Heidy menganggukkan kepalanya ketika dia sudah tahu rumah anneth, dan diapun menunggu anneth masuk ke dalam rumahnya sebelum dia berbalik dan pulang ke rumahnya.
"Anneth " tapi dia teringat sesuatu, lalu memanggilnya.
Anneth yang terlihat sudah membuka pintu rumahnya kembali menghampiri heidy yang menunggunya di balik pintu pagar.
"Apa lagi? " anneth memasang wajah kesalnya.
"Tuliskan nomor telepon rumahmu! " ucapnya.
Dia lalu mengulurkan tangannya diantara besi pagar rumah anneth.
"Buat apa? " anneth bertanya lebih dulu sebelum dia menulisnya.
"Memangnya semua yang aku minta itu harus ada alasannya dulu baru kamu kasih? " heidy justru balik bertanya ketika anneth selalu menanyakan alasan untuk semua yang dia minta walaupun hanya sebuah nomor telepon rumah.
"Iya, cerewet! " anneth mengambil pulpen miliknya dari dalam tas dan lalu menuliskan nomor telepon rumahnya di telapak tangan heidy.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com