin spear itu hancur berkeping-keping menjadi sebuah partikel kecil.

Kini level Hiro sudah mencapai level 10 dan ia ingin segera merubah charnya dengan cara mencari kota yang cocok untuknya menguasai Class/Job selanjutnya. Dia membuka menu utama lalu mengecek item apa saja yang telah ia dapatkan setelah pertarungan tadi.

Setelah itu, Hiro mengambil satu item yang memang seharusnya semua pemain memilikinya. Item itu adalah Crystal Teleport.

"Teleport,,, Kota Arcadia" sambil mengangkat tanganya yang memegang sebauh Crystal berwarna biruh bergaris-garis putih.

Sesampainya di kota Arcadia, ia melihat peta untuk mencari tempat dimana dia harus mengganti Class/Job Novice menjadi yang lain. Namun tidak ada petunjuk dari peta tersebut. Lalu, Hiro segera bertanya-tanya tetapi agak sedikit ragu.

Dia memutuskan pergi ke toko persenjataan terlebih dahulu untuk menjual beberapa senjata yang di dapatkan dari hasil Levelingnya tadi.

"Selamat datang,,,"

Seorang NPC perempuan mencoba menyapanya. Melihat NPC itu mempunyai nama, lalu secara tidak sengaja, Hiro menjawab sapaan dari NPC perempuan itu dengan memanggil namanya.

"Hai Reina.."

Sontak hal itu membuat NPC  tersebut malu dan pipinya muali memerah.

(Heh,, apakah ini fitur dari game tersebut? sungguh sangat realistis)

NPC itu layaknya hidup seperti dalam kenyataan tanpa adanya ikatan dengan script coding maupaun Algoritma yang terpasang dalam NPC tersebut. Hal itu membuat Hiro semakin penasaran sampai dimana fitur dari game itu.

"Hai anak muda… Apa yang kau inginkan?" Ujar sosok NPC pria berotot yang berada di belakan Reina.

Hiro mencoba bertanya-tanya hal yang tidak berhibungan dengan apa yang dia jual.

"Apakah kau menjual Armor"

"Maaf disini tidak menjual sebuah armor.. apakah kau tidak melihat  raku penuh dengan senjata?"

Ujar dari sosok NPC itu.

"Apakah kau tahu dimana toko yang menjual sebuah armor?"

"Reina tunjukan anak muda itu dimana toko penjual armor!"

(Dugaanku benar,,, bukan main.. ini seperti nyata. NPC itu memiliki kehidupan layaknya manusia pada kehidupan nyatanya)

"Ikutilah anakku,, maka kau akan tahu di mana penjual armor berada!"

"Trimakasih Greg (Nama NPC tersebut)"

Hiro pergi mengikuti Reina ke toko penjual armor. Dia tahu bahwa NPC dalam game ini layaknya kehidupan nyata. Jadi jika ada sesuatu seperti rumor dan yang lainnya, mereka semua akan tahu. Hal tersebut dapat membuat para pemain mendapatkan informasi lebih mudah.

Setelah beberapa menit mereka berjalan, terlihat sebuah toko berlambangkan seperti prisai di atapnya. Reina pun memberi tahu jika disini adalah toko penjual armor.

"Trimakasih telah mengantarku. Hari sudah mulai petang,, sebaiknya kau kembali"

Ucap Hiro secara spontan kepada NPC itu. Lagi-lagi NPC itu menjadi merah pipinya, menandakan bahwa NPC memiliki perasaan disini.

(Huft,,, niat membeli senjata tapi malah kenapa aku pergi kesini hadeh…)

Hiro pun masuk kedalam toko itu. Melihat ada berbagai armor yang memiliki typer berbeda.

Namun pada akhirnya dia hanya bertanya kepada pemilik toko itu.

"Hai,, Miles apakah kau tahu dimana untuk merubah Class/Job"

"Jika kau pergi ke sebuah Guild Master yang berada didekat air mancur, maka kau akan melihat Jack"

"Trimakasih Miles" ucap Hiro singkat, lalu pergi ke air mancur.

Sesampainya disana terkihat sosok pria(NPC) bernama Jack tengah duduk menikmati mentari sore.

Hiro segera menghampirinya.

"Hai Jack,, dapatkah kau membantuku merubah class/Job?"

"Kau datang pada orang yang tepat anak muda!"

"Bagaimana caraku untuk merubah Class/Job?"

"Syarat yang pertama kamu harus mencapi level 10, lalu kamu harus mengalahkan 3 type moster yaitu Boar,Goblin, dan Goblin Spear. Maka kamu akan mendapat sebuah item Recipe of Two-Handed Sword dan  berikan itu kepadaku" Jelas Jack kepadanya.

Hiro membuka menu utama lalu mencoba melihat apa saja item yang ia dapat.

[Inventory]>>Item

-12x Potion - 2x Ring of fire

-10x MP Restore - 1x Recipe of Two-Handed Sword

- Gauntlet

Dia memberikan item tersebut kepada Jack. Lalu Jack Memberikannya sebuah item Trans-Form untuk merubah Class/Job Hiro menjadi Base Job yang dia inginkan.

(Trans-Form Soldier)

Setalah Hiro menjadi Soldier, penampinya sedikit berubah. Ada beberapa tambahan yaitu sebuah armor yang melekat pada bagian dadanya dan juga sebuah sarung tangan berwarna hitam.

Dalam Game Myth Of Ragnarok, merubah Class/Job berbeda dengan game MMORPG lainya. Pada gamel tersebut memiliki sebuah  fitur tambahan untuk merubah Class/Job dengan cara menguasai berbagai Job maupun Class agar pemain dapat merubah charnya(Karakter/Avatar) menjadi satu tingkat lebih tinggi.

Contohnya, jika pemain A ingin menjadi Red Mage, maka ia harus menguasai Soldier(Prajurit), Black Mage(Penyihir Hitam), dan White Mage(Penyihir Putih) samapai tingkat tertentu.  Namun merubah karakter tidaklah mudah, perlu penaikan level yang tinggi untuk mencapainya.

Red mage itu sendiri adalah Class dengan base Soldier dan diperkuat seranganya oleh Black Mage serta pertahannya di dukung oleh White mage.  Namun hal itu hanya berlaku pada perubahan Ras Human(Manusia). Untuk Ras Dark Elf,  hal tersebut dapat merubah karakaternya menjadi Elementalist.

Terdapat beberapa job dasar untuk merubah char pemain menjadi Class/Job satu tingkat diatasnya.

Diantarnya yaitu Soldier,White Mage,Black Mage, Thief, Archer, dan Monk.

.

.

.

.

20 February 2024

(Pukul 04.55)

(Benar,, memang sudah pagi,, aku harus bangun dan menyiapkan sarapan untuk Yuuki)

Hiro pergi menuju dapur dan menyiapkan masakan untuk sarapan pagi bersama adiknya.

Diapun membasuh muka dan mencuci tangannya, lalu Hiro mulai memotong berbagai macam sayuran dan beberapa wortel.

Mungkin kali ini yang dibuatnya adalah Sup wortel dengan berbagai sayuran hijau. Namun juga dia menggoreng beberapa ekor ikan salmon dan juga membuat sambal untuk menambah cita rasa.

Tak lama kemudian Yuuki terbangun dari tidurnya, terlihat Yuuki seperti mayat hidup atau Zombie yang berada di film-film action. Kini dia tengah berjalan kearah Hiro.

"Onii-chan,, bau apa ini enak sekali"

"Cepat basuh mukamu dahulu,, lalu ambil 2 piring dan sendok"

'Haik-haik,,, tunggu sebentar"

Jawab Yuuki yang masih setengah sadar dan berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya.

Setelah mereka bersarapan, Yuukipun pergi untuk membersihkan badan dan menyiapkan peralatan sekolahnya karena hari mulai siang.

Hiro pun membereskan semua dan menyiapkan peralatan sekoalahnya. Lalu, Hiro pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan badanya.

Saat matahari mulai terihat terang, mereka berangkat sekolah. Tak lupa Hiro pun mengantar Yuuki sampai ke sekolahanya.

"Onii-chan, tebak Job apakah yang aku ambil" Tanya Yuuki saraya menggandeng tangan kakaknya.

"Palingan juga white mage" Jawabnya singkat.

"Heh kenapa Onii-chan tahu,,, heee apakah Onii-chan menguntitku kah?... Hmmm" ucap Yuuki sambil tersenyum ke arah Hiro.

"Haah,,, buat apa aku menjadi penguntitmu,, mendingan juga aku Leveling"

"Nee Onii-chan, kapan-kapan kita party yuk! Aku ingin menjalankan quest bersama Onii-chan"

Yuuki memeluk tangan kakanya itu

"Baiklah,,, jika aku tidak sedang sibuk"

"Janji ya,,, aku pegang kata-katamu"

Yuuki pun tersenyum manis kepada Hiro.

Di tengah Perjalanan, munculah sosok perempuan berambut panjang pirang yang tererai menyapa mereka berdua.

(Ini dia mosternya,,,,)

Langsung saja dia memotong jarak Hiro dengan adiknya. Itulah dia Satomi Adachi tetangga yang membuat Hiro jadi bahan ejekan teman-temanya karena dia adalah penyebab Hiro dikatakan Siscon.

"Selamat pagi Yuuki-chan"

Dia menyapa Yuuki dan merangkulnya.

"Selamat pagi Adaonee-san"

Jawab Yuuki sambil tersenyum.

"Bisakah kau tidak terlalu memanjakan adikmu dasar Siscon"

"Heeh,,, terserah apa yang kau katakan,, lagi pula Yuuki sendiri yang selalu melakuakan hal-hal aneh kepadaku"

Adachi adalah teman semasa kecil Hiro, rumahnya tidak jauh dari komplek perumahan Hiro. Dia sering bermain kerumah Hiro untuk membantu Yuuki mengerjakan PR-nya. Sebenarnya dia beralasan seperti itu untuk dapat bertemu dengan Hiro.

Wajar saja karena dia adalah sosok gadis yang pandai dan teladan. Karena jika dia ingin menemui Hiro, ia harus beralasan kepada orang tuanya untuk mengajari Yuuki.

Tak lama setelah itu, mereka sampai di seberang sekolah Yuuki.

SMP Fukayama. Yuuki adalah murid tahun ke-3 di sekolahnya. Dan dia memang sosok yang sangat terkenal kerena kepintaranya itu.

Namun semua itu terlihat berbeda di mata Hiro. Yuuki tetaptlah Yuuki, seorang adik manja yang selalu mengganggunya hingga ia dikatakan Siscon.

"Sampai disini saja Oniigchan… jika mereka tahu kalu aku diantarkan oleh kalian berdua,, maka mereka akan menganggapku seperti anak kecil"

"Iya-iya aku mengerti…" Jawabnya singkat.

"Hati-hati Yuuki,,, sampai bertemu lagi"

"sudahlah,,, awas kalau Oni-chaku kau ambil Adaonee-san"

"Hahaha siapa yang cepat dia dapat weeek"

Ucap  Ada yang sedang mengejek Yuuki dengan menjulurkan lidahnya.

Mereka berdua melajutkan perjalananya menuju sekolahnya dengan menaiki bus, karena jarak sekolah Yuuki dengan mereka berdua sangatlah jauh. Padahal SMA tersebut adalah cabang dari Prefektur Fukayama.

Hiro dan Ada sampai disekolah, SMA Fukayama. Dari yang terlihat sekolahnya tidak terlalu luas dan juga tidak memiliki tempat untuk bermain futsal yang biasanya berada di halaman utama sekolah.

Namun sekolahanya itu memiliki tempat bermain futsal di dalam ruangan beserta tempat untuk bermain basket dan voli yang jaraknya tidak jauh dari ruang basket tersebut. Tapi walapun begitu sekolah tersebut memiliki 4 lantai yang membuatnya terlihat megah.

(Pukul 07.25)

Kini Hiro dan Satomi berjalan menuju kelas, mereka berdua memiliki kelas yang sama yaitu kelas 11-1A yang berada di lantai ke- 3.

Memang begitu berat memiliki sekolah yang bertingkat seperti itu, karena jika telat tidak dapat berjalan dengan cepat menuju kelasnya. Hal yang pernah di alami Hiro saat hari pertama memasuki sekolah tersebut.

"Ayo cepat Hiro-kun apakah kau ingin mengulangi masa-masa itu?"

Dengan cepat Satomi menarik tangan Hiro dan berlari menuju kelasnya.

Sejenak Hiro berfikir untuk mengingat kenangan yang memalukan itu, lalu ia tersenyum melihat Satomi berkata seperti itu.

Mereka berdua lari menuju lantai 3. Namun apa yang harus diucap, masa-masa itu terulang kembali.

Saat mereka sampai di depan pintu kelasnya, mereka melihat telah ada guru yang tengah mengajar. Sontak hal itu membuat Hiro terkejut.

"Ada apa Hiro-kun,,,?" Tanya Satomi kepadanya.

"Kenapa ini dapat terulang kembali?... Lihat!"

"Heeh bukankah ini belum waktunya masuk?"

"Walau belum jam masuk pelajaran, sudah dipastikan guru killer itu berada di kelas" Ujar Hiro seraya menghela nafas panjang.

"Memang kenapa kau anggap guru itu dengan sebutan guru killer?"

"Karena guru itu terlalu rajin masuk ke kelas"

Saat guru itu melihat ada anak yang terlambat, dia menyuruh mereka agar tidak masuk pelajaranya. Namun itu tidak berlaku dengan Satomi. Karena di sekolahan, dia adalah murid yang teladan. Terbalik dengan Hiro, dia adalah murid yang paling sering terkena hukuman.

"Hei kamu,,, jangan berharap akan masuk jam pelajaran, kecuali kau Satomi-san" Seru guru itu kepada Hiro yang tengah berdiri di depan pintu kelasnya.

"Hiro-kun,,, kemana kau akan pergi?"

"Aku akan bersantai di atap dengan melihat awan-awan"

"Kalau begitu aku akan ikut denganmu" ujar Satomi yang ingin menemaninya.

"Maaf  bu,,, jika Hiro tidak boleh masuk jam pelajaran ini, maka aku juga tida dapat masuk,, karena menurutku itu tidaklah adil. Kau tidak boleh membedakan seorang murid"

"Apakah kau yakin Satomi-san?" Ujar guru tersebut.

"Ya tidak apa-apa,, jangan khawatirkan aku"

Setelah itu mereka berdua menuju ke atap sekolah. Disana terdapat temapat teduh yang biasa digunakan untuk memakan bekal yang di bawanya dari rumah.

"Nee Hiro,, ada yang ingin aku tanayakan kepadamu!"

Sontak hali itu membuat Hiro teringat pemberitahuan yang muncul di Smartphonenya kemarin malam.

"Apa yang ingin kau tanyakan,,,"

Hiro berpura-pura tidak mengetahuinya. Padahal hal itu sangat jelas terlihat di mukanya.

"Jangan kau berlagak tidak tahu"

Satomi pun mengeluarkan Smartphonenya dengan memasang raut muka yang marah.

"Owh,,, yang kemarin,,, ahaha…. Maafkan aku karena ke asyikan bermain Myth of Ragnarok"

"Sudah kuduga kamu pasti akan mengajak Yuuki-chan bermain VR-Game"

"Heh,, kau tahu itu…?"

Hiro terkejut karena sosok seperti Satomi yang rajin belajar dan pintar juga bermain VR-Game.

"Yah aku tahu,, aku mendapatkan semua perlengkapan itu dari ayahku,, apakah kau lupa ayahku bekerja di perusahaan pengembang Sonic Gear?"

"Yah aku tahu itu,, tetapi kenapa waktu itu kau tidak hadir di peresmian Sonic Gear dan  MyRO" Ujar Hiro yang tidak mengetahuinya.

"Fufufu,, aku hanya bersantai di rumah.. karena aku memesan kepada ayahku untuk membawakanya. Itu semua karena aku berhasil menjadi juara kelas tahun ini"

Merekapun berbincang-bincang sampai tak terasa bel istirahat berbunyi.

"Nee Hiro-kun,,, ayo kita ke kelas"

"Tidaklah,,, kamu saja duluan. Aku masih ingin melihat awan itu sebentar lagi"

"Kalu begitu aku duluan ya"

"Yah,,, sampai nanti Adachi" agak sedikit ragu bagi Hiro memanggilnya dengan nama depan karena selama ini Hiro tak pernah memanggilnya dengan nama depan.

Terlihat Adachi yang tersenyum dengan pipi yang memerah lalu berjalan menuju kelasnya.

Keep Support me yaw,, jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa kritik maupun saran. Dan rate dari kalian membantu kemajuan Project Novel ini. Nantikan cerita selanjutnya..

See you again minna-san ??

Kikkawa_Hirocreators' thoughts
Bab berikutnya