Jam menunjukkan pukul 03.00 AM waktu Singapura, Marsha yang belum bisa tidur mengingat hal yang terjadinya padanya kemarin membuatnya masih terjaga hingga tengah malam bahkan hampir dibilang sudah lewat dari tengah malam untuknya.
Marsha dengan membawa gulingnya berjalan dengan langkah kecil menuju kamar Anderson yang hanya berbeda pintu kamar di depannya.
Ya penthouse yang mereka tempati 2 kamar berbeda dengan kasur ukuran King siza pada setiap kamar.
Tok
Tok
Ketukan pintu tersebut terdengar jelas di telinga Anderson yang nyata nya baru saja hampir terlelap.
Anderson mengerjapkan maniknya pelan, lalu membukakan pintu untuk putrinya tersebut.
"Ayah ...," lirih Marsha pada Anderson.
Seulas senyum tipis dapat terlihat di wajah Anderson.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com