"Ahh... Sayang, seleramu sangat bagus. Rumah ini memang indah sekali," komentar London saat ia menurunkan koper-koper mereka dari bagasi dan mendorongnya masuk ke dalam rumah baru mereka.
Pintu rumah terbuka secara otomatis karena ia telah memasang pemindai wajah di dalam sistem rumah sehingga begitu melihat L atau ia datang, pintu akan terbuka seketika.
London menaruh koper L di kamar gadis itu dan kopernya sendiri di kamar miliknya. Setelah mengatur barang-barang pribadinya di lemari, ia lalu keluar menemui L yang ternyata sudah duduk di piano dan sedang mencoba tuts-nya.
London tidak mau mengganggu L di saat gadis itu sedang menikmati musiknya. Karena itu ia hanya berdiri di sudut dan memperhatikan L menyentuh satu persatu tuts pianonya dengan penuh kasih sayang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com