webnovel

Sang Ketua Akademi Tak Bisa Berkata-Kata

Editor: Wave Literature

Rasa bahagia itu tak lantas membuatnya lengah; dengan cepat Fang Yuan menenangkan diri dan mulai memikirkan apa yang akan terjadi padanya setelah ini:

"Spring Autumn Cicada memiliki kemampuan untuk lahir kembali. Namun, sekarang ia sangat lemah – jika aku menggunakannya sekarang, ia akan mati. Karena ia Gu tingkat enam, aku masih bisa menggunakan auranya. Itu tak akan melukainya."

"Hee hee hee." Seusai ia berpikir, ia mengosongkan pikirannya dan membuka kedua matanya. Cacing Liquor itu masih melayang di hadapannya; tubuhnya bergetar di antara sekumpulan cairan primeval yang melingkupinya.

Cacing itu tadinya mengorbankan segalanya demi bertahan hidup, namun ia tak berdaya di hadapan aura milik Spring Autumn Cicada. Akibatnya, kekuatan yang ia miliki saat ini bahkan tidak mencapai 1%.

"Spring Autumn Cicada," Fang Yuan menggumam. Lalu, ia melepaskan sedikit aura dari tubuh Spring Autumn Cicada itu. Auranya menekan tubuh cacing Liquor; akibatnya, tubuh cacing itu membeku bagaikan hewan yang sudah mati. Keinginan milik cacing itu ketakutan saat merasakan aura jangkrik; seperti seekor tikus melarikan diri dari kucing yang mengejarnya. Cacing itu menggulung dirinya menjadi sebuah bola – terlalu takut untuk bergerak sedikitpun.

Fang Yuan tertawa dan memanfaatkan kesempatan untuk mengerahkan semua cairan primeval-nya. Awalnya, cacing Liquor melakukan perlawanan yang kuat saat cairan primeval mulai memasuki tubuhnya – karena itulah, cairan yang ada di dalam tubuhnya hanya menyebar sedikit. Namun, sekarang, cairan primeval dengan mudah memenuhi tubuh si cacing. Sama sekali tak ada perlawanan ataupun gangguan.

Cairan itu dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh cacing Liquor. Dalam waktu yang singkat, tubuh sang cacing yang tadinya seputih mutiara kini berubah total menjadi kehijauan.

Satu masalah Fang Yuan berhasil diatasi. Keinginan cacing Liquor itu telah sepenuhnya digantikan oleh keinginan milik Fang Yuan.

Dengan begitu, cacing Liquor telah berhasil dikembangkan seutuhnya!

Dibanding dengan sebelumnya – dimana Fang Yuan harus bersusah payah mengitari gunung-gunung dan menyeberangi jurang – proses kultivasi kali ini semudah menelan ludah.

Fang Yuan bisa merasakan koneksi yang hangat dan misterius antara dirinya dan cacing Liquor. Cacing itu kini menjadi bagian dari diri Fang Yuan. Jika Fang Yuan menyuruhnya untuk membungkuk, ia akan membungkuk; jika Fang Yuan menyuruhnya untuk menggulungkan diri menjadi sebuah bola, ia akan menggulungkan dirinya. Rasanya seperti Fang Yuan menggerakkan jarinya sendiri.

Fang Yuan menyerap balik cairan primeval-nya, dan tubuh cacing Liquor kembali ke bentuknya yang putih dan gemuk. Dengan satu lompatan, cacing itu melayang di udara dan pergi menuju celah di dalam tubuh Fang Yuan. Sesampainya di dalam, cacing itu terbang menjauh dari Spring Autumn Cicada dan memasuki Primeval Sea. Di atas permukaan lautan, cacing Liquor meregangkan tubuhnya dengan seenaknya; terkadang ia akan menggerakkan pinggangnya seakan-akan ia sedang mandi air panas.

"Dengan adanya Spring Autumn Cicada, aku harus mengganti rencanaku." Fang Yuan mengalihkan pikirannya dan mengambil Gu Moonlight. Ia mengulangi apa yang ia lakukan tadi: Mengeluarkan sedikit aura dari Spring Autumn Cicada untuk menekan Gu Moonlight itu.

Saat Gu Moonlight merasakan aura milik Spring Autumn Cicada, ia menyerah dengan cepat. Rasa takutnya terlampau besar hingga ia hanya bisa meringkukkan tubuhnya.

Cairan primeval Fang Yuan memasuki tubuh Gu Moonlight – seketika tubuh Gu berubah menjadi kehijauan. Hanya dengan sedikit dorongan, cairan itu dengan cepat mencekik keinginan Gu tersebut.

Setelah selesai, Fang Yuan mengambil kembali cairan primeval-nya, dan Gu Moonlight kembali ke warna dan wujudnya yang semula. Gu itu kemudian hinggap di dahi Fang Yuan – cahaya biru pucat miliknya menyinari kedua alis Fang Yuan.

Semua proses kultivasi Gu Moonlight tidak mencapai 5 menit. Dibandingkan sebelumnya, kecepatan kultivasi kali ini meningkat pesat.

Tak hanya cepat, cairan primeval yang diperlukan juga sangat sedikit.

Selama beberapa hari belakangan, Fang Yuan telah mengonsumsi 6 butir batu primeval hanya untuk mengembangkan cacing Liquor. Namun, malam ini, setelah memperhatikan bagian dasar Primeval Sea-nya, Fang Yuan sadar bahwa ia sama sekali tak menggunakan satu batu pun.

"Haha, dengan Spring Autumn Cicada di tanganku, rasanya seperti aku mendapat bantuan dari Tuhan! Aku hanya perlu menggunakan auranya, dan semua Gu tingkat satu bisa dikembangkan dengan mudah. Meskipun aku hanya memiliki bakat bernilai C, aku tak perlu meminta bantuan batu primeval. Perbedaan dulu dan sekarang seperti Surga dan Bumi."

Fang Yuan merasa gembira. Ia seakan berhasil menyingkirkan segala kabut dan awan di langit sehingga ia mampu melihat langit biru yang cerah.

Meskipun kondisi Spring Autumn Cicada saat ini terlampau lemah, ia masih merupakan Gu tingkat enam. Seekor harimau yang sekarat masih meninggalkan ancaman; sebuah kapal yang rusak masih memiliki 3 kilogram paku[1]1. Hanya dengan mengandalkan auranya, kultivasi Fang Yuan kali ini akan menjadi sangat mudah.

Saat ini, bulan di luar jendela terlihat bersinar; hanya ada sedikit bintang di langit. Sinar rembulan itu menembus jendela dan menyinari wajah Fang Yuan.

"Aku kira aku tak akan bisa mendapatkan posisi nomor satu, tapi takdir berkata lain. Waktu tak akan menunggu siapapun! Aku harus pergi ke akademi sekarang dan mendapatkan hadiah utamanya!" Sorot kedua mata Fang Yuan dipenuhi semangat.

Dengan perintah Fang Yuan, Spring Autumn Cicada itu menghilang dari pandangannya dan kembali tidur. Lalu, ia memanggil si cacing Liquor dan menyembunyikannya di sudut tempat tidurnya. Dengan begitu, ia tak akan diperiksa oleh pihak akademi.

15 menit kemudian, di dalam akademi klan.

Sang ketua akademi telah lama tertidur pulas; namun di dalam mimpinya, ia samar-samar mendengar seseorang mengetuk pintunya. Ia pun terbangun dan membuka kedua matanya dengan kesal. "Siapa datang kemari malam-malam?"

Suara di luar langsung membalas dengan sopan, "Lapor, Tuan! Ada murid angkatan tahun ini yang sudah selesai mengembangkan Gu Moonlight-nya. Anda sudah menyuruh rekan-rekan Anda untuk langsung melaporkan nama pertama yang muncul – tak peduli jam berapapun itu."

"Ya… itu memang benar." Sang ketua akademi mengerutkan keningnya, lalu bangun dari tempat tidurnya. Sembari mengenakan jubahnya, ia bertanya, "Siapa murid yang mendapat gelar nomor satu tahun ini? Apa dia Gu Yue Fang Zheng?"

Suara di luar menjawab, "Sepertinya. Saya langsung kesini setelah mendengar kabar itu, Tuan. Sepertinya dia merupakan seseorang dari keluarga Fang."

"Hehe, dihitung dari waktu yang ada, mungkin itu memang dia." Sang ketua tertawa ringan, lalu berkata dengan nada penuh percaya diri, "Siapa lagi yang mampu selain seseorang yang memiliki bakat bernilai A? Semua murid dengan bakat bernilai B tidak akan mampu melakukannya bahkan dengan bantuan batu primeval sekalipun. Kalau tidak begitu, apa pentingnya nilai sebuah bakat kultivasi?"

Sembari berkata demikian, sang ketua langsung membuka pintunya. Di luar, salah seorang rekannya membungkuk dengan hormat; kedua kakinya mundur dua langkah. "Tuan benar," ia berkicau.

Di dalam aula, sekitar sepuluh lilin menerangi seluruh isi ruangan. Rekan sang ketua telah menemui Fang Yuan lebih dulu. Di bawah cahaya lilin, wajahnya menunjukkan ekspresi tercengang. "Tunggu dulu, apa katamu? Namamu Gu Yue Fang Yuan, bukan Gu Yue Fang Zheng?"

Fang Yuan mengangguk. Saat itulah, sang ketua akademi masuk dari pekarangan. Fang Yuan dan pria itu berdiri dan bersiap untuk menyambut sang ketua.

Saat sang ketua melihat Fang Yuan, wajahnya dipenuhi senyum. Ia berjalan mendatangi Fang Yuan, lalu menepuk bahunya dengan ramah. "Kerja bagus, Gu Yue Fang Zheng; kau sama sekali tidak mengecewakanku. Kau benar-benar memiliki bakat bernilai A – jenius! Semua teman-temanmu yang memiliki bakat B dan C tak akan pernah bisa sepertimu – betapa keraspun mereka berusaha. Ha ha ha."

Fang Yuan dan Fang Zheng merupakan saudara kembar; sehingga penampilan luar mereka sama persis. Bahkan, sang ketua akademi pun tidak bisa membedakan mereka.

Fang Yuan tidak bersikap sombong maupun merendah. Ia mundur selangkah; bahunya tak lagi disentuh tangan sang ketua. Ia menatap sang ketua akademi, kedua tangannya terlipat di balik punggungnya. Lalu ia berkata dengan senyum samar, "Pak ketua akademi, Anda keliru. Saya Gu Yue Fang Yuan – Gu Yue Fang Zheng adalah saudara saya."

"Hah?" Sang ketua membuka mulutnya dengan terkejut. Ia memperhatikan Fang Yuan dengan ragu; kedua alisnya mengkerut. Setelah beberapa helaan napas, ia akhirnya berbicara. "Kamu Gu Yue Fang Yuan?"

"Benar, Pak," jawab Fang Yuan.

"Kamu sudah selesai mengembangkan Gu Moonlight?" Sang ketua sangat terkejut. Sepasang matanya menatap tajam simbol bulan sabit di dahi Fang Yuan. Kedua matanya terlihat bersinar; ia menanyakan hal yang sudah jelas.

"Benar, itu yang terjadi," kata Fang Yuan.

"Jadi, kamulah yang pertama dari semua angkatanmu?" Sang ketua terus menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang konyol, namun itu bukan salahnya. Situasi ini memang benar-benar terjadi di luar dugaan orang-orang.

Ia sudah mengetuai akademi selama puluhan tahun dan sangat berpengalaman. Ia sudah pernah melihat beberapa murid dengan bakat bernilai C berhasil menjadi nomor satu sebelumnya, namun tak pernah ada yang secepat ini. Apalagi dengan fakta bahwa angkatan tahun ini dipenuhi dengan bakat-bakat bernilai A dan B.

"Jika tak ada yang datang sebelum saya…" Fang Yuan berpura-pura berpikir keras, lalu ia menggosok hidungnya dan melanjutkan, "Sepertinya iya."

"....." Sang ketua tak bisa mengatakan apa-apa lagi.

Bab berikutnya