webnovel

Empat Elemen

24 September 1274 AG 01:45 Pm

Kota Tigris - Markas Militer.

—————

Pelajaran dimulai. Seorang pelatih berdiri tegap di tengah lapangan membawa corong logam di tangannya.

"Seorang pyro memiliki karakteristik bertarung seperti api. Keunggulan mereka ada di kelincahan dan daya serang!" Pelatih itu berkata sambil menunjuk dua orang yang hendak bertarung. "Mereka adalah dua orang knight Tigris yang sama-sama pyro atau pemilik elemen api. Kalian cermati cara mereka bertarung."

Di tengah lapangan luas itu ada dua orang berpakaian kulit saling berhadapan. Mereka merenggangkan badan saat ditonton ratusan petualang yang mengelilingnya.

"Kamu siap kalah lagi, orang baru?"

"Dalam mimpimu, Pak tua!"

Mereka mengayunkan pedang kayu dan memulai serangan setelah pelatih itu menganggukkan kepala. Dua knight itu dengan lincahnya menghindari setiap ayunan pedang lawan seperti dua orang yang sedang menari.

"Kunci menjadi seorang pyro adalah mempercayakan naluri. Lihat bagaimana mereka bertarung. Mereka sama sekali tidak berpikir. Mereka biarkan badannya bergerak sendiri baik untuk menyerang maupun menghindari serangan lawan!"

Pelatih itu menjelaskan cara kerja pertarungan dua knight kepada para petualang yang antusias menonton pertarungan mereka. Para petualang itu pun mengamati pertarungan hebat itu tanpa berkedip

Ada empat element yang salah satunya pasti dimiliki manusia. Empat elemen itu memiliki karakteristik berbeda mengikuti sifat elemen itu sendiri.

Elemen yang paling langka adalah pyro atau elemen api. Pemilik elemen itu sangat lincah dan memiliki daya serang tinggi, yang seakan terlahir sebagai petarung jarak dekat. Dua knight itu pun mempertunjukan kebolehannya hingga tiba giliran dua petarung selanjutnya.

Kali ini adalah giliran tero yang berdemonstrasi.

"Kalian para tero, karakteristik kalian seperti tanah yang kokoh. Keunggulan kalian ada di tenaga yang besar meski kelincahan kalian menyedihkan."

Sang pelatih menjelaskan sambil memperagakan otot-otot yang dia miliki. Entah apa gunanya. Mungkin untuk mendramatisir pertarungan antar tero yang identik dengan badan besar, atau dia niat cari perhatian petualang perempuan, atau entahlah.

"Kunci seorang tero ada di kekuatan pertahanan. Jika pyro menghindari serangan dengan kelincahannya, kalian para tero cukup sodorkan badan. Jadi jangan mimpi jadi tero handal jika badan kalian kerempeng atau takut dibuat babak belur, mengerti?" teriak Pelatih itu mengarahkan lagi jarinya ke dua orang berbadan besar.

Dua knight yang hendak bertarung itu nampak lebih sabar dibanding dua orang sebelumnya. Dengan tenang mereka saling memberi penghormatan karena pertarungan itu cuma pertunjukan.

Tapi keduanya jadi beringas ketika prajurit sekeliling meledek nenek mereka masing-masing.

"Dua prajurit di depan kalian adalah dua orang knight pemilik elemen tanah. Kalian para tero, jangan kedipkan mata! Amati bagaimana dua orang ini bertarung!"

Setelah disuguhkan pertarungan dari dua pyro yang lincah seperti monyet, kali ini para petualang disuguhkan dua tero berbadan besar yang saling seruduk seperti banteng.

Selain pyro dan tero, elemen ketiga adalah aero yang identik dengan ketajaman indera penciuman dan pendengaran. Karena aero tidak mendukung pertarungan secara langsung, maka pelatihan elemen itu memiliki tempat berbeda serta cara pertunjukan yang berbeda pula.

Begitupun untuk elemen terakhir yang bernama akvo atau elemen air.

Akvo adalah elemen yang paling banyak dimilik manusia, sekaligus elemen yang paling unik. Sesuai dengan sifat elemennya, seorang akvo sangat fleksibel seperti air. Dia bisa menyerang meski tidak sekuat pyro, dia juga bisa bertahan meski tak sekokoh Tero. Inderanya juga bisa diandalkan meski tidak setajam Aero.

Bisa dibilang, Akvo adalah jack of all the trade, master of none. Fleksibilitas itu membuat seorang akvo serba bisa di party sekaligus paling mampu berpetualang solo dibanding pemilik elemen lain.

Pertayaannya, mau punya elemen yang mana?

Bab berikutnya