webnovel

Malam Hari Kemudian

Editor: Wave Literature

"Tuan Si An, mari masuk." Meskipun Zong Ling masih bersedih, ia tetap menyambut tamunya dengan sopan.

"Apakah Xiang Pang Yun kemari untuk membunuh Xue Ying?" Si An dan Zong Ling berjalan beriringan. Si An tidak bisa menahan rasa ingin tahunya mengenai peristiwa itu.

Zong Ling mengangguk, "Kawanan pembunuh datang untuk memenuhi misi Bloodshed Tavern untuk membunuh Qing Shi. Xue Ying berhasil membunuh mereka semua, namun kemudian Xiang Pang Yun datang dan bertarung dengan Xue Ying. Mereka bertarung dari kastil ini sampai ke Tebing Black Wind."

"Tebing Black Wind?" seru Si An dengan wajah terkejut. Sebagai Tuan di Manor Dragon Mountain, Si An tahu semua tempat mengerikan di kota kecil ini.

"Mereka bertarung sejauh lebih dari 50 km?" Si An tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia dengar. Pertarungan seperti itu menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang hampir sama. "Karena bisa bertarung selama itu, kekuatan Xue Ying pasti sudah setara dengan kekuatan 1000 peringkat orang terkuat di Buku Dragon Mountain."

Si An masih tidak mempercayai pemuda itu. Pemuda itu benar-benar jenius!

"Dan hasilnya?" tanya Si An.

Zong Ling melihat ke atas langit malam. Keheningan menyelimuti mereka berdua.

"Awalnya, kami mengira bahwa Xue Ying bisa selamat. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa Xiang Pang Yun itu bukan manusia. Ia adalah binatang ajaib yang dimutasi."

"Binatang ajaib yang bisa berubah menjadi manusia?" Ekspresi wajah Si An berubah, "Istana Bertuah?"

"Istana Bertuah?" balas Zong Ling.

"Ah, kau tidak perlu tahu itu," jawab Si An pendek. Di belakang penguasa dunia, terdapat banyak Transenden yang kuat. Berkat statusnya sebagai anggota inti Manor Dragon Mountain, Si An tahu beberapa rahasia yang tidak bisa ditunjukkan kepada publik. Ia tahu bahwa sejak dulu, Istana Bertuah dan umat manusia saling berselisih.

Istana Bertuah mengirimkan beberapa binatang ajaib ke dalam kehidupan manusia. Namun, para binatang ajaib itu perlu memenuhi persyaratan agar bisa berubah menjadi manusia, sehingga segala sesuatu bisa berjalan dengan lancar.

"Lalu?" Si An lanjut bertanya. "Setelah dia menunjukkan wujud aslinya, apakah dia membunuh Xue Ying?"

"Tidak," jawab Zong Ling. "Sebuah ledakan membuat Xue Ying terlempar dari tebing dan jatuh ke dalam Jurang Black Wind. Saat dia tersapu ke dalam jurang itu, ia melemparkan beberapa tombak pendek. Tiba-tiba, tubuhnya mengeluarkan kobaran api. Kobaran api itu menyelimuti seluruh tubuhnya dan tombak-tombak pendek di tangannya. Tombak itu melesat seperti meteor dan menembus tubuh binatang Xiang Pang Yun. Binatang itu pun akhirnya mati."

"Api? Dibunuh dengan tombak pendek?" gumam Si An. Ia sangat terkejut. "Myriad Existences?"

"Iya, Myriad Existences. Xue Ying berhasil menguasai Myriad Existences," Zong Ling menghela nafas pendek. Sebagai seorang peringkat Meteor, Zong Ling sangat mengerti isi buku Dragon Mountain dan apa maksud Myriad Existences itu.

"Dia … dia baru berusia 22 tahun? Tapi sudah menguasai Myriad Existences?" gumam Si An.

Orang seperti Xue Ying hanya muncul sekali dalam seratus tahun di seluruh Kekaisaran Dragon Mountain.

"Informasi ini tidak salah, kan?" tanya Si An. Ia menyadari bahwa semua Transenden akan mengetahui hal ini setelah beritanya dilaporkan. Tidak mudah bagi seseorang untuk menjadi Transenden, dan kekaisaran hanya memiliki beberapa Transenden.

"Bagaimana bisa salah? Jika Xue Ying tidak membunuh binatang itu, apa menurutmu kami masih bisa hidup di kastil ini?" balas Zong Ling dengan nada ketus. "Jika kau masih tidak percaya, kau bisa bertanya pada Bai Yuan Zhi dan Si Chen."

"Tentu, aku akan bertanya pada mereka." Si An mengangguk. Ia yakin bahwa orang-orang itu tidak akan berbohong. Ia bisa memperkirakan bahwa seorang Transenden pasti akan segera berkunjung ke kastil ini. Para manusia biasa tidak akan bisa berbohong di depan seorang Transenden.

"Dan Xue Ying?" Si An bertanya lagi.

Kesedihan terpancar di mata Zong Ling, "Dia tidak bisa melawan pusaran angin hitam itu dan tersapu ke dalam Jurang Black Wind."

Si An terdiam. Ia berkenalan dengan Xue Ying saat usia Xue Ying masih 15 tahun. Ia masih ingat dengan jelas saat ia pertama kali bertemu dengan pemuda itu. Ia merasa bahwa pemuda itu akan menjadi orang yang hebat di masa depan. Enam tahun kemudian, Xue Ying tumbuh dewasa. Meskipun ia menjadi seorang yang rendah hati, namun ia terlihat seperti sebuah gunung tinggi yang kokoh dan sulit digoyahkan. Beberapa hari yang lalu, ia juga menerima informasi bahwa Xue Ying dicurigai sudah menjadi peringkat Legend.

Tapi, kenyataannya, Xue Ying lebih menakjubkan dari yang ia kira. Pemuda itu bertarung melawan Xiang Pang Yun dalam jarak dekat. Saat Xiang Pang Yun berubah menjadi wujud aslinya, Xue Ying hanya menggunakan tombak-tombak pendeknya untuk membunuh lawannya itu.

Di usia 22 tahun, ia sudah memasuki daftar peringkat 50 besar di Buku Dragon Mountain! Sungguh sangat menakjubkan!

Pemuda itu ditakdirkan untuk menjadi seorang Transenden. Namun, kini tak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya.

"Sayang sekali." Si An menggelengkan kepalanya pelan dan merasa sangat menyesal. Sebagai seorang anggota inti Manor Dragon Mountain, ia memahami apa yang dimaksud dengan menjadi Transenden. Tingkat Transenden berbeda dengan makhluk mortal lainnya. Tidak peduli seberapa tangguh para peringkat Legend, mereka tetaplah makhluk mortal. Jika dibandingkan dengan Transenden, perbedaan mereka bagaikan bumi dan langit.

Tentu saja perbedaan itu tidak termasuk dengan para pseudo-Transenden. Bagi orang berbakat seperti Xue Ying, jika ia masih selamat, ia pasti bisa menjadi Transenden — Transenden yang sesungguhnya!

"Aku tak akan mengganggumu lebih lama lagi. Aku akan segera pergi untuk bertanya pada Penyihir Agung dan yang lainnya. Aku pikir kota kita akan sibuk akhir-akhir ini," ujar Si An.

"Aku akan mengantar Tuan Si An." Zong Ling menemani Si An berjalan ke gerbang kastil.

Zong Ling melihat Si An mengajak para prajuritnya untuk mengunjungi rumah Penyihir Agung. Ia melihat seorang gadis yang berdiri tidak jauh darinya. Ia mengenali gadis bertubuh mungil dan mempesona itu.

"Kau masih belum pergi?" Zong Ling menegurnya dengan nada dingin.

"Aku ingin bertemu dengan Qing Shi!" jawab Ji Rong.

Zong Ling mendengus dan pergi meninggalkan gadis itu. Hal terakhir yang Xue Ying katakan sebelum ia jatuh ke dalam jurang itu adalah meminta Qing Shi untuk meninggalkan Ji Rong! Zong Ling memihak sudut pandang Xue Ying, jadi dia juga tidak menyukai Ji Rong itu.

Di dalam ruang belajar, Qing Shi duduk di kursi yang biasa digunakan oleh kakaknya. Tangannya meraba-raba permukaan meja di depannya. Ingatannya kembali pada masa-masa saat ia menghabiskan waktunya tumbuh bersama kakaknya. Kakaknya selalu menghargainya lebih dari apa pun. Untuk melatih kemampuannya, kakaknya mengabaikan semua bahaya dan pergi ke Jajaran Gunung yang Berbahaya itu.

Ia tidak bisa melupakan perkataan kakaknya saat di dalam jurang itu. Semua perkataannya masih terngiang dengan jelas di telinganya. Bahkan saat ia akan jatuh ke jurang itu, ia masih berusaha menjaga Qing Shi.

Air matanya membasahi meja itu. Orang akan merasa menyesal setelah mereka kehilangan sesuatu yang berharga.

"Kakak, aku yakin bahwa Kakak akan kembali. Kau pasti akan kembali. Aku akan menunggumu, selalu," bisik Qing Shi. "Jangan khawatir, aku tidak akan mengecewakanmu. Kakakku, Dong Bo Xue Ying, adalah orang terhebat di dunia ini. Sebagai adikmu, aku tidak akan mencoreng nama baikmu!"

Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu.

"Qing Shi." Suara Zong Ling terdengar dari luar. "Ji Rong ada di depan kastil. Ia ingin bertemu denganmu."

Qing Shi membuka pintu ruang belajar itu dan melihat Zong Ling sudah berdiri di sana.

"Ayo," kata Qing Shi pelan.

Zong Ling mengangguk. Ia melihat pemuda itu tumbuh, jadi dia tahu bahwa meskipun pemuda itu sedikit polos, tapi ia adalah anak yang baik. Zong Ling mempercayainya, jadi ia datang untuk memberitahunya tentang kedatangan Ji Rong.

Qing Shi berdiri di atas dinding kastil sambil melihat ke bawah. Ji Rong berdiri di bawah sana seorang diri.

"Qing Shi." Ji Rong mendongak. Tatapan merana terlihat di kedua matanya.

"Apa yang dikatakan kakakku benar?" tanya Qing Shi dengan nada dingin.

Ji Rong langsung membalas, "Tidak! Itu tidak benar!"

"Aku bertanya sekali lagi, apakah itu benar?!" Qing Shi menatapnya dengan tajam bak mata pedang. Matanya menatap mata Ji Rong.

Tatapan itu membuat Ji Rong sedikit ragu, "Qing Shi, kau juga tidak mempercayaiku?"

"Menurutmu aku masih percaya padamu?! Haha... Karena kau, aku menyakiti perasaan kakakku, haha, bodohnya aku! Hahaha…" Qing Shi tertawa seperti orang gila.

Zong Ling berdiri diam di samping pemuda itu. Ia tahu bahwa Qing Shi sedang meluapkan amarahnya.

"Pergi!" seru Qing dengan nada dingin. "Kakakku sudah menyuruhmu untuk meninggalkan Gunung Snowrock besok. Mulai saat ini, kau tidak bisa lagi menginjakan kakimu di gunung ini!"

"Qing Shi, kau benar-benar ingin…" Mata Ji Rong penuh dengan air mata.

"Turuti perintahku!" teriak Qing Shi. "Jika besok siang Nona Ji Rong masih tinggal di dalam gunung ini, seret dia keluar."

"Mengerti!" jawab para prajurit yang sedang berjaga di dinding kastil.

Qing Shi lalu berbalik dan pergi.

"Qing Shi, Qing Shi…" panggil Ji Rong. Gadis itu hanya bisa melihat punggung Qing Shi, yang berjalan meninggalkan dinding kastil dan menghilang dari pandangannya.

Ekspresi wajah Ji Rong penuh dengan amarah, "Dong Bo Xue Ying, kurang ajar! Bahkan saat kau akan mati, kau masih menghalangiku."

….

Malam itu, Si An langsung melaporkan berita yang didapatnya. Dalam semalam, berita itu langsung dikirimkan menuju Manor Dragon Mountain di Provinsi Tranquil Sun dan langsung diteruskan kepada para Transenden.

Pada saat yang bersamaan, Si Chen juga kembali ke Klan Si yang mengendalikan segala hal di dalam Wilayah Azure River. Berita seperti ini tentu akan dilaporkan pada leluhur Klan Si, yaitu Si Liang Hong.

….

Akhirnya, malam yang mencekam itu berlalu. Keesokan harinya, fajar mulai menyongsong.

Di dasar Jurang Black-Wind, Xue Ying membuka matanya setelah melakukan meditasi selama semalaman. Cedera pada tubuhnya sudah pulih.

Ia berdiri dan berjalan menuju pintu masuk gua.

Meskipun pusaran angin itu membuatnya tidak bisa melihat sinar matahari, namun dasar jurang itu masih terlihat terang benderang daripada semalam. Rumput dan bunga-bunga di sekitarnya membuat dasar jurang itu terlihat sangat indah, seperti taman peri. Dinding jurang itu dipenuhi lumut dan cahaya berwarna biru langit yang keluar dari gua besar itu. Cahaya yang dikeluarkan gua itu lebih redup di siang hari. Cahaya menerangi tempat itu secara misterius.

"Jika aku mendekat ke sana, aku pasti akan mati," pikir Xue Ying. "Barang ajaib milik Xiang Pang Yun dan Utusan Dewa Iblis itu menyimpan banyak makanan dan minuman. Aku bisa menggunakan Energi Dunia untuk menghemat persediaan makananku. Tapi, itu hanya cukup untuk setahun. Jika aku masih belum menemukan cara untuk keluar, aku pasti akan mati kelaparan!"

"Meskipun tempat ini berbahaya, aku harus segera menemukan jalan keluar." Xue Ying melihat bagian luar gua itu.

Bab berikutnya