Selesai berbicara, Shangxin memutuskan sambungan telepon sebelum manajernya sempat menjawab.
Dengan ponsel dalam genggamannya, wanita itu berjalan ke sisi tempat tidur dan berbalik untuk mengamati kamar hotel tempatnya menginap selama beberapa waktu.
Dulu, ia tidak pernah merasa kesepian karena sendirian di sini.
Akan tetapi, sejak Tang Yuansi melangkahkan kakinya ke dalam kamar ini, Shangxin merasakan suatu perasaan dingin setiap kali ia kembali ke kamar ini sendirian.
Wanita itu merasa lelah.
Setelah mengejar dan menantikan begitu lama, Tang Yuansi pasti sudah tersentuh oleh Shangxin jika pria itu memang mencintainya.
Tapi, yang dapat dilihat oleh Shangxin di dalam pria itu hanyalah penghindaran dan ketidaksabaran.
Mungkinkah Tang Yuansi merasa sangat jengkel pada Shangxin?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com