webnovel

Puncak dari Alam Kuning

Editor: Wave Literature

"Mengapa kita harus merendahkan diri agar mendapat maaf dari mereka?"

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar dari luar pintu istana, ia berkata lagi, "Ayah, kakek, kita bisa mengandalkan Pangeran Ketujuh. Tidak peduli seberapa jeniusnya Pangeran Kesembilan, ia tetap kalah dengan Pangeran Ketujuh. Jangan khawatir."

Sedetik kemudian, seorang lelaki muda berumur 20 tahunan masuk ke istana.

Lelaki muda itu memiliki tubuh yang lebih ramping daripada wanita, dimana ia juga memiliki kulit yang mulus, maka sepertinya ia adalah lebih feminim daripada maskulin.

Suaranya terdengar aneh, ia berkata lembut tapi intonasinya dalam, itu seperti suara para orang kasim di istana.

Ia adalah jenius pertama dari Keluarga Lin. Ia adalah Lin Chenyu.

Tiga tahun lalu, ia telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Kuning. Namun, ia kurang ajar dan berani menantang Pangeran Ketujuh.

Maka yang terjadi, setelah itu ia menjadi pelayan sang Pangeran Ketujuh.

"Chenyu, bukankah kau pergi ke Perguruan Yuntai bersama Pangeran Ketujuh? Apakah beliau juga kembali?" tanya Lin Jingye.

Lin Chenyu tersenyum dan berkata dengan intonasi dalam. "Yang Agung menemukan sebuah peninggalan kuno dan beliau memiliki kesempatan yang besar. Beliau tidak bisa kembali dalam waktu dekat, maka beliau mengirim saya kesini untuk menyelesaikan masalah di Kota Yunwu. Seperti keponakan kita!"

Wajah Lin Jingye menjadi dingin, ia berkata, "Pangeran Ketujuh mengirimmu untuk membunuh Pangeran Kesembilan?"

Lin Chenyu menggelengkan kepala dan berkata, "Yang Agung adalah seorang pahlawan maka beliau tidak akan terlalu serius menangani masalah keponakan kita. Pangeran Kesembilan tidak akan mampu menandinginya, bahkan jika ia menghabiskan seluruh hidupnya untuk berlatih. Namun, sang Ratu menjadi khawatir kalau Pangeran Kesembilan akan berkembang di kemudian hari maka sang ratu mengutus saya untuk membunuhnya."

"Ia adalah saudara sepupumu!" Lin Jingye berkata dengan kesal.

"Lalu?"

Lin Chenyu mendengus, "Ia harus mati seperti keinginan sang ratu. Kakek, saya harus mengatakan pada Anda untuk berhati-hati dengan pilihan yang Anda putuskan. Sebab setelah Pangeran Ketujuh menyelesaikan pengolahannya di peninggalan kuno, maka tingkat pengolahannya akan meningkat pesat. Itu sungguh mudah bagi beliau untuk menghancurkan Keluarga Lin! Haha!"

Lin Jingye merasa sedikit ketakutan saat mengingat talenta yang dimiliki oleh Pangeran Ketujuh.

Sebab itu adalah karena Pangeran Ketujuh berada di rangking satu Peringkat Kuning saat ia berusia 12 tahun.

Tidak seorang pun yang tahu betapa tinggi tingkat pengolahannya setelah beberapa tahun menghilang dan berlatih, apalagi ditunjang dengan bakat yang ia miliki.

"Tentu, Pangeran Ketujuh telah berjanji untuk menikahi Ningshan sebagai selir bersamaan dengan datangnya saya kemari. Saya akan mengatakan ini kepada Ratu dan memastikan bahwa pertunangan mereka dapat dilaksanakan sesegera mungkin."

Lin Chenyu berkata dengan angkuh dan arogan tanpa penghormatan kepada empat tetua Keluarga Lin. Setelah mengatakan itu, ia bergegas pergi!

"Pangeran Ketujuh… mengapa bertunangan dengan Ningshan. Apa yang terjadi?" tanya Lin Jingye.

Lin Fengxian menjawab, "Ayah, itu adalah keputusan yang dibuat oleh Chenyu dan Ningshan. Bukankah itu kabar yang baik bagi kita jika kita bisa mengandalkan posisi Pangeran Ketujuh beserta kekuatan yang dimilikinya?"

"Tapi mengapa perasaanku mengatakan bahwa nanti, seluruh Keluarga Lin akan menjadi budak-budak dari Pangeran Ketujuh?" Lin Jingye mengepalkan tinju dan merasa gelisah.

Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena memang Pangeran Ketujuh benar-benar cukup kuat untuk menghancurkan Keluarga Lin jikalau sampai mereka berani menentangnya.

...

Kolam Darah Binatang Buas

Selimut darah yang meliputi tubuh Zhang Ruochen telah menghilang setelah tujuh hari dan warna kulitnya kembali berubah menjadi normal.

Ia telah selesai melakukan penyerapan terhadap Arwah Pil dari Pil Kylin.

Zhang Ruochen tidak pernah merasakan cukup kuat sebelumnya. Sekarang, meski itu berada di Area Terdalam dari Kolam Darah Binatang Buas, Zhang Ruochen telah mampu beradaptasi.

Zhang Ruochen masih berada di Area Terdalam dari Kolam Darah Binatang Buas, dan terus memikirkan tentang Grafik 36 Jalur Aliran Chi.

Pengorbanan yang ia lakukan di dalam Kolam Darah Binatang Buas membantunya memahami tentang apa itu Bejana Hati dan Bejana Jiwa.

Ketika mengembangkan 36 Jalur Aliran Chi, hal yang paling sulit untuk dilakukan adalah "Bejana Hati" dan "Bejana Jiwa". Dua hal tersebut adalah pemahaman yang cukup sulit ketika ingin membuka dua Jalur Aliran Chi lain.

Tiga hari berlalu. Zhang Ruochen tertawa kencang di dalam Kolam Darah Binatang Buas dan berkata, "Aku paham! Bahwa metode untuk memahami Bejana Hati adalah sama dengan Kekuatan Darah yang ada di Kolam Darah Binatang Buas."

"Jika aku mampu menyerap Kekuatan Darah dari Kolam Darah Binatang Buas ke dalam tubuhku, lalu Kekuatan Darah itu akan berkumpul dan masuk ke dalam Bejana Hati, maka tubuhku adalah juga memiliki konsep yang sama dengan Wadah Chi! Aku mengerti! Aku mengerti!"

Delapan hari berlalu. Zhang Ruochen mulai memahami tentang konsep 'Bejana Jiwa' saat ia berada di Kolam Darah Binatang Buas.

Sesungguhnya, konsep dari Bejana Jiwa adalah kekuatan 'pengorbanan' dari ksatria itu sendiri. Dalam kata lain, itu sama dengan sebuah kemauan untuk menjadi.

Pengorbanan sendiri adalah cara berkomunikasi yang dilakukan oleh manusia dengan para dewa. Konsep ini adalah sama dengan kata 'rasa ingin'.

Maka, Bejana Jiwa adalah keterhubungan antara jiwa dan tubuh seorang ksatria.

Bejana Jiwa tidak akan tampak seperti kesatuan fisik yang utuh. Tapi, itu akan terlihat jika seorang ksatria telah menyatu dengan jiwanya!

Itu berarti, Bejana Jiwa tidak terikat pada Jalur Aliran Chi, karena itu adalah kekuatan dari 'rasa ingin' dan/atau kemauan untuk menjadi.

Apa yang ia korbankan adalah bukan kekuatan para dewa, melainkan kekuatannya sendiri.

Kekuatan rasa ingin terdapat di dalam Kekuatan Darah. Maka selama kekuatan dari rasa ingin seorang ksatria tidak goyah dan terus berfokus pada pencapaian yang lebih tinggi seperti menembus Puncak dari Alam Kuning. Maka, ia juga serta-merta telah mengembangkan apa yang dinamakan sebagai Bejana Jiwa miliknya.

Dan setelah mendapatkan konsep yang fundamental terhadap maksud dari semuanya, sisanya adalah terserah alam semesta mau mendukung atau tidak!

Akhirnya, Zhang Ruochen benar-benar memahami tentang "36 Grafik Jalur Aliran Chi".

"Ini adalah waktu yang tepat untuk menembus Puncak dari Alam Kuning!"

Zhang Ruochen berkeinginan kuat untuk dapat mencapai Puncak dari Alam Kuning saat berada di dalam Kolam Darah Binatang Buas. Oleh karena itu, ia mengambil satu botol cairan Washing-Marrow dari ruangan Jimat Ruang dan Waktu untuk kemudian mulai mengembangkan Jalur Aliran Chi yang ke 28.

Ia terus melanjutkan itu, seperti keinginannya sudah benar-benar bulat dan tidak bisa diganggu gugat.

Jalur Aliran Chi yang ke 29!

Jalur Aliran Chi yang ke 30!

...

Jalur Aliran Chi yang ke 35!

Jalur Aliran Chi yang ke 36!

Ketika Jalur Aliran Chi yang ke 36 telah terbentuk, sebuah suara menggelegar datang dari tubuh Zhang Ruochen. 36 Jalur Aliran Chi itu mengalir seperti naga di dalam tubuhnya dan membentuk 36 titik sirkulasi energi yang vital.

Sebuah bayangan suci dari dewa muncul di belakang Zhang Ruochen, ia memiliki tinggi 33 meter dan menciptakan nyala api keemasan.

Pada saat itu, seluruh ksatria di Yunwu Commandery merasakan tekanan yang luar biasa, mereka seperti sedang tertimpa gunung di kepala mereka masing-masing.

Tekanan itu terjadi untuk beberapa saat, untuk kemudian normal dan menjadi reda.

Orang-orang biasa hanya merasakan degup jantung menjadi kencang dalam kurun waktu beberapa detik.

Dan orang-orang yang memiliki tingkat pengolahan yang tinggi merasa bahwa langit telah ambruk, mereka merasakan kekuatan yang besar sedang berada di sekitar Yunwu Commandery.

Namun Zhang Ruochen tidak merasakan apa-apa selain Wadah Chi miliknya menjadi sepuluh kali lebih besar dari ukuran sebelumnya dan telah berhasil mencapai Puncak dari Alam Kuning.

"Aha! Aku tidak menyangka jika aku mampu merealisasikan 36 Grafik Jalur Aliran Chi! Bagus! Tapi seberapa besar Kekuatan Banteng yang bisa aku lepaskan sekarang ini?"

Zhang Ruochen memutuskan untuk keluar dari Kolam Darah Binatang Buas demi menguji kekuatannya yang sekarang.

Bab berikutnya