"Mo Ke!" Tetua Agung dari Klan Awan Iblis menerobos pertahanan yang dibentuk oleh Tetua Ma dan memandang sosok di bagian bawah, yang kini menghilang tak bersisa. Kedua matanya memerah, dan gelombang kekuatan yang mengerikan mengalir dari tubuhnya.
Mo Ke telah tewas dibunuh dengan cara yang menyedihkan. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk bereaksi, dan Mo Ke tidak sendirian; para kultivator dari Klan Awan Iblis juga dibunuh dengan satu serangan. Mereka semua telah dibantai.
Tetua Agung dari Klan Awan Iblis itu mengangkat kepalanya dan memandang ke arah Si Buta Tie. Kedua matanya yang berwarna hitam legam dipenuhi oleh keinginan membunuh yang mengerikan.
Namun, Si Buta Tie mengabaikan tatapan matanya. Dia sudah bertahun-tahun lamanya memiliki palu ini, namun hatinya saat ini tidak dipenuhi oleh kegembiraan, melainkan ketenangan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com