"Jangan memberi harapan palsu padaku Varell." Mia menarik kasar tangannya dan berjalan meninggalkan Varell yang diam mematung di dapur.
Kini Mia berdiri menatap kosong ke arah jendela yang menunjukan halaman hijau ditumbuhi bunga mawar merah, Ia menahan air matanya, mengucapkan kalimat penyemangat pada dirinya sendiri, tenanglah Mia.. kamu bahkan belum jatuh cinta padanya. Mia kembali meyakinkan dirinya sendiri dan menepuk dadanya yang terasa sesak sampai terasa tangan kekar Varell menyelimuti tubuhnya tiba-tiba.
"Bagaimana jika aku menyebutnya memulai kisah baru.. kisah kita berdua, hanya antara kamu dan aku." Varell kembali berucap sambil terus mendekap Mia erat.
"Aku telah membuka diri dan kamu memiliki ketertarikan padaku.. kita hanya perlu menjalani segalanya tanpa membatasi diri dan kisah kita berdua akan terajut dengan sendirinya." Lanjutnya, ia membalikkan tubuh Mia dan menatapnya lekat penuh harap, semoga Mia akan mengerti.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com