webnovel

Membutuhkan Pernikahan (2)

Editor: EndlessFantasy Translation

Ding!

Bunyi suara lift lalu pintunya terbuka.

Xi Xiaye menarik napas dalam-dalam, tampak sedikit melamun saat ia berjalan keluar dari lift. Menghiraukan Mu Yuchen dan Li Si di belakangnya.

"Di-"

Saat Li Si hendak memanggil Xi Xiaye, dia berhenti saat melihat wajah Mu Yuchen.

Mata Mu Yuchen agak gelap ketika dia melihat ke arah Xi Xiaye pergi. Dia hanya keluar dari lift perlahan setelah beberapa saat.

"Tuan, Direktur Xi tampaknya punya hubungan dengan Walikota Xi. Jika tidak salah, Xi Xinyi adalah putri Walikota Xi dan Han Yifeng adalah penguasa Han Corporation. Keduanya baru saja kembali dari luar negeri belum lama ini. "Ada juga berita bahwa pernikahan ini bertujuan untuk mempersatukan keluarga Xi dan Han. Han Yifeng mungkin bertunangan dengan Xi Xinyi. Adapun Direktur Xi ..."

Li Si merasa ragu. Sebenarnya, seluruh Glory World Corporation tidak terlalu mengenal latar belakang Direktur Xi. Dia agak tertutup dan tidak pernah benar-benar berbicara dengan siapapun selain hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Hampir tidak mungkin mengetahui informasi pribadinya.

"Oh iya saya baru mengingatnya Tuan! Apa Tuan mungkin masih ingat dengan Xi Xinyi. Kota Imperial Sky Jewelry akan segera selesai dan Departemen Hubungan Masyarakat berpikir untuk mengundangnya menjadi duta perhiasan perusahaan kita. Dia sangat populer sekarang. Dan dia adalah seorang gadis muda yang punya citra yang sangat baik, secara keseluruhan dia sangat hebat. Departemen Hubungan Masyarakat mengirimkan proposal beberapa hari yang lalu dan Tuan telah memberi lampu hijau juga," Li Si menjelaskan saat menatapnya, namun Mu Yuchen tidak mengatakan apa-apa.

"Imperial Sky Jewelry City? Salah satu proyek di Imperial Sky Entertainment City?" Mu Yuchen bertanya setelah memikirkannya.

Li Si mengangguk. "Benar, Tuan! Ini salah satu proyek di Imperial Sky Entertainment City yang hampir selesai sekarang. Semua toko sudah penuh dan kita akan segera bisa menjalankannya. Departemen Perencanaan dan Departemen Hubungan Masyarakat sedang mengerjakan upacara pembukaan. Perkiraannya, kita akan mengadakan upacara pembukaan tepat pada Tahun Baru Cina."

"Siapa yang menangani proyek ini?"

"Tuan, proyek ini ditangani oleh Direktur Xi dan Direktur Chu. Setelah Direktur Chu pindah, semua perencanaan dan pelaksanaan sebagian besar dilakukan di bawah pengawasan Direktur Xi, termasuk fase untuk merekrut usaha-usaha untuk bergabung. Setelah itu, akan dialihkan ke Departemen Perencanaan dan menjadi pekerjaan Departemen Hubungan Masyarakat untuk mengerjakan upacara pembukaan. Ketua lama senang dengan efisiensi Direktur Xi, itulah mengapa Ketua lama menunjuk Direktur Xi untuk menangani New Era Plaza.

"Namun, saya tidak yakin apakah Tuan telah membaca berita dalam beberapa hari terakhir. Yueying Culture Media yang dijalankan oleh Nyonya Tertua keluarga Xi awalnya mengontrak beberapa proyek besar dengan Qi Kai, tetapi Qi Kai tiba-tiba mundur. Selain itu, Wakil Presiden perusahaan telah menggelapkan dana perusahaan dan melarikan diri ke negara lain. Tampaknya situasi sekarang sedang keruh. Xi Xinyi berasal dari Yueying Culture Media. Saat pertemuan dengan Xi Xinyi untuk membicarakan kontrak, dia sempat menyebutkan bahwa dia tertarik menjadi seorang aktris. Dia mungkin ingin mengundang kita ke industri film dan televisi."

Li Si terdiam setelah melaporkan semua yang dia tahu tentang situasinya kepada Mu Yuchen. Kemudian, Mu Yuchen bertanya, "Apa pendapatmu tentang industri film dan televisi?"

Li Si tahu bahwa bosnya menghindari industri seperti itu tetapi tetap saja, dia bertanya dengan tenang dan hati-hati, "Direktur Utama yang terdahulu sempat memiliki pemikiran untuk meng ekspansi ke arah itu sebelumnya dan ingin mencobanya untuk meningkatkan citra Glory World."

Mu Yuchen tiba-tiba memikirkan sesuatu dan cahaya dingin melewati matanya. Mu Yuchen bertanya ketika dia melirik gambar di tangannya, "Apakah Departemen Hubungan Masyarakat sudah menandatangani kontrak dengan brand ambassadornya ini?"

"Mmm, kudengar mereka menandatangani kontrak kemarin. Mereka akan datang dan membahasnya secara detail dalam beberapa hari. Aku mendengarnya dari orang-orang di Departemen Perencanaan. Namun, proyek ini ditangani oleh atasan Direktur Xi, Wakil Direktur Xu. Dia yang lebih tahu tentang semua itu. "

Mu Yuchen tiba-tiba mengerutkan kening dan melihat gambar itu lagi. Setelah beberapa saat, tanpa kata-kata dia menyerahkan gambar itu kepada Li Si.

Li Si diam-diam mengamati Mu Yuchen dan memperhatikan bahwa raut wajah atasannya itu berubah sendu, tetapi dia tidak banyak bertanya dan mengambil kertas itu dengan hati-hati, menyimpannya di folder di tangannya sebelum mengikutinya.

...

Angin terasa dingin di malam hari. Di pinggir jalan yang berjarak dua kilometer dari gedung Glory World Corporation, Xi Xiaye mengerutkan kening saat mencoba menyalakan mobil berulang-ulang, namun mobil itu tidak mau menyala juga. Dia meninggalkan mobilnya dengan jengkel saat menyadari ada sesuatu yang salah dengan mobil itu.

Angin kencang bertiup ke arahnya begitu dia melangkah keluar dari mobilnya dan seluruh tubuhnya menggigil ketika rambutnya yang sebatas pinggang tergerai berantakan.

Dia menghela nafas tak berdaya dan mencoba memperbaiki rambutnya yang berantakan sebelum membuka kap mobilnya dan melihat sekeliling. Ada bagian yang tidak berfungsi tetapi dia tidak memiliki kotak alat bahkan jika dia ingin memperbaikinya. Setelah berpikir, dia mengeluarkan teleponnya dan menelepon bengkel mobil.

Saat dia menemukan nomor itu di buku alamatnya, Porsche perak gelap yang mewah berhenti di depannya. Sebelum dia bisa bereaksi, jendelanya bergulir ke bawah dan dengan suara yang sedikit memaksa memanggilnya, "Masuk ke mobil!"

Xi Xiaye terkejut melihat wajah tampan Mu Yuchen dan tidak yakin bagaimana harus bereaksi.

Mu Yuchen tanpa daya langsung menghela nafas. Mengarahkan jari panjangnya ke Xi Xiaye dan berkata, "Xi Xiaye, masuk ke mobil!"

Xi Xiaye akhirnya bergerak, saat mendengar namanya dipanggil lagi. Dia ragu-ragu dan berkata, "Mobilku mogok. Aku tidak ingin diundang ke kantor polisi untuk sesi minum teh."

Bab berikutnya