webnovel

Di Depan Pintu Kamarmu

Editor: Wave Literature

Peng Maohua seakan-akan merasa lemas. Ia menyadari bahwa ia harus menemani Nona Muda karena ia menjabat sebagai Kepala Penjaga Han Residence.

Sementara itu, Mo Wuji mengeluarkan dua Rumput Two-Leaved Fire yang tadi ia ambil, dan berkata "Sepertinya kita tidak usah berlama-lama di Hutan Thunder Fog ini. Saya cukup beruntung karena bisa menemukan dua tanaman ini."

"Itu Rumput Two-Leaved Fire sungguhan…" Han Ning maju satu langkah. Sebelum Mo Wuji sempat bereaksi, Han Ning mengambil kedua Rumput Two-Leaved Fire itu dari tangannya.

Secara tidak sadar Mo Wuji mundur satu langkah, ia takjub dengan betapa kuatnya gadis ini.

Pastilah itu kekuatan dari Tahap Channel Opening Level 5.

"Mo Wuji, entah dari mana kau menemukan Rumput Two-Leaved Fire ini, tapi kau telah sangat berkontribusi. Sebagai imbalannya, aku akan membawamu ikut ke Ibukota Kekaisaran. Jika kau punya permintaan lain, bilang saja," Han Ning sangat senang, sampai-sampai ia berkata itu semua dalam satu tarikan nafas saja.

"Terima kasih, Nona Muda," Mo Wuji segera mengucapkan terima kasih kepada Han Ning. Satu-satunya tujuan Mo Wuji pergi ke Han Residence adalah agar ia bisa pergi ke Ibukota Kekaisaran. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Han Ning menjabat tangan Mo Wuji lagi, "Aku yang harus berterima kasih padamu. Kau telah membantuku menemukan Rumput Two-Leaved Fire. Aku dengar dari ayahku bahwa kau sudah punya cukup uang untuk dirimu sendiri. Jika kau memiliki permintaan lain selain pergi ke Ibukota Kekaisaran, aku akan berusaha memenuhinya."

Mo Wuji mengangguk. Jika saja ia tak berhasil membuka meridiannya, ia akan meminta Han Ning mencarikan tempat yang lebih terkenal di Ibukota Kekaisaran untuk menguji akar spiritualnya.

Setelah kejadian kemarin, ia sangat ingin tahu apakah ia sudah memiliki akar spiritual.

Peng Maohua iri dengan Mo Wuji yang beruntung menemukan Rumput Two-Leaved Fire dan bisa menyenangkan Nona Muda. Namun ia juga merasa berterima kasih pada Mo Wuji. Jika bukan karena dia, mereka harus tinggal di Hutan Thunder Fog untuk terus mencari tanaman spiritual itu. Itu sama saja dengan meminta lebih banyak masalah.

Berkat Rumput Two-Leaved Fire, suasana hati Han Ning berubah drastis. Gadis itu melambaikan tangannya dan berkata, "Ayo kita kembali sekarang juga. Awalnya aku berencana untuk tinggal di sini selama sebulan. Siapa sangka kita bisa menemukan tanaman ini hanya dalam semalam."

Mo Wuji menghela nafas setelah tahu bahwa Han Ning hanya mempedulikan Rumput Two-Leaved Fire itu, bahkan dia tak memikirkan nasib penjaga-penjaga yang tewas. Seakan-akan nyawa mereka kurang berharga dibandingkan dengan Rumput Two-Leaved Fire. Jika Mo Wuji mati di sini, pasti Han Ning juga tidak akan peduli.

Mo Wuji menoleh ke arah Ding Bu'Er, ia menyadari bahwa jika Ding Bu'Er tidak meminta untuk mencarinya, Han Ning mungkin tidak akan mau mencarinya.

"Selamat, Wuji" Ding Bu'Er mengucapkan selamat pada Mo Wuji dengan pandangan penuh rasa iri.

Mo Wuji menjabat tangan Bu'Er, lalu bertanya pada Han Ning, "Nona Muda, saya dengar dari yang lain, Nona Muda sekarang berada di Tahap Channel Opening Level 5?"

Han Ning menjawab, "Kau pikir Tahap Channel Opening Level 5 gampang diraih? Aku masih di Level 1. Saat ini, hanya kecepatanku yang sedikit lebih kencang. Kemampuanku masih lebih lemah dibandingkan banyak kultivator di luar sana. Hanya akan terjadi perubahan kekuatan dan kemampuan yang drastis saat seorang kultivator berada di Level 4."

Mo Wuji memelototi Ding Bu'Er yang terlihat malu.

Mo Wuji makin bersemangat untuk bisa berkultivasi setelah ia menyaksikan kecepatan Han Ning meskipun dia masih berada di Level 1. Mo Wuji mengepalkan tangannya dan berkata pada Han Ning, "Saat saya pergi ke Ibukota Kekaisaran, bolehkah Ding Bu'Er ikut serta?"

"Baiklah, kita lakukan apa yang kau mau. Mari pergi," Han Ning langsung menyetujui tanpa ragu-ragu. Lalu gadis itu naik ke kuda kemerahannya dan mulai memacunya.

"Terima kasih banyak, Wuji" Ding Bu'Er terkejut, ia tidak pernah menyangka Mo Wuji akan meminta Han Ning untuk ikut membawanya. Ini memang kesempatan emas. Adapun saat ia membual tentang Han Ning di depan Mo Wuji sebelumnya, ia sudah lupa tentang itu.

Mo Wuji menepuk-nepuk pundak Ding Bu'Er dan berkata, "Ayo kita pulang, aku juga masih banyak berhutang budi padamu. Dan juga, tolong jangan membual tentang apapun lagi di depanku."

"Siap!" Ding Bu'Er merasa sangat senang saat ia mengikuti Mo Wuji dari belakang di perjalanan pulang.

...

Mo Wuji tidak tahu mengapa Han Ning sangat menginginkan Rumput Two-Leaved Fire itu dan juga tidak tertarik untuk mengetahui alasannya. Yang ia tahu, ia diberi perhatian lebih ketika mereka pulang. Bahkan kamarnya diubah menjadi rumah kecil yang memiliki satu halaman kecil di lingkungan Han Residence. Sebenarnya pekerjaannya adalah menjaga halaman Han Residence, tetapi tidak pernah ada tugas yang dibebankan padanya.

Satu-satunya hal yang disayangkan adalah ia tidak tahu bagaimana cara berkultivasi. Jika dia bisa berlatih kultivasi di sini, itu akan sangat memuaskan.

Keadaan sekitar Han Residence sangat aman. Saat Mo Wuji duduk di halaman kecil milik pribadinya, Mo Wuji menggenggam dua botol kaca berwarna hijau. Ia akan membutuhkan larutan di dalam botol-botol itu jika ia ingin membuka lebih banyak meridian nantinya.

*Ding dong…* Bel di depan kamar Mo Wuji berbunyi, diikuti oleh suara Han Chengan, "Wuji, bisakah aku berbicara denganmu?"

Mo Wuji buru-buru menyembunyikan dua botol kaca itu dan pergi untuk membuka pintu kamarnya. Mo Wuji tak mengerti mengapa pemilik Han Residence, Han Chengan, secara personal mendatanginya.

"Duke Han, jika Anda ingin menemuiku, Anda bisa saja memanggilku. Tak perlu jauh-jauh datang ke sini." Kata Mo Wuji saat ia membuka pintu kamarnya.

Han Chengan tersenyum sambil masuk ke dalam rumah Mo Wuji, lalu duduk di sebuah kursi.

Mo Wuji membuatkan secangkir teh untuk Han Chengan. Bagaimanapun juga ia sangat berterima kasih pada sang Duke. Jika bukan karena Duke tua ini, ia takkan pernah berkesempatan untuk datang ke sini. Siapa yang tahu, bisa saja orang yang dulu mencoba meracuninya akan melakukannya lagi jika ia belum pindah ke Han Residence.

Han Chengan tersenyum dan mengangguk, "Wuji, tahukah kau mengapa aku tidak terlalu memperhatikanmu setelah aku memperbolehkan kau pindah ke sini?"

Mo Wuji berkata dengan hormat, "Membawa saya ke Han Residence adalah perhatian terbesar dari Duke Han untuk saya."

Han Chengan menghela nafas, "Dulu aku menyelamatkan hidupmu di Aula Negara Cheng Yu, dan sekarang kau telah membayarnya dengan membantu Ning'Er. Aku harus berterima kasih padamu."

Mo Wuji menatap Han Chengan dengan bingung. Han Chengan hanya memberinya pekerjaan sebagai penjaga, lalu sejak kapan ia menyelamatkan hidupnya?

Han Chengan melanjutkan perkataannya seolah-olah ia dapat membaca pikiran Mo Wuji, "Sebelum kau dipanggil ke sana, Lord Situ Qian tidak ingin melihatmu. Dia memerintahkan para penjaga untuk membunuhmu. Aku menghentikannya, karena dulu aku cukup dekat dengan kakekmu, Mo Tiancheng. Selain itu, aku juga ingin tahu apakah perbuatanmu disengaja, atau seperti yang kau sebutkan: untuk rakyat jelata."

Mo Wuji tahu apa yang dimaksud Han Chengan saat Duke tua itu mengatakan 'perbuatanmu', yaitu saat ia menyebarkan formula penisilin. Mo Wuji tak habis pikir, ternyata Lord Situ Qian memiliki niat sejahat itu sebelum ia tiba di Aula Negara Cheng Yu.

Han Chengan tidak terlalu serius menanggapi reaksi Mo Wuji, ia melanjutkan, "Aku menasehati Lord Situ Qian agar tidak membunuhmu, karena itu akan merusak reputasinya. Apalagi kau telah berkontribusi begitu banyak kepada rakyat. Ini adalah alasanku sebenarnya karena kau sudah bekerja keras untuk itu. Selain itu, aku juga berpikir bahwa aku ingin menyelamatkan hidupmu, jika tidak, aku tidak akan membawamu ke Han Residence. "

Punggung Mo Wuji terus-menerus mengeluarkan keringat dingin karena takut. Jika Han Chengan tidak meminta Lord Situ Qian untuk tidak membunuhnya, pasti ia sudah dihukum mati oleh penguasa yang keji itu. Bukankah dirinya memang tidak bersalah? Mo Wuji tidak peduli kalau reputasi penguasa yang kejam itu hancur. Ia hanya peduli dengan hidupnya sendiri.

"Terima kasih, Duke Han, Anda telah menyelamatkan hidupku," Mo Wuji berdiri dan membungkuk pada Han Chengan.

Han Chengan segera menahan Mo Wuji sambil tertawa, "Jika kau tidak mendapatkan perhatian Ning'Er, kau akan bernasib sama seperti penjaga lainnya di sini. Aku tidak mungkin akan meminta Ning'Er untuk membawamu ke Ibukota Kekaisaran. Namun, kau tidak hanya menarik perhatiannya, kau bahkan juga membantunya memecahkan masalah besarnya. Itu menunjukkan bahwa pria yang berkompeten akan selalu menarik perhatian, dan pikiranku benar tentangmu. "

"Duke Han, Anda terlalu memuji saya."

Kini yang paling diinginkan Mo Wuji adalah segera meninggalkan Negara Bagian Cheng Yu. Siapa yang tahu, bisa saja penguasa kejam itu berubah pikiran dan membunuhnya? Pasti penguasa kejam itu adalah salah satu penyebab Klan Mo kehilangan tahta mereka dahulu.

Wajah Han Chengan tiba-tiba berubah serius, ia berkata kepada Mo Wuji, "Wuji, aku sebenarnya ke sini untuk meminta bantuanmu."

Bab berikutnya