Kantor Catatan Sipil Bag 2

"Tidak perlu! Aku masih punya kaki untuk berjalan". Kata Hao ketus.

Xiao keluar dengan menggenggam tangan Hao Nan. Dengan dinginnya Xiao menarik Hao Nan masuk kedalam kantor Catatan Sipil. Staf yang melihat Direktur Hight Throne's datang dengan menarik seorang wanita mulai bergosip. Apalagi wanita itu adalah seorang wanita yang sedang menjadi sorotan di media sosial.

"Lepaskan tanganku Tuan Xiao.. Mereka seperti memperhatikan kita". Bisik Hao.

"Jangan pedulikan mereka. Kamu cukup percaya padaku "..

'Mudah sekali mulut manismu bilang aku harus hiraukan mereka. Bagaimanapun posisi ku di sini sedang tidak menguntungkan. Apakah kamu berniat memperkeruh suasana?! '. Batin Hao.

Tiba di ruang pengurusan surat Pernikahan terdapat 2 wanita yang sedang mengurus beberapa lembar kertas.

"Apa Tuan datang kemari untuk mengurus surat cerai? ". Tanya staf yang mengurus surat nikah. Dia melihat Xiao dan Hao Nan seperti pasangan suami istri yang sedang bertengkar kecil dan meminta cerai.

Puuft…

Hao Nan yang mendengar terkekeh menahan tawa, Xiao  yang saat itu sedang memasang wajah dingin terlihat sedikit kesal karena merasa dipermalukan. Hao Nan merebut semua berkas yang Xiao bawa. Dia maju untuk menemui 2 staf yang mengurus surat nikah.

"Permisi, kami ingin mendaftarkan pernikahan. Bisakah anda membantu kami? Ini berkas yang di perlukan. Silahkan anda cek". Kata Hao Nan dengan senyuman.

"Maafkan saya Tuan, saya salah. Silahkan tunggu sebentar ". Kata salah satu staf dengan seksama.

Beberapa menit berlalu, dua staf yang mengurus surat nikah memberikan buku  merah kecil sebagai tanda bahwa mereka sudah menikah.

"Maafkan atas kelancangan kami, kami tidak tahu Direktur Xiao datang kemari secara langsung untuk mendaftarkan pernikahan. Sebenarnya anda meminta kami datang kesana itu juga tidak masalah. Silahkan Direktur Xiao dan Nona Hao menandatangani buku nikah dan kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri". Kata salah satu Staf yang memberikan buku nikah.

Xiao dan Hao Nan menandatangani kedua surat nikah.

"Lain kali bersikaplah lebih sopan pada siapapun yang datang. Tidak semua orang akan diam jika staf sepertimu lancang mengatakan hal yang tidak seharusnya dikatakan! ". Kata Xiao dingin namun penuh tekanan membuat 2 staf yang bertugas mengeluarkan keringat dingin karena ketakutan. Dia mengambil salah satu surat nikah dan pergi.

"Maafkan atas sikapnya, dia mengatakan itu karena anda memang melakukan kesalahan. Terima kasih". Hao Nan mengambil surat nikah  itu dan menyusul Xiao.

Didepan mobil Xiao sudah menunggu Hao Nan. "Mulai saat ini haruskah aku memanggilmu Nyonya Xiao, atau aku harus memanggilmu  Sayang?". Tanya Xiao jahil.

"Tuan Xiao, Apa kita sungguh sudah menikah? Secepat ini?. Ya Tuhan.. Aku baru tahu menikah untuk pria sepertimu semudah membeli permen ". Kata Hao Nan.

Mereka yang masih didepan biro Catatan Sipil tanpa rasa malu Xiao menarik Hao kedalam pelukannya.

"Menurutmu, apalagi buku yang ada di tanganmu itu?. Jika kamu tidak membutuhkannya, kamu bisa membuangnya. Walau kamu membuangnya sekalipun, kamu tetaplah Istriku".

Xiao mencium wangi tubuh Hao Nan tanpa rasa malu didepan umum.

"Tuan Xiao, bisakah kita kembali terlebih dahulu? Kita masih didepan umum. Dan ini terlihat sedikit memalukan". Kata Hao lirih dengan sedikit rasa takut di ujung kalimatnya.

Semua staf dan orang yang lalu lalang di depan mereka melihat jelas kemesraan yang Xiao tunjukkan. Tapi bagi sebagian besar yang pernah melihat artikel tentang Hao justru semakin mengumpat Hao dengan berbagai tuduhan seperti - dia pasti menggoda dan meracuni fikiran Direktur utama Hight Throne's sehingga mereka bisa menikah.

Xiao memegang dagu Hao Nan dia menatap Hao dengan tatapan lain.  "Apanya yang memalukan, kamu adalah Istriku. Jika mereka tidak senang, cukup hiraukan saja. Mudahkan?".

"Fikiranmu terlalu simpel Tuan.. Cepat lepaskan aku!.  Aku sama sekali tidak pernah terpikirkan Direktur yang ku kenal dulu dengan perangaian datar dan dingin, tiba-tiba agresif seperti ini. Apa ini dirimu yang sesungguhnya?". Hao Nan melepas paksa pelukan Xiao, dia membuka pintu mobil dan memilih masuk kedalam.

Xiao akhirnya masuk juga kedalam mobil dan pergi dari biro Catatan sipil. Sepanjang perjalanan Hao Nan hanya terdiam, dia hanya memperhatikan setiap jalan yang dia lewati.

'Mengapa perasaanku masih belum tenang seperti ini? Secepat kilat aku sudah menjadi Istri sahnya. Apa ini tidak terlalu cepat?'. Batin Hao.

"Tuan Xiao, kamu mau membawaku kemana? Ini bukan jalan pulang kerumahku ". Tanya Hao yang menyadari Xiao mengambil jalan yang berbeda.

"Kita akan kerumah Ayah terlebih dahulu untuk menyapa orang tua itu, Dan melihat reaksi dari Yi Zhe setelah melihat aku telah menikahimu". Kata Xiao dingin.

Xiao yang bersikap dingin seperti ini membuat Hao sedikit gemetar, seakan Hao melihat sosok lain di diri Xiao. Hao menyadarkan kepalanya ke jendela mobil dengan tatapan kosong.

"Kamu yang berkata dan bersikap seperti itu seakan menikahiku hanya untuk status dalam menghadapi Ayahmu dan Yi Zhe. Mengapa aku begitu bodoh menerimamu begitu saja? Sekarang yang kurasakan hanya sedikit terluka dan penyesalan". Gumam Hao.

Xiao yang teralihkan perhatiannya karena memikirkan Ayahnya, Yi Zhe dan Kakaknya Liying yang dia curigai sebagai penghancur hubungannya dengan Zhe Quan tersadar dengan perkataan lirih yang Hao ucapkan.

'Arrrgh… apa yang aku katakan barusan?, tanpa sengaja aku melukai hati Hao Nan. Sebenarnya apa yang sedang aku fikirkan, sehingga tanpa sadar mengatakan hal yang melukai hati Hao Nan?'. Batin Xiao.

Dia yang semula ingin menemui Ayahnya mengubah arah menuju rumah Hao Nan.

"Hao Nan Maafkan aku, tidak seharusnya aku mengatakan hal itu. Aku akan mengantarmu pulang terlebih dahulu untuk memberitahu Adik-adikmu. Dan kita akan pindah ke rumah yang baru saja aku beli untuk kita tinggali bersama Adik-adikmu".

'Mengapa dia tiba-tiba mengubah arah tujuan, Apa karena dia mendengar perkataanku?'.