webnovel

Masuklah ke Sekolah Kami

Editor: Wave Literature

Kata-kata dari gadis berambut hitam, Natsuya Yoruhana, si ketua OSIS, mengejutkan satu meja hingga ada keheningan yang lama disana,

"Erm…hai." Wajah Seiji bergerak-gerak, "Saya ingin bertanya… apa maksud anda barusan?"

"Apa yang saya katakan adalah kenyataan yang sebenarnya." Natsuya Yoruhana menatapnya dengan penuh perhatian dan tersenyum sedikit kepadanya: "Tapi itu sudah lama sekali."

Pikiran Seiji dipenuhi pertanyaan. Dia melirik ke arah Mika yang duduk disana, tercengang, dengan mulut dan mata yang terbuka lebar.

*Uhuk Uhuk.*

Dia memaksakan batuk.

"Yah… sepertinya kita harus mengobrol dulu dengan baik, mm... Nona Yoruhana, anda dan Mika mungkin bisa melihat menu dan memesan sesuatu untuk dimakan."

Akhirnya ia menenangkan suasana yang tegang ini. Saat kedua gadis itu melihat ke menu, Seiji menghela nafas dalam hati.

"Ketua, minuman itu khusus pasangan untuk diminum bersama…"

"Eh? Pasangan bersama… di lokasi publik… Hmph, memang tidak tahu malu!"

Pikiran Seiji kemana-mana karena pipi Natsuya memerah sedikit, dan ekspresinya yang polos itu tiba-tiba menjadi lebih murni.

Begitu Seiji mengamatinya dengan sedikit terkejut, ekspresi gadis berambut hitam itu segera kembali ke ekspresi ketidakpeduliannya.

Mungkin, dia adalah salah satu wanita legendaris yang tidak pernah pergi keluar?

Seiji tidak pernah menduga kalau ia akan bertemu karakter seperti itu di dunia nyata.

Oke, mungkin penampilannya yang membawa pedang tidak aneh di dunia yang dipenuhi elemen 2-D?

Setelah semuanya memesan makanan, meja itu kembali menjadi tenang.

"Nona Yoruhana, bukankah anda akan menjelaskannya lebih lanjut?" Sekali lagi Seiji memecahkan kesunyian.

"Anda benar-benar tidak banyak bicara. Sejujurnya, insiden ini terjadi di masa lalu dan tidak akan berdampak padamu yang saat ini." Natsuya menatapnya dalam-dalam: "Meskipun itu adalah kenangan yang tak terlupakan dari masa kecilku, kamu bahkan tidak pernah bertemu saya sebelumnya, jadi kita belum pernah berkomunikasi. Saya akui kalau cara bicara saya sedikit gegabah, tapi itu hanya untuk melepaskan emosi saja."

"Oh…"

"Jika aku mengejutkanmu, aku minta maaf." Natsuya tersenyum lembut. "Pertemuan hari ini adalah undangan dari saya, jadi saya sangat berterima kasih karena anda sudah menerima undangan saya. Dengan bertemu anda disini, saya dapat mengingat wajah yang saya kaitkan dengan nama Seiji. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih."

"Terima kasih? Saya pikir saya belum melakukan apapun yang memerlukan rasa terima kasih dari anda, Nona Yoruhana."

"Anda mempertaruhkan nyawa anda untuk melindungi teman sekelas saya, Uehara-san, siswa yang penting di sekolah kami, jadi saya sebagai ketua OSIS pantas mengucapkan terima kasih."

Senyuman Natsuya digantikan dengan ekspresi serius. "Terima kasih banyak, Seiji Haruta. Anda melindungi seorang gadis SMA dan mencegah skandal besar di sekolah kami. SMA Genhana kami, berhutang budi padamu!"

Dia secara resmi menundukkan kepalanya setelah selesai berbicara.

"Ketua…" menonton adegan ini, Mika agak terharu.

"Tidak perlu bersikap formal, saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan." Seiji tersenyum

"Bagaimanapun itu, Ketua juga membantu lebih banyak. Andalah yang telah melindungi Mika. Kalau tidak, jika orang itu bertindak saat di sekolah, saya… tidak akan bisa melakukan apa-apa."

*Ding!* sistem menunjukan kalau tingkat kesukaan padanya telah meningkat.

"Saya hanya melakukan apa yang harusnya dilakukan sebagai seorang ketua… Ha, ini sama persis seperti apa yang anda katakan." Natsunya mengangkat kepalanya, menunjukan senyumannya lagi.

Saat ini, makanan pencuci mulut mereka tiba.

"Toko jajanan ini sangat enak, jadi kamu harus mencobanya." Sebagai karyawan, Seiji secara alami memberi beberapa rekomendasi.

Baik Mika dan Natsuya menggunakan sendok mereka untuk mencicipinya, dan mata mereka langsung menyala.

"Ini benar-benar enak!"

"Ini sangat enak… Saya belum pernah mencicipi rasa ini sebelumnya."

Mereka bertiga dengan senang hati makan bersama.

"Sebenarnya, Nona Yoruhana, saya memiliki pertanyaan di pikiran saya. Um… saya dengar perusahaan milik keluarga bocah pirang itu tiba-tiba bangkrut, apakah… anda melakukan itu?"

"Itu bukan saya, meskipun saya sudah menyiapkan rencana jika ia tidak mendengarkan peringatanku. Tapi tanpa mengangkat jari, perusahaan itu tiba-tiba bangkrut." Natsuya menggelengkan kepalanya.

"Jadi itu hanya kebetulan?"

"Menurut saya, iya. Sayangnya ia memfokuskan semua kebenciannya kepada Uehara-san, itulah sebabnya ia melakukan kejahatan seperti itu."

Natsuya menghela nafas dalam-dalam.

"Dan aku tidak menyangkanya…jika bukan karenamu, Haruta-kun, sesuatu yang sangat buruk mungkin telah terjadi."

Sebenarnya, jika Seiji tidak memiliki kekuatan untuk menyimpan dan memuat, semua orang akan menyesali apa yang terjadi.

Tentu Seiji memahami kekecewaan ketua, karena sesuatu yang ia pikir sudah berakhir tiba-tiba berubah menjadi akhir yang buruk; tikungan nasib yang berubah-ubah itu pasti sulit untuk diterima siapapun.

"Semuanya sudah berakhir sekarang, dan Mika aman; semua itu cukup untuk saya."

"Ya, saya sangat berterimakasih kepada kalian berdua, ketua, Seiji… karena kalian, aku tidak…" Mengingat kembali kejadian itu, air mata mengalir dari ujung mata Mika.

Meja kembali menjadi sunyi, tetapi kali ini ada suasana lembut menghembus di keheningan.

"Haruta-kun, saat ini anda tinggal sendirian dan putus sekolah. Anda perlu bekerja untuk mengurus diri anda sendiri bukan?" Natsuya mengubah topik pembicaraan.

Seiji tersenyum kecut dan mengangguk.

"Sekolah kami berhutang budi kepada anda, jika anda mau, sekolah kami akan memberikan bantuan… jika anda tidak dapat kembali ke sekolah asli anda, mengapa anda tidak mempertimbangkan untuk masuk ke sekolah kami, SMA Genhana?"

"Eh?"

Mika melebarkan matanya karena terkejut, Seiji pun juga begitu.

"Kesalahan anda yang sebelumnya sudah tidak berarti apa-apa, karena saat ini anda tampak seperti orang yang baik bagi saya. Anda tidak boleh membuang waktu anda seperti ini, anda harus pergi bersekolah dan belajar dengan giat." Natsuya serius tentang ini.

"Jika anda perlu bekerja, sekolah kami memungkinkan pelajar untuk bekerja paruh waktu, dan saya dapat mengenalkan anda ke pekerjaan paruh waktu yang bagus untuk membantu biaya hidup anda. Jika anda bersedia, saya bisa mengurus semua prosedur yang diperlukan untuk anda, dan orang tua anda tidak perlu terlibat, jadi bagaimana menurut anda?"

Setelah Natsuya menanyakan ini, pilihan pun muncul.

[A. Saya tidak ingin kembali bersekolah. Itu tidak perlu, terima kasih.]

[B. Benarkah saya bisa melakukannya? Tentu saja saya ingin kembali bersekolah…]

[C. Ini adalah keputusan yang penting, saya butuh waktu untuk mempertimbangkannya.]

Karena opsi percakapan muncul, itu berarti tanggapan yang diberikan Seiji akan mempengaruhi level kesukaan Natsuya terhadapnya. Dan dilihat dari seberapa penting pilihan ini, mungkin akan berdampak banyak poin.

'Ini akan menjadi pilihan yang penting untuk memulai rute ketua OSIS… jika ada rute seperti itu,' Seiji berkomentar di dalam hati.

"Seiji, ide dari ketua sepertinya bagus…" Meskipun ia terkejut dengan tawaran mendadak presiden, Mika tidak bisa menahan kegembiraannya. Tentu saja ia langsung menyadari kalau ini adalah kesempatan yang luar biasa! "Sekolah kami cukup bagus, jika kamu bergabung, kamu pasti akan menjadi hebat!"

Dia membayangkan dirinya berangkat dan pulang sekolah bersamanya, dikelas yang sama, makan siang bersama, dan berada dalam klub atau kegiatan yang sama. Dia ingin menyetujui proposal Natsuya!

Seiji melirik ke arah Mika yang menunjukan kalau ekspresinya sangat menginginkan ya untuk berkata iya.

Hmm… sepertinya pilihan ini akan menambahkan poin kesukaan kedua wanita itu kepadanya, serta rute mereka di masa depan.

Seiji memikirkannya dengan serius.

Setelah beberapa saat, ia berkesimpulan bahwa ia tak punya alasan untuk menolak.

Tujuan utamanya setelah hidup kembali adalah menikmati kehidupan barunya. Dan kembali ke sekolah terasa lebih menyenangkan daripada terus bekerja.

Meskipun ia memiliki jiwa orang dewasa berumur tiga puluh tahun, dan kembali ke SMA adalah sesuatu yang sedikit tidak tahu malu, rasanya menyenangkan!

Salah satu kekhawatiran yang ia miliki adalah bahwa ia akan meningkatkan interaksinya dengan Mika, menyebabkan Mika makin jatuh cinta kepadanya. Tapi mungkin terlalu narsis baginya untuk mengatakan hal ini, dan hal sebaliknya mungkin bisa terjadi.

Sebagai seorang otaku perjaka, Seiji tidak percaya dengan kemampuannya untuk bergaul dengan para gadis.

Jadi, jawaban yang ia pilih adalah B.

"Dapatkah saya benar-benar melakukan itu? Tentu saja saya ingin kembali bersekolah… tetapi saya pernah membuat kesalahan yang serius; jika berita itu tersebar, maka itu akan menjadi pengaruh buruk bagi sekolah anda."

Seiji mengungkapkan keinginannya dengan sedikit gugup.

"Selama anda mau, maka tidak ada masalah! Jika anda khawatir tentang rumor, ada metode…" Natsuya tersenyum lebar, "Anda dapat mengubah nama anda"

"Eh?"

Seiji dan Mika membuka mata mereka karena takjub.

"Menurut hukum, anak-anak yang pernah melakukan kejahatan dengan serius jika sudah menunjukan tanda-tanda reformasi diperbolehkan untuk menggunakan nama palsu. Ini akan membantu mereka untuk beradaptasi dengan kehidupan bau mereka. Selama mendapatkan izin dari sekolah atau tempat kerja yang bersangkutan, mereka bebas memulai kehidupan yang baru." Natsuya melipat tangannya didepan dada montoknya yang menonjol sedikit, Seiji harus mengakui kalau itu adalah pemandangan yang cukup mengesankan.

Seiji menahan diri dari menatap gundukan-gundukan berbahaya itu, sementar ia berpikir dalam hati: Memang ada hukum-hukum semacam itu di dunia ini? Bukankah hal tersebut terlalu enak!?'

Yah, ia juga bukan seperti ahli hukum di kehidupan sebelumnya, mungkin ada hukum serupa di dunia lamanya yang tidak ia ketahui?

Bagaimanapun, karena ini pertama kalinya ia mendengar hukum ini, rasanya hukum ini dibuat hanya untuknya.

"Jadi dengarkan baik-baik Haruta-kun. Penampilan anda yang sekarang sangatlah berbeda dari yang sebelumnya bukan? Jika kamu mengubah namamu dan pindah ke sekolah yang baru, tidak ada orang yang akan mengenalimu, jadi tentu saja tidak ada berita buruk yang akan tersebar." Natsuya berbicara dengan nada penuh percaya diri.

"Itu benar… jika Seiji mengubah namanya, siapapun yang mengenal dirinya yang sebelumnya mungkin… tidak, mereka pasti tidak akan mengenalinya. Aku yakin akan hal itu!" Mika Uehara berkata dengan tegas.

Perubahan Seiji terlalu banyak.

Siapapun yang tahu tentang otaku gemuk itu pasti tidak akan membayangkan kalau sekarang ia telah berubah menjadi seorang lelaki tampan, dan jika Mika bukan putri dari tuan tanah dan secara pribadi menyaksikan perubahan dalam dirinya, dia tidak akan mengenalinya dengan baik atau percaya dengan matanya sendiri.

"Selain itu, jika… Uehara-san mau membantu, kita bisa membuat proses itu makin sempurna." Natsuya melirik kearah Mika.

"Saya?"

"Ya, jika Haruta-kun ingin merubah namanya, daripada memilih nama acak, akan lebih meyakinkan kalau ia memiliki latar belakang keluarga. Misalnya, jika ia mengubah nama keluarganya menjadi "Uehara", dan kami mengatakan kalau dia adalah sepupu-mu yang lebih tua, itu akan menambahan lapisan pelindung ekstra. Tentu saja ini akan memerlukan persetujuan dari keluarga anda, Ueahara-san."

Seiji terdiam.

Mika terkejut sesaat, sebelum detak jantungnya meningkat mencapai kecepatan maksimum.

Biarkan Seiji mengubah namanya menjadi "Uehara"!?

Jika ia memiliki nama belakang yang sama dengannya, maka mereka harus berpura-pura kalau mereka itu adalah sepupu dekat. Dia akan memiliki alasan yang sempurna untuk melakukan berbagai hal dengannya, dan wajahnya mulai memanas ketika ia membayangkan hal ini di dalam pikirannya.

'Aku bersedia!' teriaknya di dalam hari.

"Oh, ini semua terlalu berlebihan; itu akan merepotkan Mika dan tuan tanah." Seiji tersenyum kecut dan memutuskan untuk menghindari rute itu.

'Tidak masalah sama sekali!' Mika ingin berteriak dengan putus asa, tapi karena kebanggannya sebagai seorang wanita menghalanginya untuk melakukan hal itu, dia tetap diam dengan wajah merahnya.

"Oke tinggal ganti nama saja. Bagaimana menurutmu, Haruta-kun?"

"Nona Yoruhana telah mempertimbangkan semuanya dengan detail. Saya akan mendengarkan saran anda."

"Oke, kalau begitu sudah saya putuskan." Natsuya menatap pemuda itu, dan matanya bersinar.

"Selamat datang di SMA Genhana, Haruta-kun."

"terima kasih, aku sangat bersyukur atas kesempatan yang kau berikan padaku untuk memulai kehidupan yang baru Nona Yoruhana, tidak, Presiden Yoruhana." Seiji memandang dan tersenyum, "Aku berjanji kalau aku tidak akan mengecewakanmu!"

Bab berikutnya