Kata-kata sang pria begitu menyentuhnya. Begitu manis, lembut, persis seperti permen kapas baginya.
Sang gadis menoleh, katanya, "Ya, aku tahu. Orang yang bersyukur pasti bahagia dengan hal-hal sederhana. Aku juga berpikir, kalau aku ini lumayan egois. Contohnya saja aku melarangmu punya sekretaris perempuan."
Mu Yuchen menyeringai saja, memeluknya erat. Hangat.
Keduanya datang untuk mengambil beberapa barang Shen Wenna, dan mereka menyempatkan diri untuk jalan-jalan sebentar di seputaran lingkungan universitas. Sungguh waktu yang langka untuk bisa sesantai seperti saat itu. Dan kebetulan, Su Nan berada di dekat Universitas A untuk mengunjungi orang tuanya, sehingga Xi Xiaye membawa Mu Yuchen ke tempat mereka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com