"Mereka datang lagi! Berhati-hatilah!" teriak salah satu penyihir.
Angele tak sempat menjawabnya. Ia menatap roh-roh angin tersebut dengan ekspresi yang berubah serius.
"Sialan, itu bukan roh angin! Mereka adalah setan angin!" Justin berteriak dengan ketakutan. "Semuanya, bersiaplah untuk bertarung!"
Mendengar nama itu, wajah para penyihir langsung memucat.
"Aku hanya pernah mendengar tentang setan angin dalam cerita dongeng!" seru Aria. Ia terdengar ketakutan.
"Tusuk! Tusuk! Tusuk! Tusuk!" Ekspresi setan-setan angin yang tampak seperti pria-pria bertubuh kekar itu terlihat sangat aneh. Mereka menerjang sambil terus berteriak. "Kita akan menusuk semua lubang!"
"Ah!" Wajah Monteria memerah. Ia berteriak seraya meletakkan tangannya di atas pantatnya. Ia menatap setan angin yang berputar-putar di sekitarnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com