Dampak dari dipukuli selama bekerja di Iron Thorns Fighting Club di hari Rabu perlahan-lahan mulai terasa di hari Kamis pagi.
Kemarin, Zhang Tie dengan santai berendam air panas di kamar mandi karyawan sebelum pulang ke rumah. Untungnya, hanya ada beberapa memar di tubuhnya dan tidak ada satupun di wajahnya. Sehingga, Zhang Tie tidak perlu khawatir ayah dan ibunya akan menemukan memar-memar di tubuhnya.
Setelah makan malam, Zhang Tie mengobrol sejenak dengan ayah, ibu, dan kakak perempuannya. Kemudian, ia mencuci kaki dan menggosok giginya, lalu diam-diam membawa dua buah ubi jalar dan segenggam kacang kedelai ke dalam kamarnya.
Lalu, Zhang Tie segera memulai reklamasi tanahnya di Kastil Besi Hitam. Ia mengubur dua buah ubi jalar itu dan menanam satu baris kacang kedelai di sebelah tanaman jagung dan kentangnya yang sudah bertumbuh.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com