"Ah--" Jeritan yang menyedihkan terus bergema seiring bergugurannya murid-murid sekolah itu satu per satu. Mereka terus menyerbu maju untuk menghancurkan pohon bambu itu, tetapi tidak ada yang berhasil. Semuanya terbunuh satu per satu!
Darah mereka lebih dari sekedar menodai tanah. Darah mereka perlahan menyatu menjadi sungai yang mengalir ke bawah bukit.
Mayat-mayat bergelimpangan bersama dengan pusaka-pusaka yang hancur. Pada saat yang sama, teriakan yang mengerikan dari para murid yang akan mati mengubah sekolah itu menjadi neraka!
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com