Sedang Maheza akhirnya mengalah dan duduk di ranjang sambil melihat anak dan istrinya dengan tatapan yang berbinar.
'Indah sekali pemandangan ini, semoga tetap seperti ini meskipun nanti Syifa mengingat segalanya'.Gumam Maheza sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian, Faeza sudah rapi dan terlihat sangat tampan, bau harum khas anak bayi pun tercium dari tubuh kecil itu, hingga membuat Syifa tidak berhenti mencium dan memeluk putranya yang lucu itu dengan rakus.
"Ihh Ma ma tium-tium telus, nanti dantengnya Esca abis ladi" kata Faeza sambil cembrut.
Mendengar perkataan bocah lucu itu, Syifa pun tersenyum kemudian melirik Maheza.
"Apakah Eza masi ganteng Papa? ""Ha ... Ha ... Ha ... Karena Faeza nurunin gantengnya Papa. Jadi, meskipun di cium berkali-kali gantengnya Faeza tidak akan pernah habis" sahut Maheza dengan tersenyum sambil menatap manik mata Faeza yang berkilau seperti Ibu nya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com