webnovel

Jenjang Menengah!

Editor: Wave Literature

Malam telah tiba. Bulan di langit muncul dari balik awan seperti piring berwarna perak. Bintang-bintang kecil menghiasi sekelilingnya.

Gu Yue Mo Bei berdiri di halaman rumahnya. Ia menatap sang rembulan yang ada di langit.

"Adikku, aku dengar kau terluka hari ini." Di belakangnya, terdengar suara Gu Yue Mo Yan.

"Kak, apa kau khawatir aku akan trauma setelah muntah darah hari ini?" Mo Bei menoleh dan tersenyum.

Melihat adiknya tertawa, hati Mo Yan terasa lega. Meskipun ia sendiri sangat khawatir, ia justru berkata, "Tidak mungkin! Kakakmu ini yang paling mengerti dirimu. Adikku, kau akan menjadi kepala keluarga kita di masa depan. Tidak mungkin kau takut dengan luka sekecil itu."

"Hehehe, aku tahu Kakak sayang padaku," Mo Bei menggaruk kepalanya dan tertawa malu.

"Kau tahu, Kak?" Kedua mata Mo Bei bersinar terkena cahaya rembulan. "Meskipun aku gagal kali ini, aku mendengar Fang Yuan terengah-engah di tengah pertarungan. Biasanya dia dengan mudah melawanku dengan 2-3 kali pukulan. Namun, aku telah menemukan kelemahannya. Ia tak sekuat yang orang lain kira. Suatu hari nanti, aku akan mengalahkannya dengan cara yang adil dan jujur."

"Bagus! Kau menjadi seperti yang telah diharapkan oleh keluarga Mo!" Mo Yan tertawa dan menepuk kepala adiknya. Namun kemudian wajahnya berubah menjadi khawatir, "Tapi karena kau menderita luka dalam, tolong jangan latihan bela diri dulu untuk sementara waktu."

"Jangan sentuh kepalaku, Kak. Aku sudah besar." Mo Bei menyingkirkan kepalanya dari tangan kakaknya dengan nada tidak senang, "Aku mengerti apa yang Kakak katakan. Aku punya rencana. Selama beberapa hari ini aku akan mengembangkan dinding celahku. Aku harus segera mencapai jenjang menengah agar aku bisa meraih posisi pengawas kelas – dan juga supaya aku bisa menghentikan Fang Yuan. Akan kutunjukkan padanya, bahwa hal terpenting dalam kultivasi seorang Gu Master adalah bakat!"

"Aku senang kau berpikiran begitu. Dulu aku hanya menjadi wakil pengawas. Kalau kau berhasil menjadi pengawas, aku akan sangat senang."

"Jangan khawatir, Kak. Aku akan mendapatkan posisi itu!"

Di saat yang bersamaan, di kediaman keluarga Chi….

Di dalam sebuah ruang rahasia, hanya ada sebuah obor yang menyala. Obor itu terpasang di dinding batu.

Cahaya apinya memenuhi ruangan kecil itu.

Salah satu tetua yang berkuasa di desa, Gu Yue Chi Lian, sedang duduk menghadap cucunya, Gu Yue Chi Chen. Keduanya duduk di sebuah tikar; bayangan mereka terlihat di lantai.

Gu Yue Chi Lian merentangkan tangannya, lalu menyentuh perut Chi Chen.

Wajah Gu Yue Chi Chen dipenuhi kekhawatiran. Pikirannya berusaha menenangkan ombak Primeval Sea yang ada di dalam celahnya.

Di dunia ini, tak ada dua pohon yang sama persis. Sama seperti Gu Master – tak ada yang memiliki cairan primeval yang sama persis.

Ketika cairan primeval yang bersumber dari luar masuk ke dalam celah, cairan primeval di dalam tubuh akan berusaha menolaknya.

Jika Gu Yue Chi Chen tidak memaksa cairan dari luar untuk masuk, kedua cairan di dalam tubuhnya akan bertubrukan. Akibatnya, celah di dalam tubuhnya akan rusak.

Primeval Sea adalah dasar sebuah kultivasi. Ia merupakan hal yang paling penting bagi seorang Gu Master.

Jika celah itu rusak, maka setidaknya level kultivasi milik orang tersebut akan menurun. Namun jika rusak parah, nilai bakat orang itu bisa berkurang pula. Jika celah di dalam tubuh hancur seluruhnya, sang Gu Master akan langsung tewas.

Setelah beberapa saat, Gu Yue Chi Lian berhenti menyalurkan cairan primeval-nya. Perlahan, ia menarik kembali tangannya.

Gu Yue Chi Chen menarik napas lega. Tubuhnya yang tadinya tegang, kini mulai rileks. "Terima kasih, Kakek. Kakek telah mengembangkan celahku dan menyalurkan cairan primeval ke dalam tubuhku setiap tiga hari sekali. Ini pasti berat bagi Kakek!"

Dahi Gu Yue Chi Lian dipenuhi oleh keringat. Ia menghela napas dan berkata, "Ini tidak bisa dihindari. Karena bakatmu hanya bernilai C, kau akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa naik ke jenjang menengah. Waktu yang diperlukan biasanya dua kali lebih banyak dari milik Gu Master yang bernilai B; dan empat kali lebih banyak dibanding mereka yang bernilai A. Dalam situasi seperti ini, bakat aslimu bisa-bisa ketahuan. Jadi meskipun metode ini berbahaya, kita harus melakukannya."

"Saya mengerti maksud Kakek."

"Tidak apa-apa, selama kau mengerti." Orang tua itu menghela napas, "Metode ini juga memiliki kekurangan. Meskipun cairan primeval berwarna perak milikku memiliki efek yang lebih hebat, celahmu masih menganggapnya cairan asing. Jadi, meskipun dinding celahmu berubah menjadi dinding air, energiku masih ada di sana. Semakin banyak energi asing yang masuk, celahmu akan semakin tidak murni. Akibatnya, bakatmu akan tertahan dan perkembanganmu akan semakin melambat."

Gu Yue Chi Chen menggigit bibirnya, "Kakek, demi masa depan keluarga Chi, saya rela mengorbankan masa depan saya!"

Gu Yue Chi Lian mengelus jenggotnya dengan senang. "Aku senang kau berpikiran seperti itu. Namun masih ada harapan bagimu. Jika kita bisa menemukan Gu Cleansing Water, ia bisa membersihkan dinding celahmu dan menghilangkan energi asing di dalam Primeval Sea-mu."

"Selain itu, aku telah meminta kenalanku untuk mencari seekor cacing Liquor untukmu. Cacing ini bisa membantu seorang Gu Master tingkat satu menaikkan jenjang cairan primeval-nya. Cairan yang akan dikembangkan adalah cairanmu sendiri – tidak termasuk cairan yang asing. Cara ini tidak memiliki efek samping maupun resiko apapun. Selain itu, efek positifnya jauh lebih besar!"

Gu Yue Chi Chen merasa sangat senang. "Terima kasih, Kakek!"

"Namun, cacing Liquor sangat sulit ditemukan. Cacing itu merupakan salah satu Gu tingkat satu yang sangat langka. Begitu mereka dijual di pasaran, mereka langsung dibeli. Tentu saja, ada beberapa Gu di dunia ini yang katanya bisa mengubah bakat seorang Gu Master. Namun sampai sekarang, Kakek masih belum melihatnya. Aku hanya mendengar beberapa rumor tentang hal itu." Orang tua itu menjelaskan.

Angin malam bertiup lembut, lalu memasuki jendela kamar seseorang.

Gu Yue Fang Zheng duduk di tempat tidurnya dengan mata terpejam. Ia memegang sebutir batu primeval di kedua tangannya.

Primeval Sea berwarna hijau tembaga miliknya bergejolak. Ombak-ombaknya menabrak dinding celahnya yang berwarna putih.

Ia memiliki bakat bernilai A, dan cairan primeval-nya memenuhi 80% cairan. Kecepatan penyembuhan diri miliknya dua kali lebih besar daripada Fang Yuan!

Dengan anugerah itu, ia sudah hampir mencapai jenjang menengah tingkat satu.

Huft.

Beberapa saat kemudian, Gu Yue Fang Zheng menghembuskan napas dan membuka kedua matanya.

Bulan di langit terlihat terang, dan bintang-bintang bertaburan di sekelilingnya. Dari jendela, ia bisa melihat rumah-rumah bambu yang berwarna hijau kebiruan.

Suasana malam itu begitu damai dan penuh harmoni.

"Waktu selalu berjalan cepat ketika berkultivasi. Dalam sekejap, malam telah larut," gumam Fang Zheng pelan. Perlahan ia membuka kedua tangannya, dan kumpulan bubuk di tangannya langsung jatuh ke lantai.

Setelah cairan dari batu primeval diserap seluruhnya, batu itu akan berubah menjadi bubuk.

Fang Zheng mengernyitkan dahi sembari menatap kumpulan bubuk itu.

Ia mengambil kantong uangnya. Isinya hampir habis.

Di dalamnya hanya tersisa tiga butir batu primeval.

Fang Zheng selalu menerima tiga butir batu primeval dari akademi setiap tujuh hari sekali. Namun karena Fang Yuan selalu mencuri satu butir batu darinya, ia selalu memiliki dua butir setiap minggu.

Paman dan Bibi juga memberinya biaya hidup, namun mereka juga memberi tiga butir batu seminggu sekali.

Bagaimana mungkin batu-batu ini cukup baginya?

Fang Zheng berambisi untuk mengalahkan Fang Yuan, sehingga ia seringkali berinisiatif meminta batu primeval pada Paman dan Bibi.

Setelah beberapa kali, bibinya akan memanggilnya untuk berbicara dari hati ke hati. Ia akan menjelaskan betapa miskinnya keluarga mereka dan betapa sulitnya mendapatkan uang. Bibinya juga berkata bahwa mereka tak punya sisa uang untuk diberikan padanya. Sejak itu, Fang Zheng tidak berani meminta uang pada mereka.

"Ayah dan Ibu sudah berusaha semampu mereka untuk mendukung kultivasiku. Aku tak bisa terus merepotkan mereka. Karena aku hanya punya tiga butir saat ini, aku harus lebih berhemat. Jika aku memakai satu butir sehari, aku akan memiliki cukup persediaan untuk tiga hari."

"Aku yakin dalam waktu 3-4 hari lagi, aku akan mencapai jenjang menengah! Aku penasaran, bagaimana perkembangan Kakak sekarang?" pikir Fang Zheng sembari menoleh ke arah asrama akademi.

"Bakatku bernilai A, sementara bakat Kakak hanya bernilai C. Dia jelas lebih lambat dari aku. Kakak tak dapat menyaingiku kali ini! Kak, aku akan menunjukkanmu kekuatan yang dimiliki bakat bernilai A!"

Sembari berpikir demikan, Fang Zheng mengepalkan kedua tangannya.

…...

Sementara itu, di asrama akademi….

Pintu kamar Fang Yuan tertutup rapat.

Di tengah kegelapan, Fang Yuan tidak tidur. Sebaliknya, ia duduk di tempat tidurnya.

Kultivasi seorang Gu Master tak bisa menggantikan tidur. Biasanya Fang Yuan sudah tidur pada jam ini.

Namun ketika ia berkultivasi tadi, ia bisa merasakan bahwa ia hanya butuh selangkah lagi untuk mencapai jejang menengah.

"Sepertinya aku tak akan tidur malam ini. Aku akan langsung berkultivasi!" Kedua matanya dipenuhi semangat.

Sesaat kemudian, ia memejamkan kedua matanya. Pikirannya pun melaju ke arah celah di dalam tubuhnya.

Seluruh warna cairan primeval-nya telah diubah oleh sang cacing Liquor menjadi warna hijau pucat.

"Naik." Fang Yuan memberi sinyal di otaknya. Kemudian, Primeval Sea-nya mulai bergerak.

Gerakan itu semakin kencang, hingga membentuk beberapa ombak.

Byur, byur, byur….

Ombak-ombak itu saling berlomba mencapai dinding celah.

Bagaikan ombak yang menabrak terumbu karang, cairan primeval itu akan pecah menjadi tetesan berwarna zamrud. Tetesan-tetesan tersebut lalu kembali jatuh ke dalam lautan.

Sekumpulan kecil cairan keluar dan berubah menjadi sebuah energi yang tak terlihat. Energi itu masuk menembus dinding celah.

"Naik lagi," Fang Yuan memberi sinyal sekali lagi. Ombak-ombak pun semakin membesar, Jika ombak yang tadi bagaikan sekumpulan kelinci dan anjing, kini ombak tersebut terlihat seperti sekumpulan kuda yang menyerbu dinding celah.

Ombak itu membentuk seekor naga!

Cairan primeval itu langsung keluar dengan cepat, dan permukaan lautan mulai menurun drastis.

Byur, byur, byur….

Ombak-ombak terus menyerang dinding celah. Hingga pada akhirnya, sesuatu terjadi. Dinding putih itu tiba-tiba bergetar dan mengeluarkan cahaya yang membutakan mata.

Setelah mengetahui hal itu, Fang Yuan merasa senang karena bagian terpenting dalam kultivasinya telah muncul. Dengan cepat, ia mengaktivasi seluruh cairan primevalnya. Seluruh cairan langsung menyerbu dinding tersebut.

Cahaya putih bersinar semakin terang. Setelah lebih dari 10 tarikan napas, muncul beberapa potongan cahaya dari balik dinding. Potongan-potongan cahaya saling bertabrakan bagai air yang mengalir. Mereka pun mulai menyatu dan membentuk sebuah sinar putih.

Akhirnya, sinar putih menyelimuti seluruh dindingnya.

Sinar putih pun memudar, dan dinding putih juga menghilang. Kini, yang ada hanyalah dinding air berbentuk bola yang berwarna putih. Permukaan dinding itu halus tanpa cela. Dinding air tersebut lebih tebal daripada dinding yang sebelumnya. Beberapa butir cahaya kecil yang berkedip-kedip terlihat memasuki dindingnya.

Primeval Sea di dalam tubuhnya mulai mengalir dengan tenang. Tersisa 20% cairan primeval di dalam celah.

"Aku berhasil mencapai jenjang menengah!" Fang Yuan tertawa senang sembari membuka kedua matanya.

Sinar mentari mulai menembus jendela kamarnya.

Tanpa disadari, malam telah digantikan oleh pagi.

Bab berikutnya