webnovel

Dihadang oleh Sekawanan Angsa Berbulu Putih

Editor: EndlessFantasy Translation

Lin Huang membolak-balikkan badannya semalaman. Mungkin teh itulah yang membuatnya terjaga.

Keesokan harinya, waktu menunjukkan pukul sembilan pagi ketika ia terbangun.

Lin Huang merapikan barang-barangnya dan sarapan. Kemudian ia memanggil Bai dan melanjutkan perjalanan mereka.

Xue Luo menyembuhkan Roda Kehidupannya yang rusak. Lin Huang bisa merasakan kecepatan penurunan umurnya berkurang secara signifikan dan ia juga merasakan peningkatan fisik.

Dengan peningkatan 'Kekuatan' nya, Lin Huang merasa bahwa fisiknya tidak lagi lebih lemah dari pemburu cadangan tingkat besi.

Ia bisa bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari sebelumnya.

Dalam waktu empat jam, ia telah mencapai ketinggian 700 meter, yang mana berada di 5.500 meter di atas permukaan laut.

Tepat sebelum Lin Huang beristirahat, sekelompok burung besar putih terbang ke arah mereka.

Lin Huang bisa mengenali mereka dari jauh; mereka adalah Angsa Berbulu Putih. Mereka juga adalah mutan. Mereka akan berburu ikan sebagai sumber makanan utama dan tidak akan pernah memancing makhluk yang ukurannya lebih besar. Namun, mereka tidak takut pada manusia.

Dalam keadaan normal, Lin Huang akan mengindahkan kehadiran mereka, tetapi karena Xue Luo telah mengatakan kepada mereka untuk berhati-hati, ia menjadi waspada.

Angsa Berbulu Putih berukuran sangat besar. Ukurannya sekitar lima meter ketika mereka melebarkan sayap. Mereka cukup kuat untuk merenggut manusia dengan cakarnya. Mereka mungkin dikendalikan oleh monster sakti yang dibicarakan Xue Luo, monster yang mampu memanipulasi pikiran mereka untuk berburu makanan.

"Bai! Cepat, gali lubang!" Lin Huang berteriak.

Kawanan angsa yang mendekatinya tampak marah. Ia harus mendapatkan perlindungan yang aman. Mereka berada di ketinggian sekitar 5.000 meter di atas permukaan laut, tetapi Lin Huang tidak memiliki sayap untuk melompat dan jika ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh, ia pasti akan mati.

Begitu Bai menggali gua, Lin Huang mengulurkan tangan kirinya menggantung di tebing, sementara ia memegang ElangAbu17 di tangan kanannya. Ia membalikkan tubuhnya untuk menyerang angsa ketika mereka mendekatinya.

Sebagian besar Angsa Berbulu Putih adalah monster tingkat besi. Peluru yang dibuat khusus untuk ElangAbu17 hanya melukai bulu mereka. Pelurunya gagal menembus ke tubuh mereka.

Setelah beberapa tembakan, beberapa Angsa Berbulu Putih berteriak kesakitan, tetapi menyadari bahwa peluru tidak bisa mencelakai mereka, mereka menyerang Lin Huang lagi.

Bai sudah masuk ke lubang tapi jaraknya masih beberapa meter jauhnya dari Lin Huang. Lubangnya tidak dalam dan Bai tidak bisa menggali lebih jauh.

Beberapa dari kawanan Angsa Berbulu Putih mengepakkan sayap mereka, berposisi untuk menangkap Lin Huang. Lin Huang tidak punya ruang untuk menghindar dan ia menyaksikan tanpa daya ketika cakar muncul dari kaki mereka saat mereka mencengkeramnya.

Pada saat itu, darah berceceran di udara. Kepala Angsa Berbulu Putih yang mencengkeramnya terbelah menjadi dua, terguling jatuh ke tebing.

Lin Huang merasakan sesuatu mencengkeram pinggangnya dengan erat. Saat ia melihat ke bawah, ia melihat lapisan Kekuatan Darah Bai menariknya ke arah lubang.

Lin Huang mencoba melepaskan diri, tetapi akhirnya memilih untuk mempercayai Bai. Ia melepaskan tangan kirinya yang ia gunakan untuk menggantung dari tebing ketika ia menembak angsa. Begitu ia melepaskan tangannya, ia merasakan kekuatan yang kuat menyeretnya kembali ke dalam gua.

Lin Huang merasa aman begitu tubuhnya menyentuh tanah gua.

"Terima kasih." ucapnya sambil berdiri dan berterima kasih kepada Bai, yang menganggukkan kepalanya. Kemudian ia berjalan keluar gua.

Kawanan Angsa Berbulu Putih belum juga pergi. Mereka semua mencoba untuk masuk ke dalam gua ketika mereka melihat Lin Huang menjulurkan kepalanya keluar dari gua.

Lin Huang mundur beberapa langkah ke belakang karena merasa tidak aman.

 Bai menggali dua meter lebar dan dua meter panjang ke dalam gua. Mustahil bagi mereka dapat masuk dengan tubuh sebesar mereka.

Namun, Angsa Berbulu Putih tampaknya menikmati penyiksaan karena semakin mereka mendorong diri masuk, semakin mereka terluka oleh tepian gua yang tajam.

Angsa-angsa tersebut sangatlah gigih. Bahkan setelah dua sampai tiga jam, mereka tetap berada di luar gua dan seiring berjalannya waktu, jumlah angsa meningkat.

"Sial! Apakah mereka menghalangi jalan keluarku?" Lin Huang tiba-tiba tersentak oleh pikiran itu.

 Ada insiden mengenai manusia yang diganggu oleh angsa. Ada banyak video yang diunggah secara online dan meskipun terlihat lucu waktu itu, ia tidak pernah menduga hal ini akan terjadi padanya di tebing dalam situasi yang mengerikan. Ini bukanlah hal yang lucu.

Lin Huang mengalami sedikit sakit kepala. ElangAbu17 tidak efektif melawan kawanan Angsa Berbulu Putih dan yang membuat keadaan menjadi lebih buruk, pelurunya tersisa empat. Itu tidak akan cukup untuk membunuh angsa.

Meskipun Bai mampu meningkatkan dirinya menggunakan Kekuatan Darah untuk membunuh mereka, Kekuatan Darahnya hanya bisa mencapai jarak kurang dari 20 meter yang tidak cukup jauh untuk mencapai bagian luar gua.

Mereka menunggu tiga jam kemudian dan ketika langit di luar menjadi lebih gelap, Lin Huang melirik ke luar gua untuk memeriksa kawanan Angsa Berbulu Putih. Sayangnya, dugaannya benar, mereka masih ada di sana.

"Sepertinya mereka tidak ke mana-mana. Jika mereka menghalangi jalanku, bagaimana aku akan menyelesaikan penilaianku?" Lin Huang merenung.

Tiba-tiba, ia mengalihkan pandangannya ke bagian dalam gua. "Pos pijakan No.7D121 terletak di sisi lain di kaki Pegunungan Alpen. Apakah ini berarti jika kita menggali lebih dalam ke sisi lain dari Pegunungan Alpen, kita akhirnya bisa mencapai pos pijakan menggunakan jalur melalui gua ini?!"

Suara geraman datang dari arah kawanan Angsa Berbulu Putih, mengganggu pikiran Lin Huang.

Lin Huang menjulurkan kepalanya diam-diam keluar dari gua untuk memeriksa keadaan. Ratusan angsa melarikan diri ketika burung raksasa berwarna hitam terbang mendekati mereka.

Lin Huang mengenalinya, itu adalah raksasa yang dikenal dengan Burung Pipit Tebing Hitam.

Panjang tubuhnya sekitar 30 meter dan sayapnya 50 meter ketika terbuka lebar. Itu adalah monster raksasa yang jauh lebih besar dari Tyrant.

Berdasarkan ukurannya saja, ia hampir mencapai tingkat perunggu.

Kawanan Angsa Berbulu Putih tidak lagi terlihat. Burung Pipit Tebing Hitam tidak menyerang tetapi malah menggunakan cakar tajamnya untuk mencengkram bagian atas pintu gua sebelum mengintip ke dalam gua.

Lin Huang dan Burung Pipit Tebing Hitam saling bertatap muka ...

Bab berikutnya