webnovel

Dunia Terasa Sudah Digenggamannya

Gelap malam mulai menyelimuti indahnya bumi, suasana kantorpun sudah sepi tinggal beberapa orang saja yang masih tampak sibuk dengan aktifitasnya.

Bila sedang menyelesaikan laporannya, ia sedang memilah beberapa berkas untuk dimasukan kedalam map.

"Mbak Nisa aku duluan ya" sahut seorang rekan kerja Bila, ketika ia hendak keluar ruangan.

"Oke....hati-hati ya, aku selesain ini dulu nanggung tinggal dikit" sahut Bila.

Beberapa saat kemudian Bila sudah duduk dengan santai sambil menyandarkan kepalanya dikursi dan memejamkan matanya.

Ia merasa sangat lega karena satu persatu tugasnya sudah selesai, dan tak sampai dua minggu lagi ia yakin kalau ia bisa kembali ke rumah untuk fokus menyiapkan pernikahannya.

Tiba-tiba rasa rindu begitu menjalar dihati Bila saat teringat akan pernikahannya, kerinduan yang begitu besar pada suami yang sangat ia cintai.

Suami yang sudah tidak ia temui selama dua minggu ini, perhatian, gombal, dan kejahilannya tiba-tiba seolah menggerayap hatinya.

Ketika tengah terbuai dalam lamunan indah tentang Edwin, Bila dikejutkan oleh suara berat seorang pria, yang tanpa ia sadari sudah berdiri dihadapannya.

"Nisa.....kamu sudah selesai?" Sapa Aji sembari duduk di kursi yang tepat berada didepan Bila.

"Eh....mas Aji" Bila tanpak terkejut "sudah mas, ini tinggal mas Aji tanda tangani aja, kalau ga ada kesalahan sih".

"Semoga aja ada kesalahan" ledek Aji.

"Ih kok gitu" tanya Bila sambil memicingkan mata.

"Iya lah, biar kamu lebih lama di sini".

"Hehehehe.....mas Aji ada-ada aja".

"Pulang sejarang Nisa?".

"Ya".

"Aku anter ya, udah malam bahaya lho seorang wanita sendirian".

"Ga usah lah mas, kostan ku kan deket ga sampai sepuluh menit juga sampai".

"Ya aku tahu kok, kebetulan aku mau mampir ke daerah kostan kamu". Aji tampak kekeh ingin mengantar Bila.

Setelah sekian detik berfikir dengan berat hati Bila ahirnya menyetujui ide Aji untuk pulang bersama.

"Ya....boleh lah mas, kalau ga merepotkan".

"Ga kok, ayu..." Aji tampak begitu bersemangat ketika wanita itu mengiyakan permintaannya.

Aji adalah sosok laki-laki yang baik, pembawaannya kalem dan tenang, laki-laki berkacamata itu merupakan seorang atasan yang disenangi oleh timnya.

Ia bersikap baik pada semua team dibagian keuangan, sehingga tak ada yang menyangka kalaupun ternyata ia memiliki perasaan istimewa pada Salsabila.

Sebenarnya Aji sudah memiliki perasaan lain pada Bila dari awal Bila bekerja diperusahaan Reifan, akan tetapi Aji tidak berani mengungkapkannya.

terkebih kala itu ia tahu bahwa Bila telah berpacaran dengan Khafiz, dari cerita Bilapun kini ia tahu saat ini Khafiz sudah menikah, bagi Aji ini merupakan kesempatan emas untuk mendekati Bila.

Selama ini tanpa Bila sadari ia sering mencuri pandang, ataupun mencuri kesempatan walaupun hanya sekedar untuk mengobrol seputar pekerjaan, atau makan ber dua di kantin.

Maka dari itu malam ini ketika Bila menyetujui ajakannya bagi Aji dunia terasa sudah digenggamannya.

Mereka telah berada didalam mobil untuk melaju je kostan Bila, akan tetapi ditengah perjalanan Aji meminta Bila untuk menemaninya makan malam.

"Nisa....aku lapar, apa kamu mau nemenin aku makan malam" tanya Aji dengan hati-hati.

"Em...., boleh mas" jawab Bila sembari menganggukan kepalanya "kebetulan saya juga sudah lapar, capek juga, nanti sampai kost tinggal tidur deh, ide cemerlang nih".

"Kebetulan ya Nisa" senyum penuh kebahagian mengembang dari Bibir Aji.

"Terus kita mau makan dimana nih mas?".

"Kamu suka sate ga?".

"Sate ya...emmmmm" Bila tampak berfikir.

"Kamu ga suka ya, ganti menu aja sesukanya kamu" Aji mencoba menjelaskan dengan hati-hati.

"Em.....Ok maksutnya, saya mah makan apa aja mas asal matang sama halal, udah gitu aja".

Mendengar jawaban Bila, Ajipun merasa lega.

Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai disebuah kios sate yang cukup ramai, setelah menunggu hampir lima belas menit pesanan merekapun datang.

Tanpa basa basi Bila yang saat itu memangsangat lapar, langsung menyantap makanan didepannya dengan lahap.

Sementara Aji hanya memandangi wanita pujaannya itu dengan senyum malu-malu.

"Mas Aji ga makan, katanya lapar?" Bila tiba-tiba bertanya.

"Ga Bil aku cuma" jawab Aji gugup.

"Apa hayooooo..., lihat saya makan udah kenyang ya, rakus banget ya?" ledek Bila.

Jawaban Bila membuat Aji semakin tersipu, karena ternyata Bila sadar kalau sedari tadi ia memandangi Bila.

"Hehehe..." Aji hanya tertawa tanpa mampu menjawab ledekan Bila.

Semrntara Bila masih asik memikmati makanannya, tanpa memperdulikan Aji.

Setelah makan malam tiba-tiba diperjalanan Bila melihat poster film yang sudah lama ia tunggu, hari ini sedang ditayangkan, iapun tanpa malu meminta Aji untuk menemaninya menonton.

"Mas Aji ada acara ga?".

"Ga....ga....ga ada Nis, kenapa?".

"Nonton yuk".

"Kamu yakin mau nonton sama aku".

"Yakin lah....daripada nonton sendirian, mau ya!" Bila menatap dengan tatapan penuh permintaan.

Jelas saja walaupun Bila tak bersikap seperti itu Aji akan mengiyakan (secara gebetan ngajak kencan wkwkwkwkwk...).

Merekapun tiba di sebuah bioskop, setelah membeli tiket dan makanan kecil sambil menunggu mereka duduk disebuah bangku panjang dekat pintu masuk.

Malam ini Aji benar-benar merasa sangat bahagia.

Morning readers......awali pagi dengan do'a dan semangat ya.

Woooo kok ada orang baru diantara mereka ya, kira-kira bisa ga ya kehadiran Aji merenggangkan hubungan Edwin dan Bila.

Thanks for bintang dan votenya.

Love you all

Bubu_Zaza11creators' thoughts
Bab berikutnya