webnovel

Rahasia Setiap Orang

Editor: Wave Literature

Mei Li lalu menatap mata Chi Yan dan ia lalu berkata, "Bisakah kamu memberitahukan alasannya pada kami?"

"Keluarga Jing Jiu di Zhaoge tampaknya tidak memiliki hubungan dengan Keluarga Kerajaan, namun pada kenyataannya, mereka memiliki hubungan rahasia dengan mereka, yang kabarnya leluhur Jing Jiu merupakan seseorang yang bekerja untuk Kaisar yang terdahulu." ujar Chi Yan. "Dan seperti yang kita semua tahu, Keluarga Kerajaan dan Sekte Zen selalu menjalin hubungan baik dan kabarnya, Kaisar yang terdahulu bahkan memalsukan kematiannya dan ia justru secara diam - diam berlatih kultivasi di Kuil Fruit Formation."

"Silahkan dilanjutkan," ujar Pimpinan Puncak Xilai.

Chi Yan lalu melanjutkan ucapannya, "Kuil Fruit Formation mengirimkan Principal Justice mereka untuk menghadiri Turnamen Pewaris Pedang kali ini. Dan pasti ada alasan dibalik itu semua."

Principal Justice memiliki posisi yang cukup tinggi di Kuil Fruit Formation dan merupakan tokoh yang paling penting dari antara para tamu undangan. Karena itu, ia layak untuk disambut oleh orang dengan posisi yang setara dengan Pimpinan Puncak Xilai.

Ia biasanya tidak akan peduli pada hal - hal seperti Turnamen Pewaris Pedang.

Principal Justice ini hanya terus berdiam diri sedari awal hingga akhir, namun kemarin ia terus menunggu di kaki Puncak Shenmo sepanjang malam.

Kenapa? Para biksu dari Sekte Zen yang memiliki posisi yang tinggi, biasanya tidak tertarik dengan acara - acara yang melibatkan begitu banyak orang. Bisa dimengerti jika kedua pangeran dari Kota Zhaoge itu mengkhawatirkan Zhao Layue, namun apa yang membuat orang itu tertarik pada masalah kejadian ini?

Orang - orang yang berada di aula itu pun mulai merenungkan pertanyaan tersebut.

Mei Li lalu bertanya, "Masalahnya adalah, jika Jing Jiu berasal dari Kuil Fruit Formation, bagaimana ia bisa mengetahui cara untuk menghentikan Formasi Terlarang di Puncak Shenmo?"

"Senior Master Jing Yang memiliki hubungan yang baik dengan Kuil Fruit Formation."

Chi Yan lalu memandang ke arah orang - orang itu dan ia lalu berkata, "Kalian jangan lupa, puncak kesembilan tidak pernah menerima tamu dari luar, namun Young Zen Master pernah tinggal di sana selama seratus hari."

Teringat akan kejadian tersebut, wajah cantik Mei Li lalu memperlihatkan senyum yang begitu indah.

"Biksu kecil itu benar - benar lucu. Aku pun ingin menahannya disini untuk beberapa hari."

"Saudari Mei, tolong hormati si Zen Master muda." tegur Pimpinan Puncak Xilai.

Mei Li pun lalu tersenyum malu, yang menandakan bahwa ia tidak akan berkata apa - apa lagi.

"Masih ada cara lain untuk bisa mendaki ke puncak gunung itu... dengan menggunakan Perisai Golden Steel. Jika Jing Jiu memang benar berasal dari Kuil Fruit Formation, maka hal itu bisa menjelaskan semuanya." ujar Chi Yan.

"Murid - murid dari generasi yang lebih muda berkata, bahwa Jing Jiu senang mengusap kepala orang lain." ujar Elder dari Puncak Yunxing.

Kepala Liu Shisui dan Zhao Layue pernah diusap oleh Jing Jiu, yang mana kejadian tersebut disaksikan oleh cukup banyak orang.

"Apa artinya itu semua?" tanya Mei Li.

"Para biksu dari sekte Zen menyukai gerakan yang disebut Blessing on the Head ini." ujar Elder dari Puncak Yunxing itu lagi.

"Kakak benar - benar lucu." ucap Mei Li dengan tawa yang begitu lepas.

Chi Yan pun turut tertawa dan ia lalu berkata, "Itu hanyalah dugaan yang tidak beralasan dan perdebatan kita ini sebaiknya hanya sampai disini, agar kita tidak menyakiti perasaan murid tersebut."

Pimpinan Puncak Xilai hanya bisa menarik nafas panjang, "Dia sudah bukan seorang murid lagi, melainkan rekan dan kolega kita. Aku bahkan harus memanggilnya Adik, sungguh... sungguh sangat membingungkan."

Elder Chen dari Puncak Bihu tidak begitu mengerti tentang apa yang ada di pikiran orang - orang itu dan ia kemudian berkata dengan keras, "Jika Jing Jiu benar berasal dari Kuil Fruit Formation, lalu apa yang harus kita lakukan?"

Pimpinan Puncak Xilai lalu melirik ke arahnya dan setelah itu, ia berkata, "Kita harus menahannya untuk tetap berada di sini. Memangnya, apa lagi yang bisa kita lakukan?"

"Benar. Kita akan mencoba untuk menjadikannya Raja Broadsword yang kedua dan membuat biksu - biksu itu kehilangan lebih, dari apa yang mereka kira bisa mereka dapatkan."

Pimpinan Puncak Xilai lalu berkata sambil mengelus alis putihnya dengan perlahan dan membayangkan prospek kedepannya, "Jika ini memang benar dan memang bisa terwujud, tentunya akan terasa sangat menyenangkan."

...

...

Di atas Puncak Shangde.

Chi Yan berjalan ke bagian terdalam dari rumah gua itu dan di sana. Saat itu, ia melihat seseorang yang sedang berdiri dipinggir sumur dan ia pun lalu berkata, "Aku sudah mengatakan apa yang perlu kukatakan, namun sepertinya, mereka tidak mempercayainya. Dan nyatanya, cerita itu memang terdengar tidak masuk akal."

Yuan Qijing yang terus berjalan di sekitar tempat itu, lalu berkata dengan wajah yang kaku, "Ketika Raja Broadsword mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya kepada mereka, siapa di antara orang - orang bodoh di Sekte Windy Broadsword itu yang mempercayainya?"

Ia tampak sedang membahas kejadian yang terjadi di masa lampau.

Raja Broadsword adalah seorang biksu di Kuil Fruit Formation.

Ia memilih daratan utara sebagai tempatnya mencari pengalaman dan berlatih, ketika ia berada di dunia manusia dan ia pun bergabung dengan sebuah sekte yang sangat kecil, yang menggunakan broadsword sebagai senjata utama mereka.

Di tengah angin dan salju yang memenuhi langit, ia bertarung melawan musuh - musuhnya bersama dengan sekte kecil tersebut, ia mempertaruhkan hidupnya bersama dengan mereka. Sepuluh tahun kemudian, ia menyadari bahwa dirinya tidak lagi mampu meninggalkan tempat tersebut.

Dan akibatnya, Kuil Fruit Formation kehilangan salah seorang biksu yang memiliki pencapaian yang sangat tinggi, namun daratan utara justru mendapatkan seorang Raja Broadsword.

Kejadian yang sudah begitu lama terjadi di dunia Kultivasi ini bukanlah suatu rahasia bagi para elder dari sembilan puncak gunung di Green Mountain.

Kejadian saling hina yang terjadi antara Pimpinan Puncak Xilai dan Elder dari Puncak Yunxing dikarenakan oleh kejadian ini.

Pada kenyataannya, Chi Yan tidak begitu mengerti mengapa Kakaknya menyuruhnya untuk mengatakan hal - hal tersebut ketika ia berada di Aula Xilai, atau mengapa Kakaknya menyembunyikan level Kultivasi nya yang sebenarnya. Apakah benar - benar ingin bersaing dengan Puncak Tianguang?

Yuan Qijing pun mencibir dan ia lalu berkata, "Jing Jiu itu jelas sangat mencurigakan."

Chi Yan setuju dengan kalimat itu dan ia kemudian berkata, "Namun kelihatannya, ia tidak pernah berpikir untuk menyembunyikan diri dan itu membuatnya menjadi sangat aneh."

"Jika kita tidak bisa mendapatkan informasi dari Kuil Fruit Formation, kita biarkan saja dia untuk sementara waktu. Kita harus memulai penyelidikan tentang kematian Zhuo Yi, dan mengikuti petunjuk yang ada di Puncak Liangwang." ujar Yuan Qijing.

Chi Yan pun berjanji untuk melakukannya.

"Dan kita juga harus sedikit mengekang Puncak Liangwang, jika tidak, anak - anak muda itu akan lupa dengan kemampuan mereka yang sebenarnya." ujar Yuan Qijing.

"Gu Qing sudah mengakui kegagalannya." ujar Chi Yan.

Setelah ia terdiam untuk beberapa saat, Yuan Qijing lalu berkata, "Apakah ada yang membicarakan tentang Pedang Tanpa Perasaan?"

Teringat akan kejadian yang terjadi di Aula Xilai, Chi Yan lalu menggelengkan kepalanya dan ia lalu berkata, "Tidak ada seorang pun yang mempertanyakannya sampai akhir."

Ketika Immortal Jing Yang naik ke surga, mengapa ia tidak membawa serta Pedang Tanpa Perasaan bersamanya?

Ini adalah hal yang sangat penting, namun orang - orang itu justru tidak mempertanyakannya.

Mengapa?

"Semua orang memiliki rahasianya masing - masing. Entah mereka takut kalau rahasianya terungkap, ataukah mereka tidak mau mengungkap rahasia orang lain."

Yuan Qijing hanya bisa mencibir dan ia lalu berkata, "Apakah rahasia - rahasia itu akan menghilang jika kamu tidak mencarinya?!"

...

...

Di atas Puncak Shenmo.

"Aku rasa itu terlalu berlebihan." ujar Zhao Layue, sambil memandang jauh ke belakang lereng gunung.

Jing Jiu tahu bahwa yang dimaksud oleh Zhao adalah ketika dia yang menepuk pundak Guo Nanshan dan juga ucapan yang katakannya.

Jing Jiu tidak memberi penjelasan, karena itu adalah kebiasaan yang ia lakukan tanpa sadar.

Tidak peduli seberapa berpengalaman dan terbuka pola pikir yang dimiliki oleh Guo Nanshan, ia tetap hanya seorang anak kecil di mata Jing Jiu.

Zhao pun kembali melemparkan pandangannya pada Jing Jiu dan kemudian berkata, "Mereka berpikir bahwa, kamu bergantung padaku untuk bisa mendaki sampai ke puncak gunung dan mereka bahkan berkata kalau kamu tidak tahu malu. Tapi, mengapa kamu tidak marah mendengarnya?"

Jing Jiu kembali mengusap kepala Zhao dan ia kemudian berkata, "Memiliki sedikit masalah itu adalah hal yang baik."

Zhao Layue hanya bisa menatap Jing Jiu tanpa bisa berkata - kata.

Jing Jiu lalu menarik kembali tangannya dan kemudian, meletakkan tangannya di belakang punggungnya, setelah itu ia pun berkata, "Mulai sekarang aku akan lebih berhati - hati."

"Aku menyadari bahwa kamu bicara jauh lebih banyak dari biasanya, ketika kamu bertemu dengan Gu Han." ujar Zhao Layue.

"Iya."

Jing Jiu pun teringat akan suatu malam yang telah ia lalui.

Malam itu, Liu Shisui diam - diam datang ke rumah guanya untuk mengunjunginya dan Liu berbicara panjang lebar dan berulang kali menyebut nama Gu Han.

Jing Jiu merasa bahwa hal itu cukup menarik... karena pemuda yang bernama Gu Han itu, membuatnya merasa tidak nyaman.

Tentunya, seluruh Puncak Liangwang membuatnya merasa tidak nyaman.

"Karena itulah, kamu sekarang berada di sini." pikirnya sambil memandangi gelang yang ada di pergelangan tangannya.

"Apa ini? Benda ini terlihat sama seperti gelangku, apakah itu juga sebuah pedang?" tanya Zhao Layue.

"Rahasia." ujar Jing Jiu.

"Kamu punya terlalu banyak rahasia." ujar Zhao.

"Aku teringat akan seseorang yang berkata, bahwa orang yang memiliki rahasia akan berusaha untuk saling berdamai dengan orang yang lain dan aku pun setuju dengan hal itu." ucap Jing Jiu.

"Apa sekarang kamu tidak berpikir seperti itu?" tanya Zhao Layue.

"Apakah kamu menyadari bahwa ada banyak hal yang menjadi semakin rumit sejak saat kita bertemu?" tanya Jing Jiu.

"Bukankah itu karena kita melakukan hal yang sama?!" tanya Zhao Layue, sambil memandangnya secara sembunyi - sembunyi.

Jing Jiu tidak begitu mengerti apa yang baru saja ia katakan.

Zhao Layue lalu berpaling, dan berjalan ke dalam rumah guanya.

Rumah gua itu bisa dikatakan masih terlihat seperti kondisinya yang semula. Hanya gelas yang digunakan oleh Jing Jiu saja, yang diletakkan oleh Zhao Layue di tempat yang berbeda.

Zhao berjalan ke bagian terdalam rumah gua tersebut, lalu mendorong dindingnya hingga terbuka dan kemudian terlihatlah sebaris pakaian yang sederhana dan matanya pun menjadi berkilau.

Tidak lama kemudian, ia kembali ke pinggir lereng gunung, dengan menggunakan gaun yang warnanya tidak mencolok.

"Apa gaun ini terlihat bagus di badanku?"

Ia pun lalu berputar di depan Jing Jiu, hem dari gaunnya pun terangkat dan terlihat seperti bunga yang sedang mekar.

"Gadis dengan kualitas Dao alami ini masih tetaplah seorang putri bangsawan dan tentunya, senang terlihat cantik." pikir Jing Jiu, dan ia kemudian menjawab, "Terlalu besar."

Gaun dengan warna yang tidak mencolok itu ditinggalkan oleh Jing Yang, yang tentunya akan terlalu besar untuk digunakan oleh seorang gadis muda.

Bagian tertinggi puncak gunung itu disinari oleh kilatan cahaya yang menyilaukan, Pedang Tanpa Perasaan yang berwarna merah tua terbang keluar dari dalam gua itu dan mengelilingi tubuhnya dengan sangat cepat.

Zzz!!! Zzz!!!

Setelah beberapa kilatan cahaya pedang berlalu, beberapa lapisan hem dari gaunnya lalu mulai berjatuhan.

Lengan baju dan bagian bawah hem dari gaunnya pun menjadi lebih pendek, meskipun begitu, gaunnya masih terlihat longgar. Nyatanya, sangat sulit untuk memperbaiki ukuran bagian pinggangnya.

Jing Jiu tidak bisa lagi menahannya dan ia kemudian berkata, "Beberapa hari yang akan datang, Puncak Xilai akan mengirim beberapa pengurus ke sini dan mereka pasti bisa membantumu untuk memperbaikinya."

Zhao Layue sepertinya tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Jing Jiu, ia lalu merentangkan kedua tangannya dan ketika ia memandang gaunnya, ia terlihat cukup puas.

Bab berikutnya