Terkejut, syok, kaget, panik ….
Pada saat itu, pikiran Qi Yan benar-benar kosong.
Ini adalah pertama kalinya ia meragukan kemampuan medisnya. Nyaris seketika, ia mengambil tangan lain Tan Bengbeng dan kembali memeriksa denyut nadi wanita itu.
Qi Yan sangat memahami kalau Tan Bengbeng tidak menginginkan seorang anak.
Akan tetapi, jika pria itu memberi tahu Tan Bengbeng kalau ia hamil sekarang, wanita itu mungkin akan tanpa ragu menggugurkan kandungannya ….
Qi Yan mengernyitkan alisnya memikirkan hal ini.
Tatapannya mendarat pada perut Tan Bengbeng yang masih terlihat rata.
Sekarang bukan waktu yang tepat.
Ia akan menunggu hingga kandungan Tan Bengbeng sudah lebih besar ketika wanita itu dapat dengan jelas merasakan keberadaan anak tersebut. Pada saat itu, Tan Bengbeng pasti tidak akan tega menggugurkannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com