Rintangan ketiga terlewati, di Menara Wu lantai kedua.
Setelah melewati koridor anak panah, Zhang Ruochen melangkah menuju rintangan ketiga.
Ia membuka pintu dan melihat sebuah tablet giok bersinar transparan berdiri di atas kolam berukuran 10 kaki. Sebuah kalimat tertulis di tablet giok itu. "Menghitung jumlah riak air di kolam, selisih 10 riak berarti gagal."
"Menghitung riak air, apa maksudnya?"
Zhang Ruochen tidak bereaksi sampai ia mendengar suara "bulb"
"Bulb!"
Sebuah koin perak terjatuh di permukaan kolam.
Seketika, riak-riak air muncul dari tengah-tengah kolam lalu mengalir ke tepian.
Zhang Ruochen tidak memahami tujuan rintangan ini, namun ia berkonsentrasi untuk menghitung riak-riak air di permukaan kolam. "Satu, dua, tiga..."
Riak-riak air itu mulai mengecil dan samar-samar, membuat sesiapa yang sedang menghitung menjadi kesulitan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com