webnovel

Tanda-tanda Bulan - Bagian 2

Editor: AL_Squad

Raja Valerian tidak bicara banyak dengan Katie setelah dia bekerja sebagai pelayan. Terkadang dia tidak bertemu dengan Alexander kecuali di pagi hari yang jarang terjadi.

Ada waktu ketika dia melihat Alexander yang tertidur di pagi hari di tempat tidurnya dan dia hanya akan menatap ke wajahnya yang tertidur dengan tenang, tapi dia akan menggelengkan kepalanya dan melanjutkan pekerjaannya dalam diam. Semakin sering dia melihat Alexander, maka semakin tergila-gila dia padanya dan terkadang dia tidak melakukan apapun selain menatap ke luar jendela dengan kain di tangannya tanpa melakukan apapun selain menghayal sampai Daisy atau orang lain membuyarkan lamunannya.

"Mereka sungguh bersemangat di sisi lain istana," Elliot bersiul sambil melihat ke arah orang-orang yang berada di luar jendela kamar belajar Alexander. Alexander sendiri sedang berbaring di sofa dengan matanya tertutup.

Mereka adalah Katie, Dorothy dan Corey yang berada di luar sedang mencuci dan menjemur pakaian sambil memercikan air satu dengan yang lainnya seperti anak kecil.

"Aku senang bahwa akhirnya dia mendapatkan teman," Komentar Sylvia dia sedang duduk dekat jendela, diapun mengangkat wajahnya dari buku yang sedang dia baca dan melihat keluar jendela dengan senyuman di wajahnya, "ketika dia masih kecil sangat sulit baginya untuk diajak bicara, jika aku tidak salah dia adalah temannya waktu masih kecil tetapi ingatan manusia begitu cepat melupakan."

"Mungkin kali ini kali ini lebih dari teman," Komentar Elliot sambil memincingkan matanya dengan curiga dan Sylvia menggelengkan kepalanya sebelum melanjutkan bacaannya. Dia melihat ke arah temannya Alexander. Dia telah melihat leher Katie dan tidak ada satupun tanda di lehernya.

Vampire biasanya mengikatkan belahan jiwa mereka dan dia bertanya-tanya jika Alexander merasakan sesuatu.

Dan diapun bertanya, "bagaimana menurutmu Alexander?"

"Jika kau punya waktu untuk mengobrol mengapa kau tidak menyelesaikan laporan yang ada di atas meja," ujar Alexander tanpa membuka matanya.

"Kau kejam, Alexander!" Elliot memberikan wajah cemberut sebelum membelakangi/memunggungi jendela, "Apa yang terjadi dengan serigala yang kau berikan padanya yang kau tangkap dari hutan?"

"Serigala itu berada dikandang kuda, sedang menjaga hewan-hewan yang lain,"Jawab Alexander membuka matanya dan memandang ke arah langit-langit.

Malam tiba dengan tenggelamnya matahari sore membuat bintang bermunculan. Katie sendang melakukan pekerjaannya mengisi air di tempayan yang berada di dapur untuk raja sebelum pergi tidur ketika dia melihat Corey sedang duduk di depan perapian dengan sebuah buku di tangannya. Hanya ada seorang anak kecil di ruangan itu yang sedang membersihkan lantai.

"Sungguh mengejutkan," Komentar Katie ketika dia melihat Corey membaca sebuah buku," kau membaca sebuah buku."

"Dan ini mengejutkan karena…" desaknya.

"Bukannya menghakimi tetapi dari tempat aku datang, sangatlah langka menemukan seorang pria dengan buku ditangannya di jam seperti ini. Hanya orang terpelajar atau pria yang bercita-cita untuk masuk ke jajaran dewan Sementara yang lain sibuk dengan hal yang lainnya," Katie melanjutkan dan duduk di sampingnya.

"Seperti wanita?" Corey tertawa

"Aku akan mengatakan perkelahian dengan tinju tetapi ya, itu salah satunya," Sekarang mereka berdua sendirian di dapur dengan perapian yang menyala, karena anak kecil sebelumnya telah pergi.

Katie Selalu menemukan sepupunya Raplh sering menggoda wanita ketika dia sering mengunjunginya di perpusatakaan. Dan dia harus melarang Ralph untuk datang berkunjung ketika dia sedang bekerja. Dan dia biasanya lebih sering menggunakan tinjunya daripada mulutnya. Dan dia merindukan sepupunya, "jadi buku apa yang sedang kau baca?"

"Sebenarnya aku akan membaca buku resep tetapi menemukan ini terselip ," Corey berbisik dan mengeluarkan sebuah kertas yang sudah sobek dari antara lembaran buku dan duduk lebih dekat ke perapian yang sedang menghangatkan air di dalam sebuah panic.

"Tanda-tanda yang dipisah? Aku pikir mereka membagi tanda matahari yang sama dengan kita," Katie mencodongkan badannya untuk melihat potongan kertas dengan Corey.

Potongan kertas itu tidak berasal dari buku tersebut melainkan dituliskan oleh seseorang. Tulisannya hampir tidak terbaca tetapi katie tetap membacanya,

"Setelah istriku di bakar hidup-hidup sebagai penyihir hitam, aku memutuskan untuk menuliskan sifat alami dari semua ini dan menyadari bahwa mereka tidak cocok dengan tanda matahari dari manusia. Ini adalah tanda-tanda yang telah aku temui seumur hidupku. Aku percaya bahwa setiap orang mempunyai dua sisi seperti siang dan malam tetapi teori itu tidak berlaku lagi. Setelah melakukan penelitian dan pencarian aku menemukan bahwa keturunan makhluk itu mempunyai tanda mereka sendiri. Yang disebut tanda-tanda bulan."

Beruang. Tanda ini biasanya mengurusi urusan sendiri dan tidak sibuk mengurusi urusan yang seharusnya tidak diketahui. Bertemu dengan seekor beruang mungkin membuatmu berpikir bahwa kau mengenal mereka untuk jangka waktu yang lama oleh karena sifat hangat alami mereka. Tetapi mereka akan berubah menjadi ganas ketika mereka marah.

Laba-laba. Kau mungkin berpikir bahwa dia sedih dengan kesuraman di sekelilingnya tetapi jangan tertipu dengan laba-laba. Ketika kau berpikir bahwa kau sedang menolongnya, dia Sebenarnya sedang merencanakan untuk menjebakmu dengan jaringnya.

Kura-kura (penyu). Mereka biasanya bergerak dengan pelan tetapi cukup cepat untuk membuat keputusan ketika dalam masalah. Bagaimanapun juga kura-kura telah hidup lebih lama daripada yang bisa kau tebak, mengumpulkan pengetahuan sepanjang hidupnya untuk dapat bertahan hidup.

Serigala. Mereka makhluk yang hampir berdarah panas dan secara alami menjaga daerah kekuasaan mereka. Mereka mempunyai kekuatan baik secara fisik atau mental. Mereka suka dengan gaya mereka sendiri.

Burung pemakan bangkai. Jika kau kau mencari saran ini adalah tanda yang harus kau hindari. Mereka biasanya berburu kelemahan orang lain untuk keuntungan mereka sendiri.

"Hanya lima yang tertulis di sini," Katie membalikan kertas di tangannya," Dan kelihatannya, kertas ini dibakar," dia menunjuk sisi kertas yang berwarna kecoklatan.

"Letakan itu ke dalam api," Corey membakar kertas tersebut, "jika diberikan kesempatan, aku ingin menjadi serigala. Bagaimana denganmu?"

"Aku rasa aku baik-baik saja dengan tanda matahariku," Katie tersenyum sambil menatap kertas yang terbakar sepenuhnya.

"Aduh," Coreny tiba-tiba memegangi salah satu matanya, "aku rasa sesuatu masuk di mataku."

"Jangan menggosoknya seperti itu. Hanya akan membuat matamu iritasi. Sini aku lihat," Katie mendorong tangan Corey dan melihat bahwa sebelah matanya berubah menjadi merah, membuat matanya sendiri berair ketika melihatnya. Melihat ada seperti debu kecil dengan hati-hati dia mengeluarkan debu itu dengan jarinya.

"Terima kasih Katie. Aku senang kau di sini untuk menyelamatkan mataku. Bagaimana aku bisa membalas budi?" Corey berterima kasih dan Katie tersenyum.

"Kalau begitu kau bisa menggantikanku bersih-bersih besok," Jawabnya membuat Corey tertawa dan mendengar suara seseorang yang berada di seberang ruangan.

Katie mengangkat wajahnya dan melihat raja Valeria sedang berdiri dan menatap mereka berdua.

Tiga kancing kemejanya terbuka, membuat dada bidangnya terlihat Sementara dia mengenakan celana Panjang hitam. Berdiri seperti itu, Alexander seperti sebuah fantasi yang menjadi kenyataan dari angan-angannya. Rambutnya sedikit basah dan membuat Katie bertanya-tanya sudah berapa lama dia di dapur. Jantungnya berdegup dengan kencang ketika dia melihat tatapan raja berpindah dari Corey ke dirinya. Dia menyadarinya!

"Aku harus pergi. Selamat malam," Corey membungkukkan badannya dan pergi meninggalkan ruangan meninggalkan Katie dengan Alexander sendirian.

"Ini," Alexander memberikan kendi air kepada Katie. Dia telah melupakan tentang air yang seharusnya dibawanya oleh karena dia sedang membaca potongan kertas itu!

Dia merasa seperti sedang berlari ketika mengisi kendi air itu. Alexander sedang menatapnya dan itu membuatnya merasa pusing. Dia dapat merasakan tatapannya. Dia tahu bahwa Alexander dapat mendengar debaran hatinya. Lupakan hal itu! Bahkan dia sendiri dapat mendengar dentuman jantungnya di telinganya sendiri.

Dia bernafas dengan lega ketika dia merasakan Alexander bergerak dari pintu dapur, berpikir bahwa dia telah kembali ke kamarnya.

"Katherine," Alexander berdiri di belakangnya.

Bab berikutnya