webnovel

perkelahian

Kedekatan Ivanka dan Riqky menjadi gosip baru. Gosip bertiup dengan kencang. Dan sampai di telinga Ryan. Panas telinganya mendengar kabar beredar tentang kedekatan mereka.

Dia juga mendengar berita barusan kaki kekasih tercintanya mengalami cidera membuat dia di gendong dalam pelukan pria lain.

Selain kuatir akan keadaan Ivanka, Ryan juga tdak tahan hanya menunggu, Ryan sudah bertekad menunggu Ivanka tidak peduli perlu berapa jam.

Ryan sudah menunggu selama empat jam di depan kantor Ivanka dan sekarang sudah pukul sepuluh malam, tapi kekasihnya belum keluar dari kantor. Tapi dia sudah bertekad.

Jam sebelas malam lewat Ryan melihat Ivanka keluar kantor.

Ryan bisa melihat wajah lelah dari kekasih nya. Dan dia berjalan dengan kaki yang agak pincang.

Hatinya sakit, dia merasa tidak berguna. Tidak bisa membantu apapun dalam pekerjaan karena mereka juga berbeda departemant.

Ryan langsung berlari mendekati nya, memapah Ivanka sambil memeluknya. Membantu kekasihnya berjalan menuju tempat sepeda nya di parkir.

"Ryan, kamu masih menunggu ku?"

"Hmmm...

Ayo ku antar pulang, sekarang sudah larut malam"

"'Lain kali tidak usah repot, Ivanka aku yang akan mengantar nya pulang." suara Riqky dari belakang Ivanka.

"Aku tidak mengenal mu, Ivanka adalah calon istriku sudah sewajarnya bagi ku untuk mengurusnya. Sebaiknya kamu tidak melewati batas mu!".

" Ha..ha..

"Kamu tidak perlu menekan kata calon istri, dari yang ku dengar kalian juga belum bertunangan. Pernikahan juga bisa menjadi perceraian apa lagi status Ivanka untuk saat ini hanya kekasih mu."

"Aku menghargai anda sebagai partner kerja Ivanka. Aku juga berterima kasih pada anda, dari yang ku dengar anda banyak membantu Ivanka. Jadi sebagai orang terdekat Ivanka, aku sekali lagi ber terima kasih. Tapi perlu anda ingat juga, anda cukup membantu nya saya sebatas itu saja!.". ucap Ryan sengaja dengan menggunakan bahasa formal.

"Ha..ha..ha.."

"Jika bicara orang terdekat, aku rasa, aku yang lebih layak. Sebelum kamu bertemu dengan nya, aku lah yang sudah mengenalnya. Aku mengenal dia dari dia di bangku SMA."

"Lama atau baru bukan jadi hitungan kedekatan. Dulu mungkin dia teman SMA anda. Tapi yang jelas sekarang dia adalah kekasih ku. Itu adalah hasil akhir."

"Hasil akhirnya belum keluar. Jangan terlalu percaya diri".

Bingung dan kesal mendengar ke dua pria itu beradu argumen, Ivanka memotong

" Kalian mau sampai kapan disini ? Aku lelah dan ingin cepat sampai di mess. Kalau kalian masih suka berbincang silakan lanjutkan aku permisi pulang lebih dahulu".

"Sepeda mu ban nya kempes lagi. Besok aku akan mengurusnya nya lagi. Sekarang naik lah ke sepeda ku, aku akan mengantarmu"

Ucap Ryan dengan nada lembut.

"Ok" Ivanka langsung mengambil posisi di boncengan Ryan.

"Oh ia Ky, besok pagi aku libur." Lapor Ivanka

Lalu sepeda Ryan berlalu dengan cepat tanpa menunggu jawaban dari Riqky.

Bab berikutnya