Kami Menganggapnya Sebagai Menantu Perempuan Kami

Malam semakin gelap.

Saat malam semakin gelap, mereka membuat lampu-lampu di perjamuan semakin terang benderang.

Meskipun pemandian air panas yang berbeda ukuran di resor ini membuat suhu agak tidak dingin, karena masih awal musim semi, hembusan angin dingin terus bertiup.

Meskipun demikian, hembusan angin dingin yang terjadi sesekali ini tidak menghalangi banyak orang untuk menonton dan bergosip tentang adegan memalukan yang terjadi.

"Wow! Kudengar seseorang merusak pesta pertunangan keluarga Ji!"

"Sialan! Siapa yang berani?!"

"Kudengar itu kerabat dari pihak tunangan! Sesuatu tentang merayu tunangan putri kerabat itu."

"Sangat menarik?!"

…

Ibu dari pasangan yang bertunangan itu pergi berjalan-jalan ketika mereka mendengar percakapan ini. Keduanya tertegun.

"Ada apa?"

Ibu Ji mengerutkan dahi dan memberi isyarat kepada pelayan untuk memanggil pengurus rumah tangga.