Kelompok peserta gelombang ketiga yang mau bertanding hampir semuanya sudah berkumpul dan mereka menunjukkan masing-masing nomor mereka kepada wasit. Wasit mengelompokkan orang-orang dengan nomor yang sama ke dalam kelompok yang sama, sementara yang lain disuruh menunggu di samping.
"Dua ratus lima, Murong Xi dari Kota Luas." Sima You Yue meletakkan nomornya di atas meja untuk dilihat wasit.
Sebuah tangan yang ramping meletakkan selembar kertas dengan angka dua ratus lima tertera di atasnya di sebelah nomor Sima You Yue.
Sima You Yue menoleh dan menatap lelaki tersebut. Si lelaki balik menatapnya dengan dingin. "Nikmati sisa waktu hidupmu."
Alisnya terangkat.
Mengajak perang? Ia tidak takut!
"Seharusnya aku balas mengatakan kalimat itu padamu!" Setelah berkata demikian, ia berbalik dan pergi.
"Kata-katamu berani sekali!" Si lelaki menatapnya seolah-olah sedang melihat mayat yang sudah dingin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com