Maka tidak heran jika sang gadis menghilang tiba-tiba kala mereka pergi belanja kemarin. Mu Yuchen sempat khawatir, namun Xi Xiaye kembali muncul.
"Eheheh, itu hadiah pernikahanku. Aku 'kan miskin, jadi…"
"Bukan itu…"
Xi Xiaye menatapnya serius. Pancaran matanya memberikan kemurnian yang belum memudar dalamnya. Melihatnya seperti itu, Mu Yuchen seketika merasa kembali ke masa-masanya dulu yang lebih sederhana. Semuanya begitu mudah dan tak berbelit, persis seperti sang istri saat itu.
Sungguh dirinya telah memperoleh permata yang sebenarnya. Jelas, sang gadis sangat cekatan, bersikap dewasa, dan seorang wanita karir sukses, sehingga kenapa dia malah terlihat seperti gadis yang baru beranjak dewasa saat itu?
…
Ah Mo dan Mu Lingshi pun tiba ketika mereka berdua menikmati sarapan. Bergabung, bersama Su Chen.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com